Beberapa saat kemudian, Yasmine baru membalas, "Aku kurang pintar masak. Matteo, gimana kalau kita pesan makanan saja?"Matteo tentu tidak keberatan asalkan dia bisa makan bersama Yasmine. Ketika dia ingin mengangguk dengan patuh, Carlos tiba-tiba menyela sambil menatap Yasmine dengan tatapan tajam, "Kamu selalu pesan makanan dari luar?"Tidak masalah jika Yasmine selalu memesan makanan dari luar, tetapi anak kecil tidak boleh. Yasmine pun merasa sangat malu karena pertanyaan ini. Jadi, dia menjawab dengan lirih, "Aku sedang belajar masak."Keterampilan medis Yasmine sangat luar biasa, tetapi keterampilan memasaknya sangat buruk. Hingga saat ini, rasa masakannya masih tidak enak.Melihat Yasmine yang sama sekali tidak memiliki kemajuan, Carlos berkata dengan pasrah, "Aku yang akan memasak."Yasmine merasa sangat canggung. "Eh, begini kurang bagus, 'kan ...."Carlos maju selangkah sehingga jaraknya menjadi makin dekat dengan Yasmine. Dia menatap Yasmine dengan sorot mata mendalam, lalu
Seiring berjalannya waktu, Yasmine mulai terbiasa. Dia justru merasa ada yang kurang kalau Carlos dan Matteo tidak datang.Louis juga sudah berubah menjadi lebih baik. Meskipun masih tidak berbicara, dia terlihat lebih rukun dengan Matteo.Ketika melihat kedua anak yang bermain bersama, Yasmine merasa mereka berempat seperti keluarga. Semua orang yang dicintainya ada di sisinya.Malam ini, langit tiba-tiba turun hujan deras setelah mereka selesai makan. Karena Matteo sedang flu, Carlos pun mengusulkan untuk menginap di rumah Yasmine malam ini.Yasmine tentu tidak keberatan jika Matteo menginap di rumahnya, tetapi dia merasa sangat canggung jika pria dewasa seperti Carlos yang menginap. Jadi, dia menolak dengan lembut, "Aku nggak punya piama pria yang cocok untukmu.""Kamu khawatir aku telanjang?" tanya Carlos dengan tatapan menggoda, seakan-akan Yasmine sangat ingin melihatnya telanjang. Kemudian, dia melanjutkan, "Tenang saja, kamu seberuntung itu. Yogi akan mengantarkan pakaian untuk
Pisau yang tajam itu membawa niat membunuh, lalu mengenai leher Louis. Dalam sekejap, terlihat luka goresan yang dangkal di leher putihnya. Sementara itu, Louis yang tertidur lelap tidak tahu bahwa dirinya hampir dibunuh. Wajahnya pun terlihat sangat polos.Namun, apakah Louis memang sepolos ini? Carlos menatap dengan tatapan tajam. Kemungkinannya hanya 2, Louis memang tertidur lelap atau tak kenal takut hingga berani mempertaruhkan nyawanya."Louis, kalau kamu berani melukai Yasmine, aku tetap akan membunuhmu meskipun kamu putranya!" ancam Carlos dengan sinis. Kemudian, dia menyimpan pisau buah tersebut dan pergi.Begitu pintu ditutup, Louis yang pura-pura tertidur lelap akhirnya membuka matanya. Tangan kecilnya memegang lehernya, sementara sorot matanya terlihat sangat tajam. Carlos telah mencurigainya, itu artinya dia harus mempercepat rencananya.....Yasmine bangun pagi-pagi karena ada tamu di rumahnya. Dia berniat pergi membeli sarapan. Sesudah keluar dari kamarnya, tercium aroma
"Tentu saja. Kamu pergi dulu, nggak perlu menungguku hari ini," sahut Yasmine. Dia masih merasa takut saat teringat pada penampilan Carlos yang dipenuhi niat membunuh.Leo memandang ke arah pintu dengan tatapan suram. Dia mengernyit, lalu berkata setelah ragu-ragu sejenak, "Yasmine, apa kamu punya hubungan istimewa dengan Carlos?"Carlos hendak membuka pintu saat ini. Begitu mendengar ini, tangannya seketika membeku di gagang pintu. Dia berdiri dengan tegak sembari menahan napas karena menunggu jawaban Yasmine.Perasaan Yasmine seketika menjadi campur aduk. Pada akhirnya, dia terkekeh-kekeh dengan acuh tak acuh dan menyahut, "Apa yang kamu katakan? Aku nggak pernah memikirkan hal seperti itu."Leo pun tersenyum lembut seraya berkata, "Baguslah kalau begitu."Sesudah mengantar Leo ke lift, Yasmine baru membuka pintu rumahnya. Tatapannya langsung tertuju pada dapur, Carlos yang memegang pisau sudah tidak berdiri di sana lagi.Yasmine menghela napas lega karena tidak terjadi perkelahian.
