Yasmine hanya berdiri dengan perasaan yang sangat sedih. Dia tidak bisa lagi membendung air matanya. Saat ini, sekelompok orang berkerumun. Terdengar salah satu orang tua murid yang berteriak, "Tuan Muda Carlos sudah datang!"Terlihat Carlos yang mengenakan setelan menghampiri Matteo. Kemudian, dia sedikit membungkuk untuk menggendong putranya itu dari atas bangku.Melihat hal tersebut, wali kelas segera menceritakan kondisi Matteo pada Carlos dengan cemas, "Tuan Muda, pihak TK juga bertanggung jawab atas kejadian ini. Kami tentu saja akan menuntut keadilan, sekarang aku akan lapor polisi.""Tidak perlu," sahut Carlos.Wali kelas merasa bingung. Mengapa Carlos tidak melaporkan kejadian serius seperti ini kepada polisi? Apa dia ingin menyelesaikannya secara pribadi?Di sisi lain, Yasmine tentu saja paham alasan Carlos tidak melapor polisi. Hal ini membuatnya semakin sedih, air matanya mengalir makin deras. Dia berkata, "Maafkan aku ….""Tidak apa-apa, ini bukan salahmu." Carlos mengulu
Kali ini, Louis tidak lagi terdiam seribu bahasa. Dia menatap mata Yasmine, lalu ekspresinya pelan-pelan menjadi ganas. Saat berikutnya, dia menjawab dengan perlahan, "Mereka ... semua ... pantas ... mati!"Yasmine seketika bergidik ngeri. Dia ketakutan hingga menjauh dari Louis. Anak di depannya ini adalah putra kandungnya, dia begitu menyayangi Louis selama ini. Namun, sekarang dia justru merasa sangat asing pada Louis.Tubuh Yasmine tak kuasa gemetaran. Ketakutan yang tak terkendali menyelimuti hatinya. Kenapa Louis bisa menjadi seperti ini? Apakah ini karakter asli Louis? Yasmine akhirnya menyadari bahwa dia belum benar-benar memahami Louis sampai sekarang!"Yasmine." Carlos memegang bahu Yasmine, lalu mendekapkannya ke pelukan sembari menenangkan dengan suara rendah, "Dia mungkin memiliki masalah psikologis. Ini bukan penyakit mematikan, aku sudah mencarikan psikiater untuknya."Masalah psikologis? Memang benar. Apabila mental anak ini sehat, mana mungkin dia terus berusaha membun
Jeremy menggeleng seraya menimpali, "Ini sangat merepotkan. Sugesti ini berbeda dari yang biasa, hanya orang yang menanamkannya yang bisa menyingkirkannya."Orang yang menanamkan sugesti ini kemungkinan besar adalah Jonas. Memikirkan ini, Carlos berkata dengan suara rendah, "Aku akan membawamu menemuinya."Jonas masih perlu diinvestigasi sehingga Carlos mengurungnya di ruang bawah tanah untuk sementara waktu ini.Jonas dikurung dan dirantai di ruangan yang sempit. Dia bahkan disalib agar tidak bisa melakukan apa pun. Sekujur tubuhnya dipenuhi luka, ada yang sudah mengering, ada yang masih bercucuran darah.Jonas tampak sangat lesu dan kurus. Meskipun demikian, sepasang matanya itu masih memancarkan kilatan yang ganas. Dia seperti ular yang telah dikuliti dan masih berusaha untuk menggigit orang agar mati bersamanya. Benar-benar jahat.Yasmine benar-benar ingin membunuh Jonas saat melihatnya. Dia menyerbu masuk untuk mencekik Jonas, lalu bertanya dengan geram, "Kamu yang menghipnosis pu
Yasmine tercengang mendengarnya. Pria ini benar-benar meminta imbalan yang begitu besar. Dia pun membalas dengan tidak berdaya, "Aku nggak berniat membalas kebaikanmu dengan cara itu."Carlos menatapnya lekat-lekat, lalu menimpali, "Kalau begitu, kamu sudah boleh merencanakannya mulai sekarang. Masih belum terlambat."Yasmine sungguh kehabisan kata-kata. Dia tidak menduga bahwa Carlos akan begitu terus terang saat pikirannya jernih. Sikapnya yang begitu memaksa pun membuat Yasmine agak kewalahan."Tuan Muda, jangan bercanda lagi. Ada banyak sekali wanita yang lebih baik dariku di dunia ini. Lagi pula, aku sudah punya anak," ujar Yasmine."Kalau aku bisa menyukai wanita lain, untuk apa aku mencarimu sampai 4 tahun?" sahut Carlos yang terkekeh-kekeh. Kemudian, dia meneruskan, "Yasmine, jangan meremehkan diri sendiri. Kalau aku menginginkanmu, artinya kamu hanya punya 2 pilihan."Carlos maju selangkah dan menunduk untuk menatap Yasmine. Dia berkata dengan angkuh, "Terima aku sekarang atau
Hanya saja, Jonas tidak menyangka bahwa Yasmine akan melindungi Carlos tanpa ragu sedikit pun. Sepertinya, wanita ini benar-benar peduli pada Carlos. Namun, apa gunanya semua itu? Menurut Jonas, Yasmine adalah miliknya. Cepat atau lambat, Yasmine pasti akan kembali ke sisinya.Yogi dan lainnya terus mengejar Jonas di dalam hutan, tetapi mereka kehilangan jejaknya. Sementara itu, Carlos menggendong Yasmine ke dalam mobil dan mengeluarkan kota P3K untuk menangani luka Yasmine. Ketika melihat luka berwarna hitam itu, raut wajah Carlos menjadi sangat muram.Yasmine kesakitan hingga bercucuran keringat dingin. Meskipun demikian, dia tidak memperlihatkan ekspresi kesakitan, seolah-olah tidak peduli pada lukanya. Rasa sakit seperti ini sudah sering dirasakan selama beberapa tahun sampai dia merasa mati rasa sekarang.Yasmine menatap Louis yang tertidur lelap di pelukan Jeremy, lalu bertanya, "Bagaimana kondisinya?""Dia hanya jatuh pingsan. Semua akan baik-baik saja setelah dia bangun nanti.
