author-banner
BalqizAzzahra
BalqizAzzahra
Author

Novel-novel oleh BalqizAzzahra

Sahabatku, Ternyata Istri Rahasia Suamiku

Sahabatku, Ternyata Istri Rahasia Suamiku

Hati Widia hancur saat mengetahui Agam—suaminya—telah menikah secara diam-diam dengan Sarah—sahabat baiknya sendiri. Widia langsung meminta cerai pada Agam juga memutus tali persahabatannya dengan Sarah. Beberapa bulan setelah bercerai, Widia dijodohkan dengan pria bernama Dion anak dari teman dekat ayahnya. Widia dan Dion sama-sama merasa cocok dan ingin melangkah ke jenjang lebih serius. Akan tetapi, Agam muncul mengganggu hubungan mereka. Agam tak terima jika Widia memiliki hubungan dengan pria lain karena pria itu tidak bisa move on dari Widia. Bagaimanakah kelanjutan hubungan Widia dan Dion selanjutnya? Berhasilkah mereka berdua menghadapi segala gangguan dari Agam? Atau malah Widia kembali ke pelukan mantan suaminya? Follow IG author : Fatmawati1472 FB Author : i'ts Cover buku by @Ririichan13
Baca
Chapter: Keluarga Cemara
Junaidi datang berkunjung ke rumah besannya, dia membawa banyak makanan dan beberapa suplemen yang di perlukan oleh Ibu hamil. Junaidi adalah seorang dokter spog.k.feir. Dokter yang memeriksa Agam dan menemukan fakta kalau pria itu mandul, dan tidak ada yang tau termasuk Milla.Junaidi senang melihat Dion terlihat lebih hidup dari sebelumnya, dia ceria dan bersemangat. Disekitarnya di kelilingi oleh aura positif. Dalam hati, Junaidi berdoa semoga hubungan rumah tangga Dion dan istrinya akan langgeng dan berjalan mulus seperti jalan tol.Saat itu week end, Dion memanfaatkan waktunya untuk membantu Widia mengerjakan pekerjaan rumah. Seperti mencuci, menyapu, bahkan memasak. Dia berjanji akan terus melakukan itu pada Widia hingga dia tua dan tidak bisa melakukan aktifitas lagi.Widia menyuguhkan secangkir teh hangat dan makanan ringan, mertua dan Ayahnya nampak sibuk bercakap-cakap."Kira-kira besok anaknya cowok atau cewek ya," ucap Akbar."Cowok cewek tidak apa lah, yang penting kan se
Terakhir Diperbarui: 2025-01-15
Chapter: Kejujuran Sarah
Dion mengantar Widia dan Surti ke toko, setelah itu dia pergi ke rumah sakit untuk bekerja. Hari pertama buka pasti belum banyak pelanggan berdatangan, Widia merasa cukup walau hanya memperkerjakan satu orang saja.Semua pakaian yang Widia beli sudah tergantung rapih di rak display, Dion yang mengurusnya kemarin bersama dengan beberapa temannya. Pria itu tidak memperbolehkan Widia bekerja terlalu keras karena takut mengganggu kehamilannya."Kamu sapu lantai lalu pel, yang kering ya, biar nggak licin," perintah Sarah pada Surti."Siap Mbak,"Surti gadis muda yang polos, baru lulus SMA beberapa minggu lalu. Dalam keseharian dia terlihat kalem, penurut sekali pada orangtuanya. Sekali tatap Widia bisa tau kalau Surti gadis yang jujur.Beberapa jam terlewati, mulai ada pelanggan baru berdatangan. Widia dan Surti melayani dengan ramah, sepenuh hati. Tentunya agar mereka tidak kapok dan mau berkunjung untuk belanja kembali.Pundi-pundi uang mulai masuk ke dalam laci meja, Widia mengelus peru
Terakhir Diperbarui: 2025-01-14
Chapter: Bawaan Hamil
