Share

Bab 104: Kenyataan Pernikahan

“Tari, Argan tidak pernah menghubungi kamu?” tanya ibu saat Mentari sedang mencuci piring kotor sehabis makan malam.

“Tidak, Bu.” Mentari telah menduga bahwa ibunya akan bertanya tentang Argan setelah diungkit oleh ibu-ibu di warung tadi.

“Kamu tidak ingin menghubunginya?”

Hal ini juga telah diduga ibu. Selama ini ibu memang diam saja, namun Mentari yakin, ibu sedang menunggu kesempatan yang tepat untuk membahas hal ini kembali.

“Tidak,” jawab Mentari singkat berharap ibu memahaminya dan menghentikan pembahasan ini.

Sambil membawa piring berisi sisa ikan makan malam, ibu berlalu menuju lemari makanan di depan di seberang wastafel cuci piring.

Ibu berbalik memandangi punggung Mentari, menimbang-nimbang untuk kembali membahas soal rumah tangga anak bungsunya itu atau membiarkannya.

“Bu,” Cahya berdiri di pintu dapur memandangi ibunya, “Tolong bantu aku.”

“Ada apa?” Ibu beranjak menghampiri Cahya yang menunggui ibu. Setelah ibu hanya berjarak selangkah darinya, Cahya pun berlalu menuju k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status