Share

Pergi

Mata Kiara membengkak. Dia sedari tadi tak henti menangis. Sakit hatinya mendengar bentakan Devan, lebih sakit dari perkataan kasar Nina kepadanya selama ini. Ditambah kondisinya yang sedang berbadan dua membuat moodnya semakin mudah jatuh.

"Percuma aku mempertahankanmu kalau kamu lebih memilih dia. Aku tak tahan lagi. Terserah. Aku tidak akan peduli denganmu lagi," ucapnya di sela isak tangisnya. Hatinya terlanjur sakit dan kecewa. Padahal saat ini dia sedang hamil juga. Tapi bisa-bisanya Devan membandingkan dirinya dengan wanita munafik itu.

Kiara memasukkan baju-baju pentingnya di koper. Juga potonya pernikahannya. Memejamkan mata tak berani memandangnya. Dia sudah memutuskan akan pergi dari rumah ini. Untuk apa bertahan saat orang yang diandalkan saja sudah tak percaya padanya.

Dengan gerakan pelan, dia mengambil kado yang dulunya akan dia berikan pada Devan. Air matanya kembali menderas. Memeluk erat benda tersebut.

"Sia sia. Aku kira kebahagiaan akan mengalir setelah aku mengaba
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status