Share

Bab 158_ Permintaan Bercerai

Melihat wajah Smith yang justru tampak sedang menantang dirinya, amarah Hendry kian meroket. Dadanya benar-benar seperti dipenuhi timah panas yang membuatnya tidak tahan lagi.

Plakkk!

Minem refleks menutup mata dan mulutnya saat melihat majikan barunya mengulangi perbuatannya, menampar pipi putrinya sendiri. Leher Minem seperti tercekik hingga membuat darah tidak mengalir sempurna ke otaknya. 

Yang ada di dalam pikiran Minem sekarang adalah ia harus segera mengundurkan diri dari rumah itu setelah pertikaian yang ia saksikan itu selesai. Pikir Minem, kalau dengan putrinya sendiri saja Tuan Hendry begitu tega menghajarnya tanpa ampun, apalagi kepada pembantunya. Bagaimana jika nanti ia melakukan sebuah kesalahan yang tidak termaafkan? "Aku bisa mati di sini!" kata Minem dalam hati.

Hal sebaliknya ditunjukkan Sinta dan Sisil. Keduanya kompak membuka mata lebar-lebar seolah ingin melihat dengan jelas kejadian langka itu. Mulut mereka juga menganga hingga

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status