Louis yang telah terbebas dari keadaan hipnosis menunjukkan perubahan yang sangat besar. Kini, dia bersedia berbicara, berhubungan dengan Yasmine ataupun orang lain. Dia tidak lagi terlihat seperti patung, bahkan terkadang memperlihatkan senyuman polos.Ketika melihat Louis dan Matteo bermain balok kayu bersama dengan akrab, Yasmine merasa bahwa ini adalah kebahagiaan sebenarnya.Carlos tiba-tiba muncul di samping Yasmine. Dia menatap Yasmine lekat-lekat sebelum berkata dengan lirih, "Kalau kamu menikah denganku, mereka pasti bisa bermain bersama setiap hari."Yasmine terperanjat mendengar suara ini. Dia menoleh, lalu melihat mata Carlos yang berbinar-binar dan menggoda. Jantung Yasmine sontak berdetak kencang. Sepertinya, dia tidak sanggup menolak lagi.Malam harinya, Yasmine menggandeng tangan Louis sambil bertanya dengan lembut, "Louis, apa kamu menyukai Matteo?"Louis mengangguk dengan serius seraya menjawab dengan suara merdunya, "Tentu saja!"Yasmine bertanya lagi, "Bagaimana den
Raut wajah Carlos seketika berubah menjadi sangat dingin. Yasmine pun merasa gelisah dan putus asa. Dia tahu bahwa hasilnya akan seperti ini. Carlos pasti akan merasa jijik padanya.Yasmine menunduk dengan murung sembari berkata, "Anggap saja aku nggak bilang apa-apa ....""Sejak kapan kamu menyukainya?" tanya Carlos seraya menggertakkan giginya.Yasmine seketika terperangah. Dia tidak mengerti maksud perkataan Carlos ini sehingga membantah, "Aku nggak menyukainya.""Heh, kamu ingin menggunakan alasan ini untuk membuatku mundur?" Tatapan Carlos menjadi makin galak. Dia bertanya, "Yasmine, kamu sampai menggunakan alasan seperti ini demi menolakku?"Yasmine sungguh tidak berdaya. Dia telah memikirkan berbagai kemungkinan, tetapi tidak menduga bahwa Carlos tidak akan memercayainya.Yasmine merasa sangat tertekan. Dia berkata, "Tuan Muda, aku serius ....""Diam! Aku tidak ingin melihatmu sekarang!" bentak Carlos sambil menutup pintu dengan kesal. Suara benturan yang kuat seketika terdengar
Jonas tersenyum sambil berkata, "Yasmine akan segera kembali ke pelukanku. Minta Qaila untuk bersiap-siap karena sebentar lagi gilirannya untuk beraksi."....Hari kedua, Yasmine berencana mencari kesempatan untuk membicarakan hal ini dengan Carlos.Sayangnya, Carlos pagi-pagi sekali sudah berangkat ke kantor dan akan pulang malam. Dia juga meminta Yasmine agar tidak menunggu dan cukup menjaga Matteo saja. Jelas, Carlos berniat untuk menghindar dan tidak ingin berjumpa dengan Yasmine!Yasmine sangat sedih. Sepertinya, kesalahpahaman Carlos kali ini sangat besar. Carlos mungkin juga sangat marah hingga menolak untuk berbicara dengan Yasmine.Tidak bisa terus seperti ini. Tidak mudah bagi Yasmine untuk mengutarakan perasaannya pada Carlos. Selain itu, Yasmine juga sangat penasaran bagaimana reaksi Carlos saat mengetahui siapa ayah dari anaknya. Apa Carlos bisa menerimanya?Jika bisa, Yasmine bersedia untuk hidup bersama Carlos. Jika tidak bisa, dia lebih baik segera pindah daripada terus
Setelah mendengar dari sekretaris bahwa Carlos memiliki urusan mendadak, Yasmine langsung tahu bahwa Carlos menghindar lagi. Dia seketika merasa tak berdaya. Untuk apa terus menghindarinya? Apa dirinya sangat menakutkan?Dengan perasaan tak berdaya, Yasmine membuka kotak makan dan makan bubur masakannya bersama Matteo dan Louis.Namun, Yasmine sama sekali tidak menyerah. Melalui Yogi, Yasmine akhirnya mendapatkan informasi tentang keberadaan Carlos malam ini. "Pak Yogi, tolong jangan beri tahu Tuan Muda kalau aku akan ke sana."Yogi menjawab dengan ragu-ragu, "Nona Yasmine, sebenarnya Tuan Muda melakukan ini karena nggak ingin kamu pergi.""Aku tahu." Yasmine menghela napas, lalu menambahkan, "Ada hal penting yang harus kubicarakan dengannya secara langsung. Setelah semuanya sudah jelas, aku baru bisa memutuskan untuk pergi atau nggak. ""Maksudnya, ada kemungkinan kalau Nona nggak pergi?" tanya Yogi dengan senang. Meskipun hanya kemungkinan kecil, dia sangat senang untuk bosnya. Kemud
