Share

97. Petaka di Pagi Hari

Elea mundur selangkah dan berusaha menutup pintu. Namun, orang itu menahan pintu sambil menyeringai dan melayangkan tatapan tajam. Lalu, mendorong pintu dengan kuat sampai membuat Elea terhuyung mundur. Wanita itu terkesiap, tetapi belum sempat menghindar, orang itu langsung mencengkeram erat lengannya.

"Lepaskan aku! Lepas!"

"Diam, Elea!"

"Aku enggak akan diam gitu aja, awas kamu!" Elea berontak dengan berusaha melepaskan tangan orang itu. Namun, usahanya gagal, sehingga dia berteriak. "Tolong!"

Orang itu menggeram kesal dan melayangkan satu tamparan keras di pipi kiri Elea sampai sudut bibirnya robek. Tak berhenti menampar, orang itu mulai membekap mulut Elea dan membawanya keluar. Sampai di teras, wanita itu kembali melawan dengan menggigit telapak tangan dan menginjak kaki orang itu. Melihat orang itu meraung menahan sakit, Elea berjalan tergesa masuk dan segera mengunci pintu.

Elea bersandar di pintu sambil membekap mulut dan air mata yang berderai. Tubuhnya bergetar hebat karena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status