Share

Bab 146. Cemburu

Pagi-pagi sekali Sekar Pandan mencari sungai untuk membersihkan diri. Seluruh tubuhnya dia gosok dengan rumput dan dedaunan hingga bau busuk itu hilang.

"Bergantilah dengan kain kering ini. Jangan lupa lumuri tubuhmu dengan minyak ini juga." Raden Prana Kusuma meletakkan setumpuk kain jarik kering dan cupu kecil di atas batu. Tanpa melihat ke arah Sekar Pandan yang tengah mandi, pemuda itu melompati bebatuan lalu duduk bersila di atas batu besar membelakangi sungai.

Saat Sekar Pandan telah menemukan sungai, Raden Prana Kusuma kembali menemui Nyimas Tunjung di Pesanggrahan Nyimas. Dia meminta dua lembar kain jarik untuk pakaian Sekar Pandan. Dia juga meminta minyak wangi pada perempuan itu.

"Apakah gadis itu cantik?" Nyimas Tunjung bertanya dengan penuh kecemburuan. Itu karena dia telah jatuh cinta pada Raden Prana Kusuma pada pandangan pertama.

Raden Prana Kusuma membungkus semua barang pesanannya pada selembar kain berwarna hitam. "Cantik. Sang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status