Share

22. Noda Apa Itu?

Ramdan mendengkus kesal sebelum memasukkan kembali ponsel ke saku celananya. Dia menghela napas panjang dan mengempaskan tubuhnya ke sudut ruangan khusus untuk sopir.

“Kenapa juga aku harus khawatir ke dia? Toh, selama ini aku tak pernah dianggap ada.”

Ramdan meregangkan otot sejenak sebelum merebah beralaskan koran. Dia menatap langit-langit ruangan sebelum perlahan tunduk pada kantuk. Satu jam berselang, Ramdan tergagap bangun saat merasakan seseorang menepuk bahunya. Dia segera duduk dan mengucek mata sebelum menatap siapa yang sudah membangunkannya. Melihat OB yang biasanya membawakan minuman untuk Harsa, Ramdan segara bangkit.

“Ada apa, Mas?” tanya Ramdan sambil menatap lekat pria di depannya.

“Dicariin Bapak, Mas.”

Ramdan segera berlalu usai mengucapkan terima kasih. Lalu, saat melihat Harsa sudah berdiri di dekat mobil, dia segera menghampiri.

“Iya, Pak?”

“Antar aku ke restoran biasanya, Ramdan. Setelah itu jemput Dina di bandara dan Elea, lalu bawa ke sana!”

“Siap, Pak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status