Home / Rumah Tangga / Pesona Istri 200 Juta / Bukan Bulan Madu Impian

Share

Bukan Bulan Madu Impian

Author: BalqizAzzahra
last update Last Updated: 2025-01-15 07:20:46

Restoran alam sutera, pukul 07.15 menit.

Milla menatap semua makanan yang tertata di atas meja, terlihat enak dan menggiurkan. Beberapa jenis diantaranya belum pernah Milla makan sama sekali, entah dia akan doyan atau tidak.

Jonathan mengambil satu centong nasi, dia mengambil beberapa jenis lauk lalu menaruhnya dihadapan Milla. Pria itu juga menuang segelas air, menyiapkan sendok dan garpu.

'Apa dia sedang melayaniku?' batin Milla.

Alex tersenyum melihat bongkahan es kutub Utara di depannya mulai meleleh. Dia belum pernah melihat Bosnya melayani perempuan selain mendiang istrinya, diam-diam Alex mengabadikan momen manis itu dan mengirimkannya pada bu Maya.

"Makan yang banyak, biar cepat besar," goda Jonathan.

"Saya juga sudah besar Pak, sudah dua puluh tahun. Saya bukan anak-anak lagi," ucap Milla sewot.

"Oh, aku salah ya. Habis tinggi badanmu hanya beda beberapa senti dengan anakku sih," Jonathan terkekeh.

Milla cemberut, dia paling tidak suka kalau ada yang mengungkit soal tinggi badannya. Milla memang imut dengan tinggi 155 cm dan berat 48 kg. Makannya banyak orang mengira kalau Milla masih duduk di bangku sekolah SMA.

Selama ini Milla menganggap Bosnya sebagai pria kulkas, jarang senyum dan mengobrol dengan orang lain. Tapi hari ini sisi lain dari seorang Jonathan keluar, ternyata pria itu suka mengejek orang lain dan menjadikannya sebagai bahan candaan.

"Setelah ini kita mau kemana Tuan?" Tanya Alex pada Jonathan.

"Kamu jalan-jalan saja sendiri, terserah mau kemana. Kalau aku mau mengajak Milla jalan-jalan di pinggir pantai sambil naik kuda," sahut Jonathan.

"Apa? Kuda? Saya nggak mau Pak, saya takut kuda," Milla mengkerut. Dari kecil, dia takut sekali pada kuda. Jangankan menungganginya, melihatnya saja wajahnya pucat.

"Kalau begitu aku saja yang naik kuda, kamu ngikutin dari belakang jalan kaki," Nathan tersenyum.

"Capek dong Pak," protes Milla.

"Salah sendiri takut sama kuda," Jonathan terkekeh lagi.

"Ih.... Bapak!" Milla mendengus kesal.

"Sudah ah bercandanya, aku mau makan, lapar." Ucap Nathan sambil mengelus perutnya yang datar.

***

Maya membuka pesan dari Alex, dia senang melihat putranya mulai peduli pada istri kecilnya. Meski perbedaan umur mereka sangat jauh, tapi mereka terlihat serasi dan romantis.

Maya tau kalau pernikahan keduanya terjadi atas dasar saling membutuhkan, Alex telah menceritakan segalanya pada Maya. Meski begitu Maya berharap pernikahan mereka bisa langgeng dan perlahan bisa saling mencintai satu sama lain.

"Nenek, kenapa senyum-senyum sendiri?" Cantika muncul sambil menyeret boneka beruang kesayangannya.

"Nenek sedang menonton vidio lucu," ucap Maya asal.

"Boleh Cantika ikut nonton?" Cantika mendekati neneknya.

"Jangan, ini bukan untuk ditonton oleh anak kecil." Maya menjauhkan ponselnya dari jangkauan sang cucu.

"Ah.... Nenek pelit!" dengus Cantika kesal.

***

Total satu jam lamanya Milla mengikuti suaminya berkuda di tepi pantai dengan berjalan kaki. Betisnya terasa pegal, tulang lutut seperti mau copot. Pria itu benar-benar membiarkan Milla berjalan kaki sendirian, kejam bukan?

Tidak juga, bukan Jonathan yang kejam tapi Milla yang bodoh. Bisa-bisanya Milla keluar kamar hotel tanpa membawa dompet, jadi dia tidak memegang uang sekedar untuk menyewa sepeda atau kendaraan lain.

