Share

|96|. Diomelin Istri

Hana yang sudah berhenti menangis itu, mengusap kedua pipinya yang basah dan lengket karena bekas air mata. Senyum tak berdaya memenuhi wajahnya kala memandang suaminya yang masih tampak berang di tempat.

"Pak Pasha.." Hana memanggil Pasha.

Panggilan itu membuat Pasha menoleh dan berjalan mendatangi Hana.

"Apa orang itu menyakiti mu hum?" Tanya Pasha kemudian. Tubuhnya sedikit membungkuk kearah Hana yang tengah berbaring.

Hana merasa geram dengan perangai suaminya itu.

Biarpun merasa agak lemah, ia tetap berusaha mengangkat tangannya dan memukul lengan suaminya.

Puk!

"Aduh! Kenapa kamu malah memukul saya?"

Pukulan Hana tidak sakit sama sekali. Hanya mulut Pasha refleks mengeluarkan kata aduh.

"Habisnya pak Pasha!"

"Saya kenapa?" Pasha menautkan sepasang alisnya.

"Bicaranya gak sopan sama bapak. Sana minta maaf!"

"Hah?"

Pasha menoleh kearah Shahbaz.

Pria tua itu baru saja tersenyum bangga mendapatkan pembelaan dari menantu perempuannya.

"Cepatan sana.." Desak Hana.

"Engga" Tolak Pas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status