Share

102. Dibawa Pergi

Ramdan meraup wajah kasar dan menghela napas panjang saat duduk di depan ruang UGD. Dia menatap sendu pintu yang berdiri kokoh di depannya. Lalu, mengantuk-antukkan kepala ke tembok sambil memejamkan mata. Sekejap mata, bayangan tentang kondisi Elea saat terakhir ditemukan kembali menyeruak di kepala. Elea merintih menahan sakit sambil bersandar pada meja dapur, dan yang membuat Ramdan buru-buru membawanya ke rumah sakit adalah darah yang mengalir dari sela paha sang istri.

Pikiran Ramdan masih berkecamuk hebat. Dia tak mampu membayangkan jika kabar buruk yang didengarnya. Dia kembali menghela napas panjang entah untuk yang berapa kali sebelum meraup wajahnya kasar. Lalu, saat melihat pintu UGD terbuka, dia segera mendekat.

"Istri saya bagaimana, Dok? Dia baik-baik saja, kan? Bayinya tidak apa-apa, kan?"

Dokter di depan Ramdan menghela napas panjang sebelum mengulas senyum tipis. Lalu, menepuk bahu pria itu sekilas sebelum berkata. "Ibu Elea baik-baik saja, bayinya juga masih bisa kam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status