"Ini bukan bulan madu namanya, tapi wisata penyiksaan!" umpat Milla pendek.

Samar-samar telinga Jonathan mendengar istri kecilnya mengomel, mengeluh dan mengutuk dirinya. Bukannya marah, Jonathan malah merasa gemas, baru kali ini ada wanita yang berani terang-terangan menunjukan rasa tidak sukanya pada sikapnya. Dan wanita itu adalah Milla, pegawainya yang paling cantik tapi galak bukan main.

Merasa kasihan pada sang istri, Jonathan mengakhiri perjalanannya naik kuda didepan sebuah warung es kelapa. Dia mengajak Milla duduk dan menawarinya minum es kelapa muda.

"Minum ini, kamu pasti haus," ucap Nathan sambil menyodorkan satu gelas besar es kelapa muda.

"Makasih," ucap Milla sambil terus menekuk wajahnya.

"Nanti naik kuda saja, daripada capek jalan kaki," bujuk Nathan.

"Nggak mau, saya takut kuda," tolak Milla untuk kesekian kalinya.

"Nggak usah takut, kan naiknya bareng sama aku," Jonathan kembali membujuk.

"Bareng sama Bapak? Maksudnya kita berdua...?" Milla sedikit berpikir.

"Iya, kita berdua duduk di atas kuda sama-sama," lanjut Nathan.

Milla melongo, apa pria itu sengaja meminta Milla naik kuda bersamanya agar bisa merayunya seperti yang ada dalam sinetron Indosiar? Membayangkannya saja Milla merasa ngeri. Memang sih suaminya tampan, tapi Milla sama sekali tidak punya perasaan apapun padanya.

"Emhmmm... Nggak deh Pak, makasih. Saya mau jalan kaki saja, itung-itung olahraga mengecilkan betis," Milla meringis sambil memalingkan wajahnya yang memerah.

"Loh, kenapa memangnya? Malu ya? Kita kan udah suami istri ngapain juga harus malu," ucap Jonathan sambil tertawa.

Sudah lama Jonathan tidak mengambil jatah libur, kali ini dia memanfaatkan jatah liburnya dengan baik. Jalan jalan, kulineran, bersantai, sampai menjahili istri barunya yang menurutnya lucu dan juga menggemaskan.

Saat di cafe, Jonathan sempat melihat Milla sebagai pegawai yang paling menonjol. Bukan karena dia paling cantik, tapi karena dia ringan tangan dan bekerja dengan giat. Dia juga selalu datang tepat waktu, tidak pernah mengeluh walau Jonathan banyak membebaninya dengan pekerjaan diluar tugasnya sebagai seorang waiters.

"Jangan menatap saya seperti itu Pak!" ucap Milla tiba-tiba. Kedua tangannya memegangi erat tali kuda karena takut terjatuh, padahal Jonathan sudah mendekapnya.

"Kok kamu bisa tau kalo aku sedang menatapmu? Kamu kan lagi menghadap ke depan?" Nathan menaikan alisnya sebelah.

"Tau lah, instingku jarang sekali meleset," ucap Milla.

Hari itu, Jonathan berhasil memaksa Milla untuk naik ke atas kuda bersamanya. Dia melakukannya agar tidak terlihat kejam oleh orang-orang sekitar, sang suami menaiki kuda masa sang istri mengikuti dengan berjalan kaki? Kan tidak lucu!

Setelah ini, Milla mungkin harus minum obat penenang agar bisa tidur nyenyak. Dia juga harus mandi dengan banyak sabun agar bau kuda yang menempel di tubuhnya bisa hilang.

'Lihat saja besok Pak, gantian aku yang akan memaksa Bapak untuk melakukan hal yang Bapak nggak suka. Tunggu saja pembalasanku!' gerutu Milla dalam hati.

Bersambung...

