Share

Bab 90: Terkuak

Hari demi hari berlalu dengan keengganan memenuhi suasana rumah.

"Ada apa ini? Kenapa Ibu dan Mentari tidak bersemangat beberapa hari terakhir ini?" tanya Cahya saat makan malam di hari jumat.

Cahya telah mengendus aroma kecanggungan itu sejak keesokan hari ibu mendengar pembicaraan telepon Mentari dan Argan, namun dia enggan bertanya kepada orang tua dan adik kandungnya itu. Berharap mereka dengan sukarela akan menceritakan situasi yang sebenarnya terjadi seperti biasanya yang selalu mereka lakukan. Hampir tidak ada rahasia di antara keluarga mereka.

Dengan ekor mata gugup, Mentari melirik Cahya kemudian ibu, lalu kembali menatap ikan goreng di piringnya. Situasi canggung ini berlanjut karena tidak ada kabar berita dari Argan meskipun dia telah berkali-kali mengirimkan pesan lewat Whatsapp. Bahkan setiap hari ibu selalu menelepon anak mantunya itu.

Ibu meletakkan sendok secara terbalik di atas piring, menandakan telah selesai makan. Diraihnya gelas kaca di dekat piring, meneguk habis
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status