Share

48. No More Hugs

“Kita sudah sampai.” Suara Eve menghentikan pembicaraan Hasan dan Dexter barusan. Mereka berbicara tentang cuaca dan keadaan ekonomi di Indonesia. Hasan yang fasih berbahasa Indonesia adalah warga Singapura keturunan Melayu.

Eve membuka pintu dan bersiap turun dari mobil. Ketika melihat Dexter akan mengikutinya, Eve berkata, “Nggak apa, kamu bisa tunggu di sini. Aku hanya belanja kebutuhan Niel aja sebentar.”

Mungkin saja telinga Dexter menjadi tuli dengan sengaja, dia masih saja ikut turun dari mobil. Berjalan di sebelah Eve dengan santai.

“Bantu kamu angkat belanjaan,” bisik Dexter di telinga Eve. Eve tersenyum seakan mengucapkan terima kasih tanpa suara. Hubungan mereka membaik hari demi hari, Eve cukup senang mereka bisa menjadi teman. Tidak enak memelihara permusuhan dengan orang yang secara resmi sudah menjadi suaminya.

Eve akan mengambil kereta dorong, tetapi tangan Dexter lebih dulu menggeser tubuh Eve dengan lembut dan mendorong kereta belanj

Josie Milos

Terima kasih sudah membaca novel ini. You know what to do if you like it. Hug dan Kiss, Josie.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status