Share

Bab 149. Pelajaran Bagi Iblis Penyedot Nyawa.

Diam-diam gadis berambut hitam dan panjang bergelombang itu melirik semua tamu. Jantungnya berdegup kencang. Mereka semua terlihat menyimak ucapan orang itu.

"Aku tidak peduli dia mendapat dukungan Pendekar Pedang Sulur Naga atau tidak," sahut Ki Pring Ireng tenang sambil tetap menikmati minumannya. Lelaki itu memang seperti telah mabuk, tetapi pikiran dan tubuhnya masih segar bugar.

"Aku juga tidak peduli dengan pendekar plin plan itu. Dulu dia pura-pura menjadi pendekar budiman yang selalu menolong yang lemah. Toh akhirnya sekarang dia menunjukkan jati diri yang sebenarnya. Dia memang pengecut!" Orang itu makin ketus memaparkan masa lalu Pendekar Pedang Sulur Naga di hadapan para pengunjung Pesanggrahan Nyimas.

Darah Sekar Pandan mendidih. Gadis itu memang kurang begitu tahu tentang sepak terjang ayahnya di Jawa Dwipa ini. Namun, jika ada yang menjelekkan nama ayahnya, dia akan memberi pelajaran pada orang itu.

Sekar Pandan mengepalkan tangan d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status