Share

Bab 86: Berita Baru

Bunyi ponsel berdering nyaring. Saking nyaringnya, sampai terdengar ke kamar Cahya.

"Tari! Itu HP kamu kan? Cepat diangkat, berisik sejak tadi," teriak Cahya dari dalam kamarnya.

Ibu yang mendengarkannya menggeleng-gelengkan kepala. Ada saja yang diteriaki Cahya setiap hari dan setiap hari pula ibu menegurnya, namun Cahya tidak pernah berubah.

"Tari, ponsel kamu berbunyi," panggil ibu pada Tari yang sedang menunaikan kewajiban perutnya yang terisi penuh di kamar mandi. Perut itu ingin dikosongkan.

"Iya, Bu, sebentar lagi."

Tiba-tiba Cahya muncul. Tangan kanannya memegang ponsel.

"Bu, mana Tari?"

"Di situ," tunjuk ibu pada arah kamar mandi.

"Halo! Argan! Tari sedang berada di toilet. Telepon lagi nanti." Buru-buru Cahya mematikan telepon, meskipun suara di seberang sedang mengoceh.

Ibu memandangi Cahya.

"Argan mencari Tari. Dia marah-marah karena Tari pulang tanpa memberitahunya," beber Cahya dengan suara keras agar didengar Mentari.

Mentari masih berhutang penjelasan pada ibu dan Cahy
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status