Share

Bab 153_ Nasib Bibi Ipah II

Sinta berdiri dengan semangat. Ia berjalan cepat menuju kamar Bibi Ipah. Perempuan itu bahkan ingin melompat kegirangan karena rencana yang disampaikan sang suami padanya sungguh sangat jenius. Tidak pernah terpikirkan olehnya. Sekali dayung, dua, tiga pulau terlampaui.

Tok ... tok ... tok ....

Sinta mengetuk pintu kamar Bibi Ipah. Membuat Bibi Ipah yang baru saja duduk, harus kembali berdiri setelah sedikit terjingkat.

Bibi Ipah tidak boleh lelet karena orang yang mengetuk pintu kamarnya sudah berkoar-koar memanggil namanya. Bibi Ipah hafal benar dengan suara itu. Pemiliknya adalah orang yang hobi berteriak-teriak padanya. Nyonya Sinta Sasongko!

"Iya, Nyonya," kata Bibi Ipah sesudah membuka pintu.

"Aduh ... Bi Ipah! Kenapa lama sekali? Membuka pintu kamar saja selama ini. Pantas, kamu sering membuatku sampai tidur di depan pintu rumah karena terlalu lama menunggu," semprot Sinta yang tidak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk memarahi Bibi Ipah. Bi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status