Share

87. Sadar

Ramdan terus melajukan mobil menuju suatu tempat yang terletak di tepi kota. Setibanya di depan sebuah bangunan yang didominasi dengan tembok putih, Ramdan turun dari mobil. Dia melangkah masuk dan menyusuri lorong panjang sampai tiba di depan sebuah ruang perawatan. Dia bergeming dan menatap ke dalam melalui kaca yang ada di pintu.

"Dia sudah kami beri obat penenang setelah mengamuk dan melukai dirinya sendiri."

Ramdan menoleh sekilas sebelum kembali menatap kaca. "Apa boleh aku melihatnya?"

"Silakan, Pak. Tapi, sebaiknya jangan lama-lama karena polisi sebenarnya belum memperbolehkan dia bertemu dengan siapa pun."

Ramdan mengangguk sekilas sebelum perlahan mendorong pintu. Dia melangkah masuk dan berdiri di kaki ranjang, kemudian menatap seorang wanita yang terlihat penuh luka lebam di wajah dan sekujur tubuhnya. Wajah yang dulu cantik, kini berubah menyedihkan karena ulah seseorang.

Ramdan menggeram kesal sambil mengepalkan tangan dan mengetatkan rahang. Napasnya memburu karena mena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status