Share

Gengsi yang Tinggi

"Bukan. Bukan apa-apa. Kau hanya salah dengar."

Kiara melepas tangan Devan dan beranjak ke kamar mandi.

"Aku siapkan air panas. Mandilah. Tubuhmu bau."

Devan terpana, benar-benar ya omongan wanita yang sedang cemburu itu.

-------

Selesai mandi, Devan tak mendapati istrinya di kamarnya. Devan kemudian memakai baju yang sudah di sediakan Kiara tadi. Menyisir rambutnya kemudian menuju kamar di samping, tepatnya kamar Kiara.

Namun pintunya ternyata di kunci. Hmm, padahal dia lapar sekali. Terpaksa akhirnya Devan ke ruang makan sendirian.

Terbiasa di layani, membuat Devan kebingungan. Dia tidak tahu dimana bi Munah menyimpan nasi dan lauk pauknya. Sedangkan perutnya sudah berbunyi dari tadi.

Disaat dia kebingungan itulah, Devan melihat Nina yang menuruni tangga.

"Nin!" Panggilnya.

Nina menoleh.

"Kesini!"

"Ada apa?" tanya Nina setelah sampai di dekat Devan. Meski Devan sudah berkali-kali mengatakan untuk bersik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status