Related chapters

  • Pesona Istri 200 Juta   Suami Yang Perhatian

    Milla merasa perutnya nyeri, punggungnya panas dan juga pegal. Hari ini adalah jadwalnya Milla mendapatkan tamu bulanan, wanita cantik itu pergi ke kamar mandi untuk mengeceknya."Duh, kenapa harus sekarang? Aku lupa nggak bawa pembalut lagi di koper," keluh Milla.Milla keluar dari kamar mandi, dia berpegangan pada tembok dan berjalan merambat. Jonathan memperhatikan istrinya yang sedang cosplay menjadi ratu cicak, dia heran karena Milla terlihat kesakitan."Ada apa?" Jonathan sedikit khawatir."Saya sakit perut Pak," sahut Mila sambil meringis."Diare?" tebak Jonathan."Enggak,""Datang bulan?" tebak pria itu lagi."Iya Pak,"Jonathan bangkit dari duduknya, dia menghampiri Milla dan memapahnya sampai ke sofa. Tanpa disuruh, pria itu membuat segelas teh manis hangat untuk Milla."Ini, minumlah sedikit-sedikit," ucap Nathan sambil menyodorkan segelas teh manis pada Milla."Makasih. Kalo boleh merepotkan, bisa nggak Bapak belikan saya pembalut di luar? Kebetulan saya nggak bawa simpena

    Last Updated : 2025-01-15
  • Pesona Istri 200 Juta   Cemburu

    Setelah tiga malam menginap di hotel, Jonathan mengajak Milla kembali ke rumah. Padahal Milla belum puas jalan-jalan dan menikmati pemandangan alam di sekitar pantai. Terlebih, jika sudah sampai ke kota x tempat mereka tinggal, mereka akan sibuk dengan kegiatan masing-masing.Milla menatap keluar jendela, mengamati pepohonan yang tumbuh berjajar di pinggir jalan. Siapa yang merawat mereka? Kenapa mereka bisa tumbuh dengan kuat dan rapih? Milla sedang gabut, bahkan hidup pohon saja dia pikirkan, padahal hidupnya sendiri masih semrawut dan berantakan."Pegang ini," Jonathan menyodorkan sebuah kartu ATM pada Milla."Untuk apa kartu itu?" tanya Milla dengan tatapan polos."Ini untuk belanja keperluan dapur, rumah, jajan Cantika, dan kebutuhan pribadimu. Kamu juga boleh kasih sebagian untuk biaya hidup keluargamu tiap bulan. Soal biaya sekolah Cika dan lainnya aku yang urus," jelas Jonathan."Baik, saya akan terima kartu itu. Terimakasih." Milla sedikit menundukkan wajahnya ke bawah."Jang

    Last Updated : 2025-01-16
  • Pesona Istri 200 Juta   Mengambil kesempatan dalam kesempitan

    Jonathan terpaku di depan foto mantan istrinya yang masih tergantung manis di dinding ruang kerja. Senyum wanita itu begitu manis, tatapannya teduh tapi cemerlang seperti bintang di langit malam.Nama wanita itu adalah Renata, dia pergi meninggalkan rumah demi pria lain beberapa saat setelah melahirkan Cantika. Karena hal itu, Jonathan sempat terpuruk dan membenci kehadiran putrinya karena wajahnya mirip sang Ibu. Sampai akhirnya waktu menghapus rasa benci itu dan merubahnya jadi rasa sayang.Awalnya Jonathan mengira, setelah Renata tidak akan ada wanita lain yang bisa menghidupkan api asmara yang ada di hatinya. Tapi ternyata perkiraan Jonathan meleset, Milla bocah kemarin sore bisa melakukannya hanya dengan waktu beberapa hari saja. Bahkan, Jonathan tidak perlu alasan untuk menyukai wanita muda.Tok... Tok... Tok....Pintu ruang kerja Jonathan di ketuk, Alex masuk ke dalam ruangan untuk membawa sebuah pesan dari Ibu Maya."Sarapan sudah siap, seluruh anggota keluarga sudah menunggu

    Last Updated : 2025-01-16
  • Pesona Istri 200 Juta   Dia Suamiku

    Milla dan Jonathan turun dari mobil, Milla melirik ke kanan dan ke kiri mengamati situasi sekeliling. Jangan sampai ada pegawai lain yang melihat Milla datang bersama Jonathan, atau semuanya akan terbongkar.Menikah dengan Jonathan bukanlah sebuah prestasi, pria itu memiliki banyak penggemar di kalangan wanita khususnya para pegawainya sendiri. Milla berjalan mengendap-endap, dia mengintip dari balik dinding kaca mencari keberadaan sahabatnya yang bernama Sonia."Sedang apa kamu disitu?" Nathan menatap aneh istrinya yang berjongkok di bawah pot bunga berukuran besar."Anu Pak, saya sedang mencari Sonia," cicit Milla."Memangnya Sonia semut bisa nyelip di bawah pot?" Nathan menaikan alisnya sebelah."Eh, ya nggak juga Pak.""Ayo masuk," ajak Jonathan."Nggak mau, Bapak aja yang masuk duluan. Kalo bisa jangan sampai yang lain tau kalau kita sudah menikah ya Pak," pinta Milla."Kenapa memangnya? Kamu malu punya suami seperti aku?" Jonathan berkerut dahi."Bukan begitu, tapi...." omongan

