Share

Diabaikan

“Selamat pagi, Pak Presdir!” sapanya dengan senyum manis, menatap Arka yang setiap hari selalu terlihat menawan.

“Pagi!” namun Maurin terhenyak dengan mulut yang sedikit terbuka, ketika Arka hanya membalas sapaannya dengan singkat. Bahkan tak sedikit pun lelaki itu menoleh ke arahnya.

“Apa? Aku sudah mati-matian mengubah penampilanku hanya untuk menarik perhatiannya. Tapi sikapnya malah seperti itu?” Maurin berdecik kesal setelah pintu ruang CEO menutup di hadapannya.

Ia memanyunkan bibir dan meremas tangan di atas meja. 

Kemudian menghela napas untuk menenangkan dirinya sendiri. “Oke, bukan masalah. Ini baru permulaan. Untuk mendekati CEO sedingin Arka, memang bukan hal yang mudah. Aku harus lebih bersabar. Aku yakin, suatu saat, Arka pasti akan bertekuk lutut di hadapanku,” ucap Maurin dengan penuh percaya diri.

*** 

“Sejak kemarin dia tidak banyak bicara. Sikapnya jutek sekali. Bahkan di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status