"Aku hamil Mas," ucap Widia sambil meraih tas kerja Dion dari tangannya.Dion sempat kehilangan fokus beberapa detik, sebelum akhirnya dia sadar dengan apa yang istrinya katakan. Widia hamil, sebentar lagi dia akan menjadi seorang Ayah.Dion tak menyangka Tuhan akan memberikan anugerah secepat itu, karena dia dan istrinya baru melakukan hubungan beberapa kali. Usia pernikahan mereka pun belum genap satu bulan.Dion memeluk Widia erat, mencium keningnya sambil menitihkan air mata. Dia terharu, karena dua impiannya terwujud dengan cepat. Pertama, menikah dengan Widia. Kedua, memilik seorang anak dari Widia."Mungkin karena ini kamu jadi sensitif dan cemburuan padaku," Dion melonggarkan pelukannya. dia mengangkat wajah dan menatap istrinya dengan senyum manis."Tapi aku belum siap hamil,""Apa yang membuatmu tidak siap?""Kata orang, melahirkan itu sakit. Taruhannya nyawa, aku takut,""Jangan takut, tubuh wanita sudah dirancang demikian rupa oleh Tuhan agar kuat menerima rasa sakit saat
Terakhir Diperbarui: 2025-01-14
Chapter: Positif
Akbar baru saja selesai menyiram tanaman, dia melihat Widia kembali sambil menenteng saru plastik buah potong. Ada buah mangga, belimbing, juga buah kedondong. Hampir semua buah yang dia bawa berasa asam, padahal sebelumnya Widia tidak suka makanan yang berasa asam.Melihat perubahan dalam diri Widia, Akbar langsung memiliki filling kalau anak perempuannya mungkin sedang ngidam. Dia segera menyusul Widia ke dapur, wanita itu tengah bersiap untuk membuat bumbu rujak sendiri."Kenapa tadi tidak beli bumbu rujak yang sudah jadi saja Wid?" tanya Akbar."Lebih enak buat sendiri Yah, lebih banyak pula sambalnya,""Tumben sekali kamu pengen makan rujak, lagi ngidam ya?""Ngidam? Ah, enggak kok. Widia lagi kepengen saja,""Kamu sudah telat datang bulan belum?""Idih, Ayah. Apaan si! Timbang kepingin makan rujak saja jadi heboh,""Ya.... Siapa tau gitu kamu lagi ngidam. He.... He....He...."Widia terdiam sejenak, dia mencoba mengingat kapan hari terakhir dia mendapatkan datang bulan. Sepertiny
Terakhir Diperbarui: 2025-01-13
Chapter: Bibit pelakor
Widia mengatur janji temu dengan Dion saat jam makan siang di halaman rumah sakit. Dia hendak mengantar makan siang buatannya untuk Suami tercinta.Widia datang sedikit terlambat karena jalanan sedikit macet. Dia melihat Dion sedang duduk di sebuah kursi di temani oleh seorang wanita. Siapa lagi kalau bukan Inggrid temannya."Lama ya," ucap Widia sambil melempar wajah datar. Dion langsung tau kalau istrinya tidak suka dirinya dekat dengan Inggrid, dia pun segera menjaga jarak."Ah, tidak kok. Mau temani aku makan siang?""Tidak perlu, aku sudah kenyang. Lebih baik sekarang Mas kembali ke ruang istirahat dokter saja, nanti jam makan siangnya keburu habis,""Oke."Widia mengulurkan kotak makannya pada Dion, kemudian mengalihkan pandangan matanya pada inggris."Bisa kita bicara sebentar Nona Inggrid? Aku mau membahas tentang toko yang aku sewa darimu," ucap Widia."Bisa, aku ada waktu luang kok," sahut Inggrid.Sebenarnya dion ingin ikut nimbrung dengan obrolan itu, tapi dia takut Widia
Terakhir Diperbarui: 2025-01-11
Chapter: Karma Dibayar Tunai