    Last Updated : 2025-01-16
  • Pesona Istri 200 Juta   Kamu Adalah Milikku

    Milla dan Jonathan turun dari dalam mobil, mereka langsung menuju cafe yang baru saja selesai dibangun. Tempatnya lebih luas dan besar, padahal tempat ini hanya cabang. Sepertinya Jonathan akan memerlukan banyak pegawai baru di tempat ini, letaknya yang strategis membuat Milla yakin kalau cafe ini akan selalu ramai pengunjung.Milla berkeliling seorang diri, sementara Jonathan sibuk berbincang dengan salah seorang pekerja disana. Tak disangka, Milla bertemu dengan teman lama. Namanya Iqbal, teman sekelas waktu SMA dulu. Milla tak menyangka murid paling pintar dan tampan di sekolahnha akan terdampar menjadi tukang bangunan."Milla?" Iqbal ternganga melihat temannya ada di sana."Iqbal? Kamu....?" Milla pura-pura terkejut."Seperti yang kamu lihat, ini pekerjaanku sekarang," ucap Iqbal dengan wajah sedikit malu."Nggak apa-apa, yang penting bisa menghasilkan uang halal. Apa lagi sekarang cari kerja kan susah," Milla memberi semangat secara tidak langsung."Sedang apa kamu disini?" tanya

    Last Updated : 2025-01-17
  • Pesona Istri 200 Juta   Tiba-Tiba Unboxing

    Milla membuka mata, segera dia menoleh ke arah samping dan mendapati suaminya masih tertidur lelap. Milla membuka selimut yang menutupi tubuhnya, pakaiannya masih lengkap, semalam pria itu tidak melakukan sesuatu padanya.Milla berjalan lemas menuju kamar mandi, dia berdiri di depan wastafel sambil bercermin. Wajahnya nampak lebih cerah dari biasanya, mungkin karena tidurnya lelap semalam. Dan.... Apa itu? Milla melihat ada dua tanda merah di leher bagian depan."Ini kok bentuknya seperti.... Ah, sial. Pak Jonathan memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan!" umpat Milla kesal. Gadis itu yakin dua tanda merah yang menempel di lehernya adalah ulah dari suaminya.Haruskah Milla protes pada Jonathan? Tapi yang dilakukan olehnya bukanlah sebuah kesalahan. Mereka pasangan suami istri dan Jonathan pria normal. Wajar jika dia menginginkan sesuatu dari Milla tanpa perlu bertanya terlebih dahulu.Milla keluar dari kamar mandi dengan pakaian lengkap, dia mengeringkan rambutnya yang basah dengan s

    Last Updated : 2025-01-17
  • Pesona Istri 200 Juta   Curhat

    Suasana rumah besar itu nampak sepi, seluruh penghuninya memiliki acara di luar kecuali Milla. Merasa jenuh, Milla mengajak Sonia bertemu di tempat favorit mereka nongkrong. Kebetulan hari ini adalah jatah Sonia libur, mereka bisa bertemu sekalian bertukar cerita. Usai pamit pada penjaga rumah, Milla pergi menuju taman kota dengan menaiki taxi. Tidak perlu waktu lama untuk tiba di tempat tujuan, tiga puluh menit kemudian Milla telah sampai dan langsung mencari keberadaan Sonia. "Milla!" panggil Sonia. Gadis itu melambaikan tangan kanannya sementara tangan kirinya sibuk memegangi semangkuk bakso. Sonia menunggu Milla di bangku taman, sejajar dengan gerobak bakso milik Mang Ujang langganan mereka. Cukup lama Milla dan Sonia tidak nongkrong di tempat itu, tepatnya sejak adik Milla sakit lalu Milla harus menghemat pengeluaran untuk jajan. "Udah lama nunggunya?" "Belum kok. Mau bakso?" "Mau lah," "Eh, kirain. Udah jadi Nyonya nggak doyan makan bakso lagi," "Jangan gitu dong,