Ciuman Carlos ini membawa aroma alkohol yang sangat menyengat. Dia mencium Yasmine dengan penuh hasrat, seolah-olah ingin melahapnya. Benar-benar mengerikan dan mematikan!Pikiran Yasmine seketika menjadi hampa. Sekujur tubuhnya menjadi lemas, seperti akan hanyut dalam pelukan Carlos.Akan tetapi, Yasmine tetap berusaha mempertahankan akal sehatnya. Dia tidak ingin menggila seperti Carlos. Jadi, Yasmine pun menggigit bibir Carlos dengan kuat.Setelah kesakitan, Carlos akhirnya melepaskan bibir Yasmine. Dia menatap Yasmine lekat-lekat, tetapi sikapnya menjadi makin galak sekarang. "Kamu menolakku sampai sebegitunya? Hanya Leo yang boleh menciummu, ya?"Yasmine seketika bergidik ngeri karena tatapan Carlos ini. Dia menimpali, "Tuan Muda, tenang sedikit, dengarkan penjelasanku ....""Yasmine, jangan harap kamu bisa bersamanya!" seru Carlos seraya menggertakkan giginya. Kemudian, dia sontak mengangkat Yasmine dan berjalan ke lantai atas dengan tergesa-gesa.Yasmine pun merasa sangat pusing
Kali ini, Yasmine mendorong Carlos begitu saja. Yasmine menatap Carlos yang duduk di tepi ranjang dengan kemeja yang berantakan, lalu beranjak pergi dengan perasaan yang tak karuan.Tiba-tiba, Carlos melingkarkan sepasang lengannya ke pinggang Yasmine dari belakang, lalu melekatkan wajahnya di punggung Yasmine sambil berbicara dengan nada rendah.Di bawah cahaya lampu yang remang-remang, Carlos membujuk, "Yasmine, aku menyukaimu. Aku harus bagaimana lagi supaya kamu membalas perasaanku?"Yasmine hanya diam dan tidak tahu harus berbuat apa. Sejak awal, dia sudah menduga bahwa Carlos memendam perasaan kepadanya. Namun, rasanya sangat berbeda saat mendengar Carlos menyatakan perasaan secara langsung. Ini sangat sulit untuk dielakkan.Dengan perasaan yang masih tak karuan, Yasmine akhirnya mencoba berkata dengan lembut, "Aku nggak berniat untuk berkeluarga lagi. Aku hanya ingin menghabiskan sisa hidupku dengan Louis. Aku juga nggak akan suka pada siapa pun lagi. Maaf, aku nggak bisa membal
Keluarga Handoyo sangat dihormati semua orang sejak dulu. Meskipun 4 tahun yang lalu dihadapkan dengan masalah, mereka berhasil melewatinya. Dalam waktu 4 tahun, mereka mengalami perkembangan yang sangat pesat dengan bantuan Keluarga Lingga hingga mencapai puncak kejayaan dan menjadi sangat terkenal.Sebagai Kepala Keluarga Handoyo, Yosef berhasil menapakkan kakinya di atas puncak, menjadi orang yang terhebat dan disegani orang-orang. Posisi seperti ini tentu saja diperebutkan oleh banyak orang. Namun ....Yasmine menjawab, "Aku sama sekali nggak menginginkan kekuasaan ataupun kekayaan. Aku hanya ingin bebas dari perselisihan dan hidup dengan damai bersama putraku.""Kakek, semoga Kakek selalu sehat. Sampai jumpa," tambah Yasmine sambil menggandeng tangan putranya untuk pergi. Louis pun mengikuti ibunya. Ketika keluar, Louis menoleh dan memandang ke arah keranjang buah dengan sinis.Di sisi lain, Yosef menghela napas panjang saat melihat kepergian kedua ibu dan anak itu. Kemudian, di
