Share

Suara Nyanyian yang Merdu

Naina berlari ke kamarnya, membawa serta perasaannya yang hancur karena ucapan Arka. 

Membuka pintu, Naina langsung mendudukan dirinya di sisi ranjang. Sesaat matanya berkaca-kaca, bibirnya merapat, sedikit bergetar. Setiap untaian kalimat yang terucap dari bibir lelaki itu, terasa menusuknya.

Suara panggilan masuk di ponselnya, menarik mata Naina untuk menatap pada benda pipih yang tergeletak di atas nakas itu.

“Hallo, Maurin!” 

“Hallo, Naina. Maaf menganggumu malam-malam. Aku hanya ingin menanyakan soal keadaan Raffan. Kemarin aku tak sempat mengunjunginya di rumah sakit. Tapi aku tahu kau sering ke sana. Apakah Raffan sudah mengalami kemajuan?” tanya Maurin dari seberang telpon. 

“Kondisi Raffan masih tetap sama. Belum ada kemajuan apapun,” desah Naina.

“Naina? Apa yang terjadi, mengapa suaramu terdengar seperti habis menangis? Kau baik-baik saja, ‘kan?” 

Sua

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status