    Last Updated : 2025-01-17
  • Pesona Istri 200 Juta   Pria Penggoda

    Tidak ada yang lebih enak dari bersantai mendengarkan musik sambil minum ice kopi. Milla sibuk menggoyangkan badannya mengikuti alunan lagu pop yang mengalun merdu dari mp3 ponselnya.Dari jauh, Jonathan memperhatikan tingkah lucu istri kecilnya. Sejatinya Milla adalah gadis remaja yang masih ingin bebas dan bersenang senang dengan teman seusianya. Tapi gadis itu malah terperangkap dalam sangkar emas milik Jonathan.Dari luar, Milla sama sekali tidak pernah mengeluh tentang kehidupannya saat ini. Tapi dari dalam, tidak ada yang tau apa yang sedang dia pikirkan dan dia keluhkan selain dirinya sendiri. Jonathan menarik nafas panjang, dia harus bisa memperlakukan Milla dengan baik dan memberikan kenyamanan."Berhenti membuat gerakan aneh seperti pulu-pulu, kamu membuat aku geli!" seloroh Jonathan sambil membalik lembar koran yang sedang dibaca olehnya."Pulu-pulu kata anda? Ini gerakan tari terbaru yang sedang viral dikalangan anak muda. Ah, saya lupa. Anda mana tau, anda kan sudah tua,"

    Last Updated : 2025-01-18

Latest chapter

  • Pesona Istri 200 Juta   Lampu Hijau Agatha Untuk Tomy

    Ruang istirahat khusus pegawai.Tomy duduk menyendiri, dia memikirkan tentang Agatha yang belum juga memberinya kabar setelah menerima pengakuan cinta darinya. Apakah gadis itu marah padanya? Atau, dia bersikap acuh karena ingin menjauhi Tomy dan menolak Tomy secara halus?"Bang, kok melamun?" suara Toni, adik Tomy, membuyarkan lamunannya. Toni duduk di sebelahnya dan menatapnya dengan penasaran. "Keliatannya serius banget. Ada masalah?"Tomy menggeleng cepat. "Nggak, cuma lagi capek aja."Toni mengernyit, jelas tidak percaya. "Yakin? Soalnya dari tadi mukamu kayak orang lagi galau. Habis di tolak cewek ya?"Tomy tertawa kecil, berusaha menutupi kegundahannya. "Nggak ada apa-apa. Udahlah, jangan banyak tanya."Toni menatap kakaknya dengan penuh selidik, tapi akhirnya memilih untuk tidak memaksa. "Yaudah, kalau kamu butuh cerita, aku ada di sini." Tomy hanya tersenyum tipis dan mengangguk. Dalam hati, ia bertanya-tanya, sampai kapan ia harus menunggu jawaban dari Agatha? Apakah perasa

  • Pesona Istri 200 Juta   Double Date

    Dion menatap tunangannya, Icha, dengan senyum hangat. Hari ini adalah akhir pekan yang telah ia rencanakan sejak lama, sebuah kencan yang seharusnya hanya untuk mereka berdua. Namun, ide spontan muncul di benaknya, dan ia memutuskan untuk mengajak serta adiknya, Agatha, serta pegawainya, Tomi."Seru, kan? Kita bisa jalan bareng," kata Dion riang saat mereka berkumpul di depan mal.Agatha mengangguk senang. "Iya, setidaknya aku nggak merasa mengganggu kencan kalian."Tomi yang berdiri di sampingnya hanya tersenyum malu-malu. Sejak lama ia memendam perasaan terhadap Agatha, dan kesempatan ini adalah momen langka baginya untuk lebih dekat dengannya.Mereka memulai hari dengan makan siang di sebuah restoran favorit Icha. Sambil menyantap hidangan, obrolan mengalir dengan santai. Dion dan Icha sesekali bercanda mesra, sementara Agatha dan Tomi lebih banyak mendengar dan sesekali bertukar pandang canggung."Kamu nggak banyak bicara, Tom," kata Dion sambil menepuk pundak pegawainya. "Biasany