Yasmine hanya berdiri dengan perasaan yang sangat sedih. Dia tidak bisa lagi membendung air matanya. Saat ini, sekelompok orang berkerumun. Terdengar salah satu orang tua murid yang berteriak, "Tuan Muda Carlos sudah datang!"Terlihat Carlos yang mengenakan setelan menghampiri Matteo. Kemudian, dia sedikit membungkuk untuk menggendong putranya itu dari atas bangku.Melihat hal tersebut, wali kelas segera menceritakan kondisi Matteo pada Carlos dengan cemas, "Tuan Muda, pihak TK juga bertanggung jawab atas kejadian ini. Kami tentu saja akan menuntut keadilan, sekarang aku akan lapor polisi.""Tidak perlu," sahut Carlos.Wali kelas merasa bingung. Mengapa Carlos tidak melaporkan kejadian serius seperti ini kepada polisi? Apa dia ingin menyelesaikannya secara pribadi?Di sisi lain, Yasmine tentu saja paham alasan Carlos tidak melapor polisi. Hal ini membuatnya semakin sedih, air matanya mengalir makin deras. Dia berkata, "Maafkan aku ….""Tidak apa-apa, ini bukan salahmu." Carlos mengulu
“Kamu itu putri yang mau kurawat,” kata Laura sambil mengelus kepala Yasmine dan tersenyum penuh kasih sayang. Saat ini, wajahnya terlihat sangat cantik.Yasmine pun berseru terkejut, “Putri?”“Benar! Sejak kamu bersikap begitu bodoh dengan melindungiku di pesta itu, aku sudah memutuskan untuk merawatmu.” Laura berkata dengan penuh semangat, “Kelinci sebodoh kamu pasti akan ditindas di mana-mana tanpa aku. Jangan khawatir, kelak Ibu akan menjadi tumpuanmu yang kuat.”Putri .... Ibu ....Yasmine langsung mematung bagaikan disambar petir. Dia pernah mendengar ada penggemar ibu-ibu yang merawat idolanya bagaikan putrinya sendiri. Namun, itu hanya dilakukan secara online. Lagi pula, dia juga bukanlah seorang selebritas.Yasmine pun menepis tangan Laura, lalu buru-buru berdiri dan menaruh jarak di antara mereka sambil berkata, “Nona Laura, serius dikit.”“Aku serius kok! Aku akan menangani Simon sebagai hadiah untuk merayakan ikatan ibu dan anak ini!” jawab Laura dengan ekspresi serius.Yas
Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar ucapan Laura. Laura bukanlah orang yang suka ikut campur dalam masalah orang lain. Namun, kenapa Laura tiba-tiba berubah menjadi begitu antusias dan ingin mengajarinya menari?Begitu memikirkan dirinya harus belajar menari dari mantan pacarnya Carlos, Yasmine langsung tidak bersemangat dan menolak, “Nggak usah repot-repot. Aku ....”“Nggak repot kok! Aku nggak keberatan mengajarimu!” kata Laura sambil tiba-tiba menggenggam tangan Yasmine. Kemudian, dia mulai membimbing tubuh Yasmine untuk bergerak dengan anggun dan bertenaga. Seiring dengan langkah tarian mereka yang semakin lancar, mereka berdua pun mulai menari dengan indah.Madhav bertepuk tangan dan memuji, “Mantap banget!”Yasmine tidak pernah menari sebelumnya. Namun, dengan bimbingan Laura, dia pun merasakan kegembiraan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.“Seru, ‘kan?” tanya Laura.Yasmine mengangguk tanpa sadar dan menjawab, “Emm.”Laura pun tersenyum puas, lalu berkata,
Yasmine berkata dengan tenang, tetapi ucapannya malah dipenuhi dengan penghinaan. Dia melanjutkan, “Dengan kemampuan Carlos, hanya masalah waktu hingga dia bangkit kembali. Sebaiknya, kamu manfaatkan saja kesempatan ini untuk berbangga selagi bisa. Bagaimanapun, waktumu yang tersisa sudah nggak banyak lagi.”Seusai berbicara, Yasmine langsung masuk ke dalam mobilnya. Dia memang hanya duduk diam dalam mobil, tetapi aura dan kepercayaan diri yang dipancarkannya malah mampu mendominasi Qaila yang berpakaian mewah. Saat ini, Qaila langsung terlihat bagaikan seorang idiot.