Share

233. Dendam Yang Tumbuh

‘’Mana Leo?’’

Vania tidak menyangka lama tidak berkabar Gavi datang malah marah-marah.

‘’Kamu sembunyikan dia di mana?’’ Gavi beralih menyingkap selimut. Tapi, kosong. Tidak ada siapapun.

‘’Aku ke sini untuk bekerja bukan tidur dengan suami orang!’’ tegas Vania masih di depan pintu.

Jika Gavi melakukan kekerasan kembali Vania akan segera kabur dan berteriak kencang.

Pikirannya sudah mengarah ke sana karena gelagat Gavi seperti monster yang diberi nyawa. Tampak bengis dan mengerikan.

‘’Kau tidak berhak bicara seperti itu, Pelacur!’’

‘’Aku tidak seperti istri sirimu!’’ Vania tidak akan tinggal diam lagi bila direndahkan.

Terlebih mengatai seenaknya pelacur. Bisa-bisa Devano Mahendra akan bangkit dari kubur bila tahu anaknya memang berprofesi seperti itu dan bukannya sekretaris.

‘’Berani-beraninya—’’

‘’Tujuanmu apa kemari?’’ Vania memotong gerakan Gavi yang terlihat ingin melakukan kekerasan.

‘’Aku akan membawamu pulang! Kemasi barangmu sekarang!’’

‘’Jangan lupa kalau aku tidak mendapa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status