  • Pesona Istri 200 Juta   Lamaran

    Acara pertunangan Icha dan Dion selesai, keduanya nampak bahagia, begitu juga dengan keluarga besar mereka. Tamu undangan mengucapkan selamat, terutama Cantika dan Yudi. Yudi menarik nafas lega karena akhirnya Dion menemukan pengganti Cantika di hatinya. Pria itu sempat khawatir suatu saat nanti Dion akan berusaha merebut Cantika kembali dari sisinya. "Jadi, kalian harus menunggu sampai berapa tahun lagi untuk menikah?" Tomi menyenggol lengan Dion pelan. "Segera setelah Icha lulus SMA kami akan menikah," sahut Dion. "Tapi aku ingin kuliah dan mengambil beberapa kursus lagi," keluh Icha. "Tenanglah, setelah menikah aku mengizinkanmu untuk kuliah dan ambil kursus," "Terimakasih, kamu baik sekali," "Baru tau kalau abangku baik?" Agatha menggoda Icha. "Dia baik karena ikut mendiang Ibuku, kalau dia ikut Ayahku hem..... Dia akan jadi seorang pemain," lanjut Icha. Hendri yang mendengar hal itu lngsung berjalan menghampiri putrinya dan menjewer telinganya pelan. Agatha mema

  • Pesona Istri 200 Juta   Belum Siap

    Jam istirahat sekolah, kantin. Icha dan agatha bertemu, Icha terus berkata belum siap untuk dilamar pada Agatha walaupun sebenarnya Icha telah cinta mati pada Dion. Bukan karena belum yakin, melainkan karena dia belum lulus sekolah SMA. "Jangan sekali-kali menolak tawaran baik dari abangku Icha, kamu tau kan? abangku itu banyak yang naksir. Kalau kamu kalah cepat nanti dia digoda sama cewek lain," "Iya juga sih, tapi...." Icha masih sedikit ragu. "Hanya lamaran saja kok, belum lulus juga nggak apa-apa," Agatha terus mengompori Icha agar mau dilamar oleh kakaknya.Fani dan Clarissa berjalan mendekati Icha, mereka duduk mengapit Icha di sebelah kanan dan kiri. Mereka sedikit bingung, akhir akhir ini Icha sering sekali bergaul dengan agatha. Sebenarnya ada hubungan apa diantara mereka berdua?Parahnya, Icha tidak pernah mengajak Fani dan Clarissa bergabung saat sedang bersama. Seolah mereka sedang membicarakan sesuatu yang rahasia."Icha sombong sekarang ya, lunga teman baru lupa sam

  • Pesona Istri 200 Juta   Calon mantu

    Hendri dan Agatha baru saja pulang dari jalan-jalan. Mereka membeli banyak barang belanjaan, hingga harus meminta bantuan supir untuk mengangkutnya. "Ayah pulang. Eh.... Ada siapa ini?" Hendri bertanya pada Dion yang sedang mengobrol dengan Icha berdua di ruang tv. Dia memperhatikan Icha dengan seksama, muda, cantik, rupanya Dion memiliki selera yang bagus. "Dia calon menantimu," sahut Agatha. "Oh, jadi ini yang namanya Icha?" "Iya, Om. Hallo, saya Icha," Icha memperkenalkan diri. "Hallo, saya Ayahnya Dion. Silahkan kalian berdua mengobrol, santai saja, anggap rumah sendiri," ujar Hendri. Dia membawa Agatha pergi dari ruangan itu agar tidak mengganggu momen bagus kakaknya. Icha menunduk malu, omongan Agatha tadi terngiang di telinganya. bisa bisanya icha dibilang calon mantu, padahal lamaran saja belum. Tapi dalam hati Icha merasa senang, itu artinya Icha di terima dengan baik oleh keluarga Dion. "Nanti aku antar pulang ya," ujar Dion. "Jangan, katanya kamu lagi sakit. Aku pul

  • Pesona Istri 200 Juta   cemburu

    Hari minggu tiba, Dion mengajak Icha pergi ke suatu tempat untuk makan siang bersama. Gadis itu tampil sangat imut dengan dres bunga yang memiliki banyak hiasan renda di bagian roknya. Dion tak bisa memalingkan pandangannya dari wajah gadis itu, membuat Icha salah tingkah karena di tatap secara berlebihan di tempat umum. Beberapa gadis di sekitar icha merasa cemburu, karena Dion memperlakukannya dengan sangat manis. "Jangan menatapku seperti itu kak, aku malu!" bisik Icha sambil menoleh ke kanan dan ke kiri. "Kenapa harus malu? seharusnya kamu merasa beruntung karena di tatap dan di perhatikan oleh pria tampan sepertiku," seloroh Dion. "Heleh, kambuh lagi narsisnya," keluh Icha. Dion memesan banyak makanan, dia juga memesan empat gelas juice buah dan empat botol air mineral. Sementara di meja itu hanya duduk dua orang saja, Dion dan Icha. Icha sedikit bingung, sampai sepasang suami istri datang menghampiri meja mereka. Dia wanita yang pernah Icha lihat tempo hari sedang be