Roda kehidupan benar-benar berputar. Dulu Agam sangat menyepelekan Widia, kini wanita itu bisa mandiri membuka usaha sendiri tentunya dibantu oleh dukungan sang suami. Tak hanya soal ekonomi, cerita cinta Widia dan sang suami terlihat sangat mulus seperti jalan tol.Agam memandangi mantan istrinya dari jauh, dia sedang asyik makan bersama dengan Dion sang suami. saat ini Agam sedang berada di sebuah rumah makan untuk membeli lauk kesukaan Ibunya.Ada sedikit rasa nyeri di hati Agam melihat mantan istrinya hidup damai dan bahagia. Kenapa Widia bisa mengalami hal-hal baik? Sementara Agam selalu apes dalam segala hal. Perusahaan tempatnya bekerja bangkrut, dia di pecat dan jadi pengangguran. Ibunya sakit parah, istrinya berselingkuh dan putra semata wayangnya ternyata adalah anak dari pria lain."Karmaku benar-benar di bayar dengan tunai," lirih Agam dengan mata berkaca-kaca.Selesai makan, Dion pamit pergi ke rumah sakit untuk kembali bekerja. Sementara Widia masih asyik menyantap makan
Terakhir Diperbarui: 2025-01-09
Sayang, Izinkan Aku Selingkuh

Sayang, Izinkan Aku Selingkuh

Clara selalu percaya bahwa pernikahannya dengan David adalah segalanya—sampai ia menemukan kenyataan pahit bahwa suaminya berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Dikhianati oleh dua orang terdekat, Clara merasakan amarah dan sakit hati yang begitu dalam. Dalam kebingungan dan keputusasaan, ia bertemu kembali dengan Erick, mantan kekasihnya yang pernah menjadi bagian penting dalam hidupnya. Didorong oleh rasa sakit dan keinginan untuk membalas dendam, Clara pun membiarkan dirinya larut dalam hubungan terlarang bersama Erick. Namun, yang awalnya hanya pelarian berubah menjadi sesuatu yang lebih dalam. Clara menyadari bahwa cintanya pada Erick tidak pernah benar-benar padam. Ketika David akhirnya menyesali kesalahannya dan memohon kesempatan kedua, Clara dihadapkan pada pilihan sulit: kembali ke suaminya yang menyesal atau mengikuti kata hatinya yang telah jatuh cinta lagi pada Erick. Dalam pergulatan antara cinta, pengkhianatan, dan penebusan, Clara harus menemukan jawaban atas pertanyaan terbesar dalam hidupnya—siapa yang sebenarnya memiliki hatinya? Sebuah kisah penuh emosi tentang kehilangan, penyesalan, dan cinta yang lahir dari luka terdalam. follow akun gn : BalqizAzzahra follow IG author : Fatmawati1472 follow FB author : I'ts cover by : Maya lephtyatie Maysaroh ( FB )
Baca
Chapter: Bab 53
David berdiri di sudut jalan yang sedikit tersembunyi di balik pohon besar. Matanya tak lepas dari sosok Clara yang tengah duduk di teras rumahnya, tertawa bahagia bersama suaminya, Erick. Perut Clara yang mulai membuncit menjadi bukti nyata bahwa kebahagiaannya telah bertambah. David mengepalkan tangan, merasakan sesuatu yang tajam menusuk dadanya. Dulu, itu seharusnya menjadi hidupnya. Seharusnya dia yang duduk di sana, menggenggam tangan Clara, tertawa bersamanya, dan menantikan kelahiran anak mereka. Tapi kesalahannya sendiri telah membuat semua itu mustahil. Dia masih ingat dengan jelas bagaimana Clara menangis di hadapannya saat mengetahui perselingkuhannya dengan Zoya. Betapa wajahnya penuh luka dan kekecewaan ketika menyerahkan surat cerai di tangannya. Saat itu, David mengira dia akan baik-baik saja, bahwa dia bisa melanjutkan hidupnya dengan Zoya. Tapi nyatanya, pernikahannya dengan Zoya berantakan. Wanita itu tidak seperti Clara. Tidak setulus, penyabar, dan sehangat Cl
