Share

90. Butuh Perhatian

Satu jam menjelang fajar, Ramdan perlahan membuka mata. Dia mengedarkan pandangan sebelum menatap Elea yang tertidur di samping sambil memeluknya erat. Dia mengulas senyum tipis dan hendak bangun, tetapi kepala yang berdenyut nyeri membuatnya pasrah kembali berbaring.

Merasa sang suami bergerak, Elea membuka mata. Dia mendongak dan tersenyum melihat Ramdan sudah terjaga. Dia beringsut duduk dan menempelkan punggung tangannya ke dahi Ramdan.

"Masih demam. Kamu istirahat aja, biar aku buatkan makan dulu."

Ramdan hanya bisa berkedip pelan tanpa bisa mengucapkan kata. Dia menatap sang istri yang perlahan turun dari ranjang dan keluar kamar. Dia mencoba mengingat kejadian kemarin sambil memejamkan mata. Sekejap mata bayangan tentang serentetan kemarin kembali berputar di kepala. Dia menghela napas panjang sebelum memijat pelan pangkal hidungnya.

Ramdan berusaha meraih ponsel yang ada di nakas sebelum berusaha menghubungi sekretarisnya. Namun, belum sempat panggilannya dijawab, dia menoleh
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status