Saat hendak minum, siku Carlos tiba-tiba ditahan oleh seseorang. Terlihat jari tangan yang putih dan telapak tangan yang lembut. Hal ini seketika membuat Carlos mengira bahwa dirinya mulai berhalusinasi.Beberapa saat kemudian, gelas yang ada di tangan Carlos dirampas begitu saja. Terdengar suara Yasmine yang berkata, "Tuan Muda, jangan minum lagi. Penyakit lambungmu belum sembuh."Carlos sontak membeku. Ketika menoleh ke arah sumber suara, dia melihat Yasmine telah berdiri di hadapannya. Carlos tersenyum sembari melingkarkan lengannya ke pinggang Yasmine, lalu berkata dengan suara rendahnya, "Lagi pula, kamu bisa menyembuhkanku."Jika Carlos terus sakit, Yasmine juga tidak bisa meninggalkannya. Dia tidak bisa berkata-kata saat melihat Carlos minum begitu banyak. Carlos tidak mungkin mabuk lagi, 'kan? Yasmine segera memeriksa denyut nadi Carlos. Setelah memastikan bahwa Carlos belum mabuk, Yasmine lanjut berkata, "Tuan Muda, ayo kita pulang dulu. Ada yang ingin kukatakan padamu.""Yasm
Sorot mata Carlos tampak dingin. Dia berkata dengan ekspresi yang dipenuhi niat membunuh, "Jika memang dia yang melakukannya, aku pasti akan memberinya pelajaran!"Ketika melihat Carlos yang marah besar, harapan dalam hati Yasmine perlahan-lahan sirna. Carlos jauh lebih keberatan dari yang dibayangkannya. Ternyata, memang tidak ada pria yang bisa menoleransi hal seperti ini.Yasmine pun mundur dengan putus asa dan berniat untuk pergi. Tiba-tiba, Carlos meraih pergelangan tangannya sembari menatapnya dengan galak. Dia meneruskan, "Aku akan membalas dendam karena dia telah menyakitimu. Tapi, jangan harap kamu bisa menggunakan alasan ini untuk menolakku! Kalau kamu keberatan, aku jamin Jason tidak akan pernah muncul di hadapanmu lagi."Ekspresi Carlos tampak serius, membuat Yasmine merasa heran. Seketika, mata Yasmine pun berkaca-kaca. Dia terharu hingga hampir menangis. Carlos sama sekali tidak keberatan dengan masa lalunya!Kegelisahan Yasmine akhirnya sirna. Dia mengulurkan tangannya u
Carlos segera memberi isyarat mata pada Jason. Kemudian, Jason bergegas menggendong Louis ke dalam mobil.Yasmine buru-buru mengikuti. Dia duduk di samping Louis sambil memegang pergelangan tangannya dan berniat untuk memeriksa denyut nadinya. Sayangnya, Yasmine tidak bisa memeriksanya karena tangannya bergetar terlalu hebat. Dia tidak pernah merasakan ketakutan seperti ini sebelumnya.Carlos merasa sangat sedih melihat Yasmine seperti ini. Dia buru-buru menggendong Matteo yang menangis hingga matanya membengkak ke mobil, lalu menyuruh sopir mengantar mereka ke rumah sakit terdekat. Kemudian, Carlos mengeluarkan Kotak P3K dengan gesit untuk menangani luka Louis.Matteo menangis dengan keras di samping sambil berkata, "Kak Louis terluka karena menolongku ... aku yang salah ... huhuhu ...."Yasmine sedih hingga tak kuasa menangis. Louis baru berusia 3 tahun, tetapi sudah bisa mengorbankan diri untuk melindungi Matteo. Anak ini telah berubah menjadi sangat baik hati. Inilah karakter aslin
