Share

Bab 113. Getaran Indah

Sebelum pemuda itu menyelesaikan kalimatnya. Sekar Pandan telah membungkam mulutnya dengan telapak tangan. Pemuda itu melotot. Sekar Pandan tersenyum lebar memamerkan gigi gingsulnya yang manis.

Baru kali ini ada gadis yang berani membungkam mulutnya. Setahunya, para wanita di wilayah Majapahit akan selalu manut atau menurut pada laki-laki karena derajat laki-laki berada di atas perempuan. Mereka tidak akan berani berbuat sesuatu yang nyeleneh atau tidak lumrah. Bahkan untuk menatap wajahnya secara terang-terangan saja para gadis di kota raja tidak ada yang berani. Itu termasuk melanggar unggah ungguh sopan santun perempuan terhormat.

Namun, Sekar Pandan tidak demikian. Gadis itu polos dan bebas. Dia juga tidak tahu hukum dan undang-undang yang mengatur hidup wanita di lingkungan Majapahit seperti perempuan lain. Dia bagai bunga hutan yang baru mekar.

Bisa jadi Sekar Pandan bersikap seperti itu karena dia sendiri yang mengajarinya. Dialah yang meminta gad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status