Share

108. Di Balik Kebencian Dina

"Apa yang kamu lakukan Aleta!" seru Ramdan sambil mencengkeram erat pergelangan tangan Aleta yang memegang pecahan kaca. "Jangan ulangi kebodohan kamu!"

Perlahan, Ramdan membuka genggaman tangan sang adik sebelum membuangnya ke sudut kamar. Lalu, menggendong Aleta menuruni tangga dan mendudukkannya di sofa. Dia berlalu untuk mencari Edrik agar mengurus kamar Aleta yang berantakan. Setelahnya, dia hendak berlalu ke kamar, tetapi dicegah oleh Aleta dengan memegang pergelangan tangannya.

"Kak, maafkan aku."

Ramdan menoleh sekilas sebelum melepaskan tangan adiknya. Dia meneruskan langkah sampai suara Aleta terdengar menyapa rungu.

"Aku tahu Kakak pasti marah padaku gara-gara wanita pembohong itu pergi, kan?"

Ramdan menghela napas berat sebelum kembali melangkah. Namun, dia kembali bergeming saat mendengar suara Aleta yang bergetar karena menahan tangis.

"Jujur, aku senang jika wanita pembohong itu pergi dari sini. Tapi jika tahu Kakak seperti ini, aku lebih baik mengalah."

Ramdan menarik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status