Share

96. Tamu di Pagi Hari

Ramdan menyeringai sambil menggeleng lemah sebelum menoleh ke arah Harsa. "Silakan keluar, Bapak Harsa Hadiwilaga!"

Harsa menggeram kesal sambil mengepalkan tangan, kemudian bangkit dari duduk dan berlalu ke pintu. Namun, sebelum membuka pintu, dia menoleh dan menatap lekat Ramdan.

"Jika ini keputusanmu, jangan salahkan kalau terjadi sesuatu kepada Elea."

Harsa tergelak dan membuka pintu sebelum keluar. Sementara, Ramdan bergeming sesaat, mencerna kata-kata bernada ancaman yang dilontarkan Harsa sebelum menggeleng lemah. Lalu, meneruskan memeriksa email dan membalasnya. Meskipun begitu, lambat laun kalimat sang mertua terus mengusik. Dia menjadi gelisah di tempat duduknya. Tak ingin dilanda kegundahan, Ramdan mengambil ponsel dan menghubungi Edrik.

"Ed, jika ada orang datang dan ingin bertemu Elea, cegah! Jangan tanya alasannya kenapa, cegah saja!"

"Siap, Tuan Muda."

Ramdan bergegas menutup panggilan. Dia sedikit lega karena sudah melakukan hal yang benar. Dia menghela napas panjang s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status