“Yasmine! Kamu kira Carlos masih bisa bangkit lagi? Konyol banget! Asal kamu tahu, hal itu nggak akan terjadi! Pak Harry sudah mempersiapkan sebuah serangan telak. Beberapa hari lagi, Carlos dan Keluarga Handoyo akan segera musnah!” seru Qaila dengan marah.Apa Harry berencana untuk meluncurkan serangan baru? Yasmine memang sudah bisa menebaknya, tetapi dia tidak menyangka Harry akan melakukannya secepat ini. Apalagi, dia
“Tinggalkan Kota Sulvan sekarang juga!” perintah Simon dengan dingin. Ekspresinya terlihat sangat galak. Apabila orang biasa yang melihatnya saat ini, mereka pasti akan langsung ketakutan. Namun, Laura sudah terbiasa menghadapi Simon yang seperti ini. Dia menyahut dengan ekspresi datar, “Aku akan pergi ke mana pun aku mau. Kamu nggak bisa mengendalikanku.”Selesai berbicara, Laura hendak langsung berjalan keluar. Akan tetapi, Simon tiba-tiba meninju pintu di atas kepala Laura dengan kuat hingga pintu itu hancur dan tangannya berdarah. Aura yang sangat kuat dan mengerikan juga terpancar dari tubuhnya. Dia menekankan kata-katanya lagi, “Pergi sekarang juga!”“Kalau aku nggak mau?” tanya Laura dengan menantang sambil menatap Simon. Dia sama sekali tidak takut dan malah memprovokasi Simon dengan berkata, “Apa hebatnya menghancurkan pintu? Kalau berani, pukul aku!”“Laura, jangan kira aku tidak berani memukul wanita!” teriak Simon dengan marah. Kemudian, dia mengangkat tinjunya yang berlum
Saat menghadapi pengepungan beberapa pria galak ini, Laura sama sekali tidak kelihatan takut. Dia malah memaki dengan dingin, “Minggir! Jangan halangi jalanku!”“Wanita cantik bermulut pedas justru sangat seksi!” goda pria yang memimpin di paling depan itu. Dia berperawakan tinggi dan kekar. Ada tiga bekas luka panjang di wajahnya, sedangkan lengannya yang terbuka dipenuhi dengan berbagai macam luka. Sangat jelas bahwa dia pernah melewati kehidupan yang penuh pertumpahan darah sebelum datang ke Kota Sulvan.Pria itu terlihat kejam, nadanya saat berbicara juga sangat kasar. Dia melanjutkan, “Aku suka tipe wanita sepertimu. Permainan kita nanti pasti akan lebih seru. Kuberi kamu satu kesempatan lagi, kamu mau ikut aku pergi atau mau aku menyeretmu pergi?”“Minggir!” seru Laura dengan kesal.“Itu berarti kamu pilih aku menyeretmu pergi ya!” ujar pria itu sambil tertawa sombong. Kemudian, dia segera mengulurkan tangannya untuk mencengkeram Laura.Laura hendak menghindar, tetapi orang lainn
Baru saja Carlos selesai berbicara, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa. Kemudian, Miranda berjalan menghampirinya dan bertanya dengan cemas, “Carlos, aku cuma pergi ke kamar mandi, kenapa kamu keluar dari kamar lagi? Waktu yang kamu habiskan setiap hari untuk pergi menjenguk Nyonya Lydia sudah sangat memengaruhi efek aromaterapi, tapi kamu malah sering keluar dari kamar lagi. Kalau begitu terus, aku nggak jamin bisa menyembuhkanmu.”“Aku tahu,” jawab Carlos dengan dingin. Ekspresinya seketika menjadi muram. Kemudian, dia pun berjalan kembali ke kamar.Miranda menatap punggung Carlos dengan kening berkerut. Dia tahu jelas bahwa Carlos pasti akan melakukan hal seperti ini lagi.Akhir-akhir ini, waktu yang dihabiskan Carlos di dalam kamar semakin tidak teratur. Waktu terpapar aromaterapi yang tidak cukup akan sangat berpengaruh pada efek hipnoterapi. Sementara itu, Yasmine juga sudah kembali dan mungkin bisa ikut campur dalam menyiapkan makanan Carlos. Berhubung wak