Jantung Yasmine seketika berdetak kencang. Dia merasa malu sekaligus panik. Kemudian, Yasmine yang merasa sesak napas pun buru-buru mundur seraya berkata, "Nggak ... nggak seperti itu ....""Kalau tidak ada, kenapa kamu panik begitu?" Carlos menekan dagu Yasmine, lalu memaksanya untuk bertatapan dengannya dan meneruskan dengan suara rendah, "Yasmine, sebenarnya apa yang kamu khawatirkan?""Kalau Louis, dia akan bersikap normal setelah melakukan konseling nanti. Dia pasti bisa hidup rukun denganku dan Matteo. Aku juga akan memperlakukannya seperti anak sendiri. Kalau ada alasan lain, kamu tinggal memberitahuku. Aku akan mengatasinya untukmu. Yasmine, kita sudah menunda sampai 4 tahun. Kamu tidak bersedia mencoba menerimaku?" lanjut Carlos.Kemudian, Carlos bangkit sambil menghela napas dan berkata, "Mumpung kamu harus beristirahat untuk sementara waktu ini, pertimbangkanlah dengan baik."Pertahanan Yasmine seketika runtuh saat mendengar ucapan ini. Dia sungguh gelisah.Malam harinya, Ma
Louis yang telah terbebas dari keadaan hipnosis menunjukkan perubahan yang sangat besar. Kini, dia bersedia berbicara, berhubungan dengan Yasmine ataupun orang lain. Dia tidak lagi terlihat seperti patung, bahkan terkadang memperlihatkan senyuman polos.Ketika melihat Louis dan Matteo bermain balok kayu bersama dengan akrab, Yasmine merasa bahwa ini adalah kebahagiaan sebenarnya.Carlos tiba-tiba muncul di samping Yasmine. Dia menatap Yasmine lekat-lekat sebelum berkata dengan lirih, "Kalau kamu menikah denganku, mereka pasti bisa bermain bersama setiap hari."Yasmine terperanjat mendengar suara ini. Dia menoleh, lalu melihat mata Carlos yang berbinar-binar dan menggoda. Jantung Yasmine sontak berdetak kencang. Sepertinya, dia tidak sanggup menolak lagi.Malam harinya, Yasmine menggandeng tangan Louis sambil bertanya dengan lembut, "Louis, apa kamu menyukai Matteo?"Louis mengangguk dengan serius seraya menjawab dengan suara merdunya, "Tentu saja!"Yasmine bertanya lagi, "Bagaimana den
Raut wajah Carlos seketika berubah menjadi sangat dingin. Yasmine pun merasa gelisah dan putus asa. Dia tahu bahwa hasilnya akan seperti ini. Carlos pasti akan merasa jijik padanya.Yasmine menunduk dengan murung sembari berkata, "Anggap saja aku nggak bilang apa-apa ....""Sejak kapan kamu menyukainya?" tanya Carlos seraya menggertakkan giginya.Yasmine seketika terperangah. Dia tidak mengerti maksud perkataan Carlos ini sehingga membantah, "Aku nggak menyukainya.""Heh, kamu ingin menggunakan alasan ini untuk membuatku mundur?" Tatapan Carlos menjadi makin galak. Dia bertanya, "Yasmine, kamu sampai menggunakan alasan seperti ini demi menolakku?"Yasmine sungguh tidak berdaya. Dia telah memikirkan berbagai kemungkinan, tetapi tidak menduga bahwa Carlos tidak akan memercayainya.Yasmine merasa sangat tertekan. Dia berkata, "Tuan Muda, aku serius ....""Diam! Aku tidak ingin melihatmu sekarang!" bentak Carlos sambil menutup pintu dengan kesal. Suara benturan yang kuat seketika terdengar