Share

Bab 53: Rehat

Usaha Mentari merugi. Hampir sepuluh baju tidak dibayar lunas. Sekarang dia tidak memiliki modal lagi untuk menambah stok baju di rumah. DI pajangan hanya tergantung dua baju saja.

"Bu, aku lelah," keluhnya memandangi gantungan baju yang hampir kosong.

"Jangan menyerah. Jadikan pengalamanmu sebagai pembelajaran. Teruslah berjualan. Hanya saja, kali ini jangan memberikan cicilan. Semua harus dibayar lunas di depan," saran ibu menyemangati Mentari.

"Ada uang ada barang," celetuk Cahya dari dalam kamarnya. Dia sedang mengejar Feliz yang tiada henti keluar masuk seluruh ruangan di dalam rumah sambil sesekali menyambar barang yang dianggapnya menarik.

"Feliz, jangan ambil itu!" teriak Cahya dari dalam kamar.

Terdengar suara tawa Feliz, diikuti kemunculannya dari dalam kamar.

"Berikan!" Cahya mengejarnya dan merampas lipstick yang digenggam Feliz. Feliz pernah menggunakan lipstick Cahya untuk menghiasi dinding kamar Mentari dengan lukisan abstrak.

Tangisan Feliz pecah. Ibu segera menggendon
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status