Share

Baru Terasa

Satrio mengambilkan handuk kering untuk Kiara.

"Gantilah dulu bajumu. Nanti sakit," ucap Satrio. Kiara menerimanya dengan lemah. Membuka kopernya dan mengambil pakaiannya lalu beranjak ke kamar mandi.

Tidak sampai sepuluh menit, Kiara keluar lagi. Menyerahkan handuk itu pada Satrio.

"Sudah. Pakai saja," ucapnya. Wanita itu mengangguk. Menundukkan kepala.

"Istirahatlah dulu. Besok baru katakan, apa yang terjadi."

Wanita itu mengangguk lagi. Satrio tersenyum, dia lalu beranjak hendak keluar.

"Sat," panggilnya lirih.

Satrio menghentikan langkahnya. Menoleh.

"Ada apa?"

"Bolehkah sementara aku tinggal disini?"

Satrio terdiam. Dia bimbang.

"Devan?"

Kiara menggeleng lemah.

"Jangan pikirkan dia. Dia tidak akan peduli. Dia tidak akan mencariku lagi," ucapnya getir.

Satrio menghela napas. Benar dugaannya. Ini pasti kelakuan Nina. Sungguh keparat wanita itu. Satrio menatap tak tega pada Kiara. Perasaannya berubah menjadi rasa sayang yang layak.

"Aa... ka-kalau tak boleh juga gak papa. Biar besok
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status