Terakhir Diperbarui: 2025-03-09
Chapter: Bab 52
“Siapa wanita tadi?” Danis bertanya saat kami baru saja masuk ke dalam apartemen. Zoya meletakkan tas di meja, kemudian duduk di sofa. Tatapannya tajam, menunggu jawaban. “Clara,” jawabnya singkat. “Mantan istri pertama David.” Danis mengangkat alisnya. “Mantan istri pertama? Berarti dia sudah menikah lagi setelah bercerai dari David?” Aku mengangguk pelan. “Ya. Tapi pernikahan keduanya sangat beruntung. Dia menikah dengan Erick, bujang kaya nomor lima di kota ini.” Denia terdiam sejenak, seolah mencerna informasi itu. “Kenapa dia melihatmu seperti itu?” Aku tersenyum tipis, menatap tanganku sendiri. “Mungkin dia terkejut melihatku seperti ini. Dulu aku bukan ibu rumah tangga biasa, Danis. Aku hidup dalam kemewahan, selalu tampil sempurna. Sekarang? Aku hanya seorang wanita biasa, dengan pakaian sederhana dan tanpa perhiasan mencolok.” Danis menghela napas, lalu bersandar di sofa. “Itu memang lebih baik,” gumamnya. Aku menoleh, menatapnya dalam. “Maksudmu?” Dia menata
Terakhir Diperbarui: 2025-03-09
Chapter: Bab 51
Zoya baru saja keluar dari minimarket, satu tangan menenteng kantong plastik berisi susu formula, sementara tangan lainnya menopang tubuh kecil putrinya yang terlelap di gendongan. Wajahnya tampak lelah, tapi ada kelembutan dalam setiap gerakannya. Langit senja mulai meredup, dan angin sore yang berembus membawa aroma hujan yang tertahan di awan. Dia berjalan menuju halte bus, berniat segera pulang sebelum langit benar-benar runtuh menumpahkan gerimis. Namun, langkahnya terhenti ketika suara seseorang memanggil namanya. “Zoya?” Zoya menoleh dan melihat seorang wanita berdiri tak jauh darinya. Clara. Mantan sahabatnya yang dulu selalu bersamanya di masa-masa awal pernikahannya dengan David. Namun, setelah perceraian, semua orang seperti perlahan menghilang dari hidupnya, termasuk Clara. Clara mendekat, matanya menelusuri sosok Zoya dengan ekspresi sulit ditebak. Dia tampak terkejut sekaligus iba. Zoya masih seperti dulu—sederhana, tapi kali ini lebih bersahaja. Ia mengenakan ga
Terakhir Diperbarui: 2025-03-08
Chapter: Bab 50
Kemala melangkah masuk ke dalam kafe dengan wajah muram. Matanya menyapu ruangan hingga menemukan sosok kakaknya, Thomas, yang sudah duduk di pojok dekat jendela. Dengan langkah gontai, ia berjalan ke arahnya dan duduk di kursi seberang. Thomas melirik adiknya sekilas lalu mendesah. "Kenapa mukamu kusut begitu?" tanyanya sambil mengaduk kopi hitamnya. Kemala tidak langsung menjawab. Ia hanya menopang dagu dan menatap ke luar jendela dengan tatapan kosong. Setelah beberapa detik hening, ia akhirnya membuka suara. "Aku baru saja bertemu mantanku," katanya lemah. Thomas mengangkat alisnya. "Dan?" Kemala menarik napas panjang sebelum melanjutkan, "Aku mencoba bicara dengannya, ingin memperbaiki hubungan kami. Tapi dia malah mengomeli ku, berkata bahwa aku mengganggu hidupnya, menyuruhku berhenti mendekatinya." Thomas meletakkan sendok kopinya dan menatap Kemala dengan ekspresi tidak percaya. "Serius, Kemala? Kamu masih saja mengejar dia? Bukankah sudah jelas dia tidak mengingink
