Share

Bab 79_ Panen Kesialan

Sinta masih terbaring di atas ranjang mewahnya. Tapi matanya sudah terlanjur terbuka dan tidak bisa terpejam lagi. Meski lampu kamar telah mati, tidak ada sisa-sisa kantuk yang cukup untuk membuatnya sekadar menguap.

Beberapa kali Sinta terlihat menoleh ke belakang, menengok ke arah suaminya yang tertidur nyenyak di sampingnya. Sinta mengumpat tiada henti dalam batin. Ia sungguh mengutuk apa pun yang terjadi malam ini.

Ada banyak rentetan peristiwa yang tidak mengenakan terjadi berturut-turut dalam satu malam. Mulai dari makan malam menjemukan bersama Janu. Dilanjutkan dengan peristiwa mengejutkan di dalam kamar mandi. Entah dari mana Smith mendapat kekuatan dan keberanian itu, yang jelas Sinta merasa pemberontakan yang diberikan Smith tampaknya akan sangat merepotkan.

Setelah Sinta menghabiskan cukup banyak waktu di dalam kamarnya untuk menenangkan diri dan pikirannya yang kusut, tiba-tiba saja anak gadisnya datang ke kamarnya dan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status