Share

Bab 103: Perbincangan di Warung

Langkah Mentari terhenti. Feliz yang berjalan mendahuluinya berhenti dan memungut sebuah batu di atas aspal jalan. Segera Mentari maju lalu memegang tangan anaknya, hendak menghentikan yang sedang dilakukannya.

“Jangan diambil, itu kotor, Feliz.”

Tangan Mentari mencoba membuka jemari Feliz yang menggenggam batu dengan eratnya. Setelah berusaha cukup lama disertai penolakan Feliz, Mentari berhasil menyingkirkan batu kotor itu sembari memberikan wejangan-wejangan khas ibu-ibu.

Kali ini Mentari tidak membiarkan Feliz berjalan sendirian meskipun bocah itu terus berusaha melepaskan genggaman tangan ibunya.

Ibu yang berjalan mendahului keduanya, telah terlebih dahulu tiba di warung langganan mereka.

Sewaktu Mentari tiba di rumah, Feliz merengek-rengek ingin mengikuti ibu ke warung, sehingga Mentari pun ikut menemani ibu dan Feliz. Persediaan beras dan beberapa keperluan rumah lainnya habis, belum sempat ibu atau Cahya berbelanja ke pasar.

Di depan warung tampak seorang ibu mengenakan daster
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status