Terakhir Diperbarui: 2025-03-08
Chapter: Bab 49
Clara menatap suaminya dengan saksama, mencoba membaca ekspresi di wajahnya yang tenang. Sejak mereka bertemu dengan wanita itu di butik sore tadi, pikirannya terusik. Erick hanya memberi jawaban singkat ketika Clara bertanya siapa dia, tetapi perasaan tidak enak masih menyelimuti hatinya. Saat ini, mereka sudah berada di kamar, bersiap untuk tidur. Namun, rasa penasaran Clara belum juga reda. Ia duduk di tepi ranjang, memainkan ujung selimut dengan gelisah sebelum akhirnya bertanya, "Erick, siapa sebenarnya Kamelia?" Pria itu, yang tengah melepas jam tangannya, terdiam sejenak. Ia menatap Clara, seolah mempertimbangkan sesuatu. "Kamu benar-benar ingin tahu?" tanyanya lembut. Clara mengangguk mantap. "Ya. Dia bukan sekadar teman sekolah atau teman kerja, kan?" Erick menarik napas dalam. "Tidak. Dia lebih dari itu," akhirnya ia mengakui. "Kamelia adalah wanita yang dulu pernah dijodohkan denganku oleh mendiang Ibu." Clara merasakan sesuatu mencelos di dadanya. Matanya membu
Terakhir Diperbarui: 2025-03-07
Chapter: Bab 48
Clara memejamkan mata erat-erat, menahan rasa mual yang kembali menyerang. Tangannya menggenggam erat selimut, tubuhnya terasa lemas, sementara keringat dingin membasahi pelipisnya. Sudah tiga bulan usia kehamilannya, dan bukannya membaik, justru semakin berat. Mual datang tanpa aba-aba, kepala terasa berat seperti dihimpit beban, dan nafsu makannya turun drastis. "Sayang, kamu masih mual?" Erick duduk di sisi ranjang, menatapnya dengan wajah cemas. Tangannya terulur, mengusap lembut punggung Clara, berusaha memberikan kenyamanan. Clara membuka mata perlahan, bibirnya pucat. "Iya… kayaknya makin parah." Erick menarik napas, lalu dengan sigap mengambil segelas air putih dari nakas. "Coba minum sedikit, biar tidak dehidrasi." Clara meneguknya pelan, tapi baru beberapa detik kemudian, perutnya bergejolak lagi. Ia buru-buru menyingkap selimut dan berlari menuju kamar mandi. Erick sigap mengikuti, membantunya menahan rambut saat Clara kembali muntah. "Ya Tuhan, aku capek sekali,
Terakhir Diperbarui: 2025-03-07
Pesona Istri 200 Juta

Pesona Istri 200 Juta

Milla Rahmawati, gadis cantik berusia 20 tahun yang berasal dari keluarga sederhana. Terpaksa harus meminjam uang sebesar 200 juta kepada Jonathan duda berusia 35 tahun, beranak satu, pemilik cafe tempatnya bekerja. Tak disangka, Jonathan mengajukan sebuah syarat rumit untuk mendapatkan pinjaman itu. "Aku mau memberimu uang dua ratus juta gratis, dan kamu nggak perlu mengembalikannya. Tapi ada syaratnya," Jonathan menatap wajah Milla lekat-lekat. "Syaratnya apa Pak?" tanya Milla penasaran. "Menikahlah denganku, jadilah Ibu sambung yang baik untuk anak Perempuanku," sahut Jonathan singkat, padat dan jelas. Note : - Season 1 dari Bab 1- Bab 25 ( Tamat ) - Season 2 dari Bab 26 - Season 3 dari bab 46 -Slow up -Slow revisi -Harap berikan dukungan dan tinggalkan jejak setelah membaca Follow akun Good Novel author BalqizAzzahra Follow akun FB Author I'ts Follow akun IG Author Fatmawati1472 cover by' Ririichan 13
Baca