“Yaya! Yasmine! Cepat kembali!” seru Carlos dengan kesal karena libodonya masih belum tersalurkan. Setelah berinisiatif untuk merayunya, wanita itu malah tiba-tiba pergi. Apa-apaan ini?“Ckck, perjalananku kali ini benar-benar nggak sia-sia! Tak disangka, ada hari di mana kamu bisa dikendalikan sepenuhnya oleh seorang wanita,” ejek Laura sambil bersandar pada kusen pintu dengan santai.Carlos melirik Laura dengan dingin, lalu merapikan jaketnya yang berantakan. Setelah libidonya sirna, dia pun terlihat menjadi sangat dingin dan bertanya, “Buat apa kamu datang kemari?”Carlos sama sekali tidak tahu Laura akan datang ke Kota Sulvan. Sebenarnya, Laura membohongi Yasmine dengan mengatakan Carlos yang memintanya untuk datang.“Aku datang untuk membantumu menghadapi Simon,” jawab Laura sambil tersenyum.Carlos tidak begitu percaya pada ucapan Laura. Saat dia menelepon Laura untuk memintanya mengaturkan pesta sebelumnya, Laura juga hanya membantunya untuk memancing Simon keluar dan tidak mela
Yasmine pun langsung merasa sangat terancam dan tanpa sadar bertanya, “Buat apa kamu pergi ke Kota Sulvan?”“Ke mana pun aku menari, Simon pasti akan datang untuk mengacau. Kalau aku menari di Kota Sulvan, akan ada banyak kesempatan untuk membuat Keluarga Yanwar menyinggungnya. Pada saat itu, dia mungkin akan memusnahkan Keluarga Yanwar karena dendam pribadinya,” jawab Laura dengan percaya diri.Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar Laura hendak membantunya dan bertanya, “Kenapa kamu tiba-tiba mau membantuku?”“Aku bukan melakukannya demi kamu, tapi demi Carlos. Dia yang memohon padaku,” jawab Laura dengan tatapan penuh godaan.Setelah mendengar jawabannya, hati Yasmine langsung tenggelam. Ternyata Carlos mencari Laura lagi, tetapi tidak memberitahunya. Dengan meminta bantuan Laura, dia akan semakin berutang budi pada Laura.“Nona Laura, nggak usah ....” Sebelum Yasmine sempat menyelesaikan kata-katanya, Laura sudah langsung naik ke helikopter. Melihat Laura yang duduk san
Yasmine tidak memiliki pilihan lain selain mencoba mati-matian. Namun, Simon yang merasa sangat marah malah langsung berbalik untuk pergi. Yasmine pun termenung saat melihat punggungnya yang kian menjauh. Apa maksudnya ini? Apa dia setuju atau menolak?Yasmine benar-benar tidak bisa menebak pemikiran pria itu dan akhirnya berteriak, “Tuan Simon, aku akan menunggu jawabanmu!”...“Aku sudah menggunakan cara lembek, keras, dan bahkan provokasi, tapi masih nggak tahu apa Simon sebenarnya bersedia turun tangan atau nggak,” keluh Yasmine pada Carlos melalui telepon. Dia merasa sangat putus asa karena benar-benar sudah melakukan semua yang bisa dilakukannya.Simon benar-benar luar biasa sulit dihadapi dan sepertinya tidak ada seorang pun yang lebih sulit dihadapi daripada dia.Carlos menghibur, “Dia memang begitu. Di dunia ini, hanya ada beberapa orang yang bisa meyakinkannya untuk melakukan sesuatu. Jangan patah semangat, kamu sudah melakukan yang terbaik.”Mendengar ucapan Carlos yang sepe