Share

Bab 96: Tiada Kabar

Dengan wajah lesu, Mentari kembali ke rumah. Melihatnya, ibu bertanya sambil membenarkan posisi taplak meja di ruang tamu. Winar dan Feliz sedang bermain di lantai.

“Ada apa?”

Mentari meletakkan tas selempangnya di atas meja, lalu duduk di sofa. “Ternyata aku tidak diterima sebagai seorang akuntan.”

“Lalu? Kamu ke mana saja seharian ini?”

“Aku bekerja.”

Wajah ibu tampak bingung.

“Kata manager-nya, aku lebih cocok menjadi sales daripada seorang akuntan,” terang Mentari.

“Ooh, ibu mengira kamu tidak diterima bekerja sama sekali.”

“Memang aku diterima bekerja, tapi aku tidak menyukai pekerjaan ini. Aku tidak menyukai menjajakan barang jualan pada banyak orang sambil terus mengoceh,” curhat Mentari menyandarkan kepalanya ke samping

“Bukankah kamu memang senang berjualan? Kamu pernah membantu Cahya, bahkan pernah berjualan online juga.”

“Kali ini rasanya lelah sekali, Bu. Aku hampir tidak bisa duduk saking banyaknya pelanggan.”

“Terjual banyak?”

“Penjualan di sana luar biasa banyak dalam s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status