Share

Bab 77_ Penyesalan Seorang Ayah

Saat telah sampai di depan kamar orang tuanya, niat Sisil untuk menginterogasi sang mama jadi ciut. Kenyataannya, ia tidak sampai hati jika harus membangunkan mamanya yang tampaknya sudah terlelap. Apalagi sampai meminta ayahnya untuk keluar kamar dan meninggalkan dirinya bersama Sinta sesaat. Tapi rasa ingin tahu atas kebenaran yang sangat mengganggunya, juga tidak terbendung.

Maka, kini Sisil berdiri di depan pintu kamar orang tuanya. Hanya berdiri. Tanpa bersuara untuk memanggil ataupun mengetuk pintu.

"Sisil? Apa yang kau lakukan di sini? Jantung Ayah sampai mau copot!" ujar Hendry yang tetiba membuka pintu dan mendapati putri tirinya berdiri mematung di sana. Ia sampai memegangi dadanya karena keterkejutan yang hampir-hampir membuatnya berteriak.

Sementara itu Sisil yang tidak kalah kaget atas kemunculan sang ayah yang sangat mendadak, kini hanya meringis tanpa menjawab pertanyaan Hendry.

"Sayan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status