Share

Bab 147. Bertamu ke Pesanggrahan Nyimas.

"Kau menggantungnya?" Tangan berkulit kuning buah langsat itu bergerak membentuk isyarat. Raden Prana Kusuma terdiam. Cuping telinganya bergerak-gerak. Di antara gemericik air sungai dia mendengar langkah kaki menginjak daun-daun kering. Saat kepalanya menoleh, tiga lelaki yang bertugas menjaga keamanan Pesanggrahan Nyimas berlompatan di atas batu-batu sungai.

Sekar Pandan mengenali dua lelaki di antara mereka. Semalam dia telah menghajar mereka hingga masuk semak belukar. Tangan gadis itu mengepal dengan gemas. Sorot matanya tajam.

"Mereka Algojo Pesanggrahan Nyimas. Mau apa mereka ke sini?" gumam Raden Prana Kusuma. Pemuda itu mencium ada sesuatu yang ganjil atas kedatangan mereka.

Tiga orang itu berdiri tepat di atas batu berjarak tiga tombak di depan Raden Prana Kusuma dan Sekar Pandan. Salah satu lelaki memelintir kumis tebalnya. Dua temannya memindai tubuh Sekar Pandan dari atas kepala hingga bawah.

"Rupanya kau di sini, gadis penyusup!" ben
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status