  • Pesona Istri 200 Juta   Salah paham

    Dion baru saja membeli sebuah bunga untuk Icha, di dalam toko dia tak sengaja bertemu dengan Cantika. Alhasil, Dion mengajak Cantika duduk cantik di cafe sekitar untuk mengobrol dan bertukar kisah sebentar. Cantika terlihat lebih cantik, lebih gemuk dari biasanya. Wajahnya cerah, ceria, suaminya benar-benar mengurusnya dengan baik. Dion ikut bahagia, karena teman sekaligus cinta pertamanya nampak sangat bahagia dengan kehidupannya. "Bagaimana kabarmu?" tanya Dion. "Baik. Kamu sendiri bagaimana?" "Baik juga," "Siapa nama bocah SMA yang kamu kencani itu hem?" goda Cantika. "Namanya Icha, dia manis, imut dan lucu," "Seleramu sudah berubah ternyata," "Ha.... Ha.... Ha.... Tidak ada yang tau tentang nasib orang kedepannya bukan?" Dion dan Cantika asyik berbincang, mereka menceritakan tentang kehidupan masing-masing. Cantika yang telah jadi IRT lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, sementara dion yang jadi pebisnis lebih sering ada di luar daripada ada di rumah. Tanpa

  • Pesona Istri 200 Juta   kecemburuan Agatha

    Agatha keluar dari kelas, dia berjalan mengendap-endap mengikuti ke arah Icha pergi. Agatha ingin menangkap basah Kakaknya yang masih meluangkan waktu untuk antar jemput Icha walaupun pekerjaannya banyak. Tapi pria itu selalu menolak kalau Agatha yang minta diantar jemput. Sepertinya Dion lebih sayang dan perhatian pada kekasihnya daripada Agatha, hal itu membuat Agatha cemburu, iri dan dengki. Dion membuka pintu mobil, saat Icha hendak masuk tiba tiba Agatha muncul. Dia menahan Icha dan mendorongnya menjauh, kemudian Agatha masuk dan duduk di kursi mobil paling depan. "Agatha, kamu apa apaan si?" omel Dion. "Biar dia duduk di kursi belakang," seloroh Agatha. "Heh, kamu itu sudah punya supir pribadi. Kenapa juga harus ikut nyempil di sini? Abang mau pacaran tau tidak? Ganggu saja! Cepat keluar dari sini!" usir Dion. "Sudah lah kak, jangan ribut. Malu dilihat orang, biar aku duduk di belakang saja," Icha menengahi. Agatha tersenyum, dia senang karena Icha mau mengalah untukn

  • Pesona Istri 200 Juta   Siapa gadis itu?

    Agatha mendekati Kakaknya yang sedang makan sambil main ponsel di dapur. Dia mengendap seperti maling karena ingin membuat pria itu terkejut tapi gagal. "Aku tau kamu mau membuatku terkejut, Agatha," "Kok bisa tau?" "Parfummu bisa kucium dari jarak lima puluh kilo meter," "Alah, lebay!" Agatha menyeret kursi, dia duduk tepat di hadapan Dion. Berita Dion telah memiliki pacar tersebar luas, Tomi pelaku gosip itu menyebar hingga seantero kota X. "Siapa gadis itu?" "Apa maksudmu Agatha?" Dion keluar dari game dan meletakan ponselnya. "Siapa gadis bodoh yang mau menjadi pacarmu itu?" "Dia teman sekolahmu, juga teman les karate mu," Kemarin saat menjemput Icha, dia tak sengaja melihat Icha dan agatha tengah berbincang di taman sekolah. Keduanya tampak akur dan dekat, seolah olah sudah menjadi teman lama. "Siapa namanya?" "icha," "Hah? dia adik kelasku dan umurnya belum genap tujuh belas tahun? kakak mengencani anak di bawah umur?" Agatha sedikit terkejut. Tapi itula

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status