Share

Bab 98: Kebohongan Lain

‘Halo, Tari, kamu masih di sana?’ Suara Gempita di seberang telepon menyadarkan Mentari yang tertegun. Tak menyangka dia akan mendengar kembali kata ‘cerai’ dari sahabat karibnya.

“Siapa yang mengatakannya padamu?” tanya Mentari akhirnya.

“Dua hari yang lalu ibuku bertemu tante, maksudku mama Argan. Tante bercerita bahwa keluarga kalian bertemu dan kamu meminta cerai dari Argan,” sahut Gempita dengan nafas teratur. Dia duduk di tangga depan pintu masuk kantornya agar leluasa bercerita, sekaligus beristirahat setelah menaiki lima lantai.

“Mama?” ucap Mentari mengulang.

“Iya.” Gempita dengan bersemangat menceritakan semua yang diketahuinya berdasarkan cerita dari ibunya.

“Itu tidak benar, kan?”

“Tidak. Aku tidak meminta cerai dari Argan.” Suara Mentari tertahan, dia memandang sekeliling. Tidak ada seorang pun di dekatnya. Hanya dia sendirian di ruang istirahat.

“Sudah kuduga, tidak mungkin kamu melakukannya. Aku tidak percaya dengan semua cerita tante. Aku mengenal tanteku, aku mengetah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status