Share

104. Gejolak Batin

Ramdan membeliak mendengar ucapan Harsa. Perlahan, dia melepaskan kerah baju pria tua itu sebelum mundur selangkah. Lalu, menatap hampa lantai keramik rumah sakit sebelum menggeleng lemah. Dia berbalik dan berjalan lesu menuju bangku dan mengempaskan tubuhnya. Dia menyugar rambut dan meraup wajahnya kasar. Sekejap mata bayangan tentang Elea yang menahan sakit sambil meratap, menyeruak di kepala. Dia mendesah lirih sebelum menengadah dan memejamkan mata sejenak.

Tak berselang lama, lampu di atas pintu operasi padam. Lalu, seorang dokter keluar dengan senyuman tipis menghiasi bibirnya. Ramdan dan Harsa segera mendekat dan dengan perasaan berkecamuk.

"Bagaimana istri dan anak saya, Dok? Mereka baik-baik saja, kan?"

Dokter itu menarik napas panjang sebelum mengembuskannya perlahan, kemudian berkata. "Operasinya berhasil. Tapi, ada satu hal yang harus saya sampaikan, Pak. Pendarahan hebat dan usia kandungan yang belum waktunya, membuat anak Bapak dalam kondisi kritis."

Ramdan mendadak mera
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status