Share

74. Kami Akan Tutup Mulut

Frita dan Mika tampak panik.

Mika pikir Arfeen mau mengajaknya kencan, sebagai hukuman jika ia harus menyerahkan mahkotanya ia rela. Tapi hal itu untuk Arfeen, bukan untuk para pria yang tak ia kenal.

Frita tak menyangka jika Arfeen akan membalas apa yang ia lakukan terhadap pria itu 3 tahun yang lalu.

Ia sendiri sudah hampir lupa akan kejadian itu.

Frita bangkit dan mundur ketika empat orang itu mendekat. Mika hendak melarikan diri, namun rupanya pintu suda terkunci dan kuncinya entah ada di mana.

"Buka pintunya!" teriaknya mengetuk-ngetuk daun pintu.

"Kau lupa, Mika. Ruangan ini kedap suara, jadi percuma saja kau teriak!" ujar Arfeen yang tetap duduk santai.

Ia bahkan tengah menikmati segelas minuman.

Frita sedang menampik dua tangan yang mencoba merengkuhnya.

"Pergi! Menjauh dariku!"

"Kau sangat cantik sayang!"

"Jangan sentuh aku! Gunawangsa akan menghancurkan kalian!"

"Masih bisa sombong rupanya!"

Frita tetap mencoba meronta, meski saat ini kedua tangannya d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status