Share

149. Bukan Perutku yang Lapar

7 Juli 2019

“Da-da! Cum, aun!” teriak Daniel. Dexter merasa telinganya berdenging. Anak itu bukan hanya mempelajari banyak kata baru dan mengucapkannya dengan lebih jelas tetapi juga suaranya makin kencang. Dia bangun dan mencium Daniel sekilas seperti permintaan anak itu.

“Kamu sudah baikan?” tanya Eve. Dia bersimpuh di ranjang dan memegangi dahi Dexter. Dia menaruh kaos Dexter di atas dadanya pertanda pria itu harus memakainya sekarang juga.

“Semalam juga sudah baikan. Kamu yang keterlaluan sampai tidur di kamar lain,” gerutu Dexter. Dia memakai kaosnya dengan cepat karena Daniel terus mencium perutnya dengan gembira seperti yang biasa dia lakukan saat menggoda Daniel.

“Bukan begitu. Itu supaya Daniel nggak ganggu kamu. Dia cari kamu terus.”

Dexter memang tidur nyenyak setelah makan malam selesai. Rasanya sangat lega bisa menemukan jalan bisa mempertahankan apa yang dia punya. Jadi dia mengantuk dan tertidur sampai pagi. Meskipun tangannya s

Josie Milos

Terima kasih sudah membaca novel ini. Semoga kalian suka. Lapar dan butuh teman itu.... ternyata kode. Hug and kiss, Josie.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status