Chapter: Lampu Hijau Agatha Untuk Tomy
Ruang istirahat khusus pegawai.Tomy duduk menyendiri, dia memikirkan tentang Agatha yang belum juga memberinya kabar setelah menerima pengakuan cinta darinya. Apakah gadis itu marah padanya? Atau, dia bersikap acuh karena ingin menjauhi Tomy dan menolak Tomy secara halus?"Bang, kok melamun?" suara Toni, adik Tomy, membuyarkan lamunannya. Toni duduk di sebelahnya dan menatapnya dengan penasaran. "Keliatannya serius banget. Ada masalah?"Tomy menggeleng cepat. "Nggak, cuma lagi capek aja."Toni mengernyit, jelas tidak percaya. "Yakin? Soalnya dari tadi mukamu kayak orang lagi galau. Habis di tolak cewek ya?"Tomy tertawa kecil, berusaha menutupi kegundahannya. "Nggak ada apa-apa. Udahlah, jangan banyak tanya."Toni menatap kakaknya dengan penuh selidik, tapi akhirnya memilih untuk tidak memaksa. "Yaudah, kalau kamu butuh cerita, aku ada di sini." Tomy hanya tersenyum tipis dan mengangguk. Dalam hati, ia bertanya-tanya, sampai kapan ia harus menunggu jawaban dari Agatha? Apakah perasa
Terakhir Diperbarui: 2025-02-16
Chapter: Double Date
Dion menatap tunangannya, Icha, dengan senyum hangat. Hari ini adalah akhir pekan yang telah ia rencanakan sejak lama, sebuah kencan yang seharusnya hanya untuk mereka berdua. Namun, ide spontan muncul di benaknya, dan ia memutuskan untuk mengajak serta adiknya, Agatha, serta pegawainya, Tomi."Seru, kan? Kita bisa jalan bareng," kata Dion riang saat mereka berkumpul di depan mal.Agatha mengangguk senang. "Iya, setidaknya aku nggak merasa mengganggu kencan kalian."Tomi yang berdiri di sampingnya hanya tersenyum malu-malu. Sejak lama ia memendam perasaan terhadap Agatha, dan kesempatan ini adalah momen langka baginya untuk lebih dekat dengannya.Mereka memulai hari dengan makan siang di sebuah restoran favorit Icha. Sambil menyantap hidangan, obrolan mengalir dengan santai. Dion dan Icha sesekali bercanda mesra, sementara Agatha dan Tomi lebih banyak mendengar dan sesekali bertukar pandang canggung."Kamu nggak banyak bicara, Tom," kata Dion sambil menepuk pundak pegawainya. "Biasany
Terakhir Diperbarui: 2025-02-16
Chapter: Lamaran
Acara pertunangan Icha dan Dion selesai, keduanya nampak bahagia, begitu juga dengan keluarga besar mereka. Tamu undangan mengucapkan selamat, terutama Cantika dan Yudi. Yudi menarik nafas lega karena akhirnya Dion menemukan pengganti Cantika di hatinya. Pria itu sempat khawatir suatu saat nanti Dion akan berusaha merebut Cantika kembali dari sisinya. "Jadi, kalian harus menunggu sampai berapa tahun lagi untuk menikah?" Tomi menyenggol lengan Dion pelan. "Segera setelah Icha lulus SMA kami akan menikah," sahut Dion. "Tapi aku ingin kuliah dan mengambil beberapa kursus lagi," keluh Icha. "Tenanglah, setelah menikah aku mengizinkanmu untuk kuliah dan ambil kursus," "Terimakasih, kamu baik sekali," "Baru tau kalau abangku baik?" Agatha menggoda Icha. "Dia baik karena ikut mendiang Ibuku, kalau dia ikut Ayahku hem..... Dia akan jadi seorang pemain," lanjut Icha. Hendri yang mendengar hal itu lngsung berjalan menghampiri putrinya dan menjewer telinganya pelan. Agatha mema
Terakhir Diperbarui: 2025-02-14
Chapter: Belum Siap