Saat hendak minum, siku Carlos tiba-tiba ditahan oleh seseorang. Terlihat jari tangan yang putih dan telapak tangan yang lembut. Hal ini seketika membuat Carlos mengira bahwa dirinya mulai berhalusinasi.Beberapa saat kemudian, gelas yang ada di tangan Carlos dirampas begitu saja. Terdengar suara Yasmine yang berkata, "Tuan Muda, jangan minum lagi. Penyakit lambungmu belum sembuh."Carlos sontak membeku. Ketika menoleh ke arah sumber suara, dia melihat Yasmine telah berdiri di hadapannya. Carlos tersenyum sembari melingkarkan lengannya ke pinggang Yasmine, lalu berkata dengan suara rendahnya, "Lagi pula, kamu bisa menyembuhkanku."Jika Carlos terus sakit, Yasmine juga tidak bisa meninggalkannya. Dia tidak bisa berkata-kata saat melihat Carlos minum begitu banyak. Carlos tidak mungkin mabuk lagi, 'kan? Yasmine segera memeriksa denyut nadi Carlos. Setelah memastikan bahwa Carlos belum mabuk, Yasmine lanjut berkata, "Tuan Muda, ayo kita pulang dulu. Ada yang ingin kukatakan padamu.""Yasm
Sorot mata Carlos tampak dingin. Dia berkata dengan ekspresi yang dipenuhi niat membunuh, "Jika memang dia yang melakukannya, aku pasti akan memberinya pelajaran!"Ketika melihat Carlos yang marah besar, harapan dalam hati Yasmine perlahan-lahan sirna. Carlos jauh lebih keberatan dari yang dibayangkannya. Ternyata, memang tidak ada pria yang bisa menoleransi hal seperti ini.Yasmine pun mundur dengan putus asa dan berniat untuk pergi. Tiba-tiba, Carlos meraih pergelangan tangannya sembari menatapnya dengan galak. Dia meneruskan, "Aku akan membalas dendam karena dia telah menyakitimu. Tapi, jangan harap kamu bisa menggunakan alasan ini untuk menolakku! Kalau kamu keberatan, aku jamin Jason tidak akan pernah muncul di hadapanmu lagi."Ekspresi Carlos tampak serius, membuat Yasmine merasa heran. Seketika, mata Yasmine pun berkaca-kaca. Dia terharu hingga hampir menangis. Carlos sama sekali tidak keberatan dengan masa lalunya!Kegelisahan Yasmine akhirnya sirna. Dia mengulurkan tangannya u
Carlos segera memberi isyarat mata pada Jason. Kemudian, Jason bergegas menggendong Louis ke dalam mobil.Yasmine buru-buru mengikuti. Dia duduk di samping Louis sambil memegang pergelangan tangannya dan berniat untuk memeriksa denyut nadinya. Sayangnya, Yasmine tidak bisa memeriksanya karena tangannya bergetar terlalu hebat. Dia tidak pernah merasakan ketakutan seperti ini sebelumnya.Carlos merasa sangat sedih melihat Yasmine seperti ini. Dia buru-buru menggendong Matteo yang menangis hingga matanya membengkak ke mobil, lalu menyuruh sopir mengantar mereka ke rumah sakit terdekat. Kemudian, Carlos mengeluarkan Kotak P3K dengan gesit untuk menangani luka Louis.Matteo menangis dengan keras di samping sambil berkata, "Kak Louis terluka karena menolongku ... aku yang salah ... huhuhu ...."Yasmine sedih hingga tak kuasa menangis. Louis baru berusia 3 tahun, tetapi sudah bisa mengorbankan diri untuk melindungi Matteo. Anak ini telah berubah menjadi sangat baik hati. Inilah karakter aslin
Ekspresi Carlos seketika berubah. Dia berseru, "Aku akan segera ke sana!"Kemudian, Carlos menoleh menatap Yasmine. Dia ingin berbicara, tetapi mengurungkan niatnya saat melihat Yasmine yang panik. Dia tidak tega membuat Yasmine makin gelisah karena masalah Matteo. Jadi, Carlos hanya berkata, "Ada pekerjaan penting yang harus kuurus. Yasmine, tunggu aku di sini."Yasmine menatap pintu ruang operasi tanpa mengatakan apa pun. Ekspresi Carlos seketika menjadi makin suram. Dia memerintahkan beberapa pengawal untuk melindungi Yasmine dengan baik, lalu memperingatkan Jason, "Menjauh dari dia!""Kamu menyuruhku tunggu di sini? Aku akan ikut bersamamu," sahut Jason dengan kesal.Carlos tidak memberinya kesempatan sedikit pun. Dia membalas, "Kita bicarakan lagi nanti setelah aku kembali. Kalau tidak, jangan harap aku meladenimu."Selesai berbicara, Carlos langsung meninggalkan rumah sakit. Dia sampai di rumah sakit milik Keluarga Lingga dalam waktu paling singkat. Ketika dalam perjalanan, dia t