Share

105. Luka Menganga

Aleta membuka mata dan mengedarkan pandangannya ke penjuru ruangan. Dia menggeleng lemah saat merasakan pusing dan mual secara bersamaan. Dia ingin bertariak, tetapi tak ada suara yang keluar karena mulutnya tertutup lakban. Dia mencoba menggerakkan tangan dan kaki, tetapi gagal.

Aleta berusaha untuk berteriak dan berontak, tetapi nihil. Namun, dia tak menyerah dan terus berusaha. Setelah usaha yang ke sekian kalinya tak membuahkan hasil, dia menyerah. Gadis itu terkulai lemah dengan kepala menunduk dalam. Dia menelisik lantai kotor berminyak di bawah sampaibterdengar suara langkah mendekat. Dia mendongak dan terkejut melihat siapa yang datang.

"Akhirnya kita bertemu kembali, Sayang," ucap Dandi sambil mengusap pipi Aleta sebelum mencengkeram erat dagunya. "Aku kira kamu sudah mati, ternyata aku salah sangka. Kamu tahu, Sayang. Aku sangat senang kamu masih hidup. Malah makin cantik."

Aleta segera membuang muka saat Dandi berusaha untuk mencium pipinya. Dia terus berontak dan menggoyang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status