Jam istirahat sekolah, kantin. Icha dan agatha bertemu, Icha terus berkata belum siap untuk dilamar pada Agatha walaupun sebenarnya Icha telah cinta mati pada Dion. Bukan karena belum yakin, melainkan karena dia belum lulus sekolah SMA. "Jangan sekali-kali menolak tawaran baik dari abangku Icha, kamu tau kan? abangku itu banyak yang naksir. Kalau kamu kalah cepat nanti dia digoda sama cewek lain," "Iya juga sih, tapi...." Icha masih sedikit ragu. "Hanya lamaran saja kok, belum lulus juga nggak apa-apa," Agatha terus mengompori Icha agar mau dilamar oleh kakaknya.Fani dan Clarissa berjalan mendekati Icha, mereka duduk mengapit Icha di sebelah kanan dan kiri. Mereka sedikit bingung, akhir akhir ini Icha sering sekali bergaul dengan agatha. Sebenarnya ada hubungan apa diantara mereka berdua?Parahnya, Icha tidak pernah mengajak Fani dan Clarissa bergabung saat sedang bersama. Seolah mereka sedang membicarakan sesuatu yang rahasia."Icha sombong sekarang ya, lunga teman baru lupa sam
Terakhir Diperbarui: 2025-02-13
Chapter: Calon mantu
Hendri dan Agatha baru saja pulang dari jalan-jalan. Mereka membeli banyak barang belanjaan, hingga harus meminta bantuan supir untuk mengangkutnya. "Ayah pulang. Eh.... Ada siapa ini?" Hendri bertanya pada Dion yang sedang mengobrol dengan Icha berdua di ruang tv. Dia memperhatikan Icha dengan seksama, muda, cantik, rupanya Dion memiliki selera yang bagus. "Dia calon menantimu," sahut Agatha. "Oh, jadi ini yang namanya Icha?" "Iya, Om. Hallo, saya Icha," Icha memperkenalkan diri. "Hallo, saya Ayahnya Dion. Silahkan kalian berdua mengobrol, santai saja, anggap rumah sendiri," ujar Hendri. Dia membawa Agatha pergi dari ruangan itu agar tidak mengganggu momen bagus kakaknya. Icha menunduk malu, omongan Agatha tadi terngiang di telinganya. bisa bisanya icha dibilang calon mantu, padahal lamaran saja belum. Tapi dalam hati Icha merasa senang, itu artinya Icha di terima dengan baik oleh keluarga Dion. "Nanti aku antar pulang ya," ujar Dion. "Jangan, katanya kamu lagi sakit. Aku pul
Terakhir Diperbarui: 2025-02-11
Chapter: cemburu
Hari minggu tiba, Dion mengajak Icha pergi ke suatu tempat untuk makan siang bersama. Gadis itu tampil sangat imut dengan dres bunga yang memiliki banyak hiasan renda di bagian roknya. Dion tak bisa memalingkan pandangannya dari wajah gadis itu, membuat Icha salah tingkah karena di tatap secara berlebihan di tempat umum. Beberapa gadis di sekitar icha merasa cemburu, karena Dion memperlakukannya dengan sangat manis. "Jangan menatapku seperti itu kak, aku malu!" bisik Icha sambil menoleh ke kanan dan ke kiri. "Kenapa harus malu? seharusnya kamu merasa beruntung karena di tatap dan di perhatikan oleh pria tampan sepertiku," seloroh Dion. "Heleh, kambuh lagi narsisnya," keluh Icha. Dion memesan banyak makanan, dia juga memesan empat gelas juice buah dan empat botol air mineral. Sementara di meja itu hanya duduk dua orang saja, Dion dan Icha. Icha sedikit bingung, sampai sepasang suami istri datang menghampiri meja mereka. Dia wanita yang pernah Icha lihat tempo hari sedang be
Terakhir Diperbarui: 2025-02-10
Anda juga akan menyukai
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status