Ekspresi Carlos seketika berubah. Dia berseru, "Aku akan segera ke sana!"Kemudian, Carlos menoleh menatap Yasmine. Dia ingin berbicara, tetapi mengurungkan niatnya saat melihat Yasmine yang panik. Dia tidak tega membuat Yasmine makin gelisah karena masalah Matteo. Jadi, Carlos hanya berkata, "Ada pekerjaan penting yang harus kuurus. Yasmine, tunggu aku di sini."Yasmine menatap pintu ruang operasi tanpa mengatakan apa pun. Ekspresi Carlos seketika menjadi makin suram. Dia memerintahkan beberapa pengawal untuk melindungi Yasmine dengan baik, lalu memperingatkan Jason, "Menjauh dari dia!""Kamu menyuruhku tunggu di sini? Aku akan ikut bersamamu," sahut Jason dengan kesal.Carlos tidak memberinya kesempatan sedikit pun. Dia membalas, "Kita bicarakan lagi nanti setelah aku kembali. Kalau tidak, jangan harap aku meladenimu."Selesai berbicara, Carlos langsung meninggalkan rumah sakit. Dia sampai di rumah sakit milik Keluarga Lingga dalam waktu paling singkat. Ketika dalam perjalanan, dia t
Carlos mengerutkan bibirnya, lalu membalas, "Istirahat dengan baik."Qaila merasa agak kecewa karena tidak mendapatkan jawaban yang diinginkannya. Meskipun begitu, dia tetap mengangguk dan berkata, "Baiklah. Carlos, aku kembali ke bangsal dulu. Aku akan menjenguk Matteo lagi nanti."Suaranya terdengar sangat lirih, juga terdengar sangat lelah, seolah-olah tidak kuat untuk berdiri lagi. Kemudian, Qaila memegang pintu dan berniat untuk pergi.Saat berikutnya, Qaila malah terjatuh ke lantai hingga lukanya robek dan bercucuran darah. Dia sakit sampai bercucuran keringat dingin dan tak kuasa menarik napas dalam-dalam.Carlos mengernyit melihatnya. Dia tidak memiliki rasa simpati untuk Qaila, meskipun kondisinya sangat buruk sekarang. Hanya saja ....Carlos tiba-tiba bangkit dan menghampiri sambil berkata, "Jangan sembarangan bergerak kalau terluka. Aku akan mengantarmu kembali ke bangsal."Carlos pun membungkuk dan menggendong Qaila. Ketika merasakan tangan Carlos yang besar, Qaila senang h
"Tuan Muda Jason, apa kamu bersedia melakukan tes kecocokan sumsum tulang belakang?" tanya Yasmine.Jason mengamati Yasmine sembari bertanya balik dengan curiga, "Kenapa harus aku?"Ketika Louis masih berada di ruang operasi, Yasmine sengaja meminta Jason tinggal di rumah sakit, seolah-olah sudah membuat persiapan. Namun, Jason tidak mengerti maksud wanita ini. Jelas-jelas, dia hanya pria asing yang tidak punya hubungan dengan mereka. Yasmine tidak seharusnya mencarinya.Yasmine merasa getir. Dia mengepalkan tangannya dengan erat sambil menimpali, "Setelah tes selesai, aku baru akan menjelaskannya kepadamu."Kejadian malam itu adalah aib terbesar Yasmine. Dia hanya pernah memberi tahu masalah ini kepada Carlos. Jika Jason tidak terlibat, Yasmine pun tidak akan memberitahunya.Setelah mempertimbangkan sesaat, Jason mengangkat alisnya sambil membalas, "Oke, biar kucoba."Sesudah mengambil darah Jason, dokter pergi ke ruangan khusus untuk memeriksanya. Begitu mesin hendak diaktifkan, gas
Yasmine merasa ada yang tidak beres, tetapi tidak mengatakannya. Dia hanya mengangguk sambil berkata, "Baiklah."Setelah meninggalkan rumah sakit tersebut, Carlos pergi ke rumah sakit milik Keluarga Lingga untuk menjaga Matteo.Setibanya di sana, Carlos melihat Fidela yang bersandar di samping ranjang sambil mengantuk. Ketika mendengar suara, Fidela membuka matanya yang terlihat agak membengkak karena menangis. Dia bertanya, "Carlos, kenapa kamu ke sini? Aku saja yang menjaga Matteo di sini."Carlos menimpali, "Ibu, kamu pulang dan istirahat saja. Aku yang akan menjaganya."Bukan hanya Matteo yang diopname di rumah sakit ini, tetapi Qaila juga berada di kamar sebelah. Itu sebabnya, Carlos merasa tidak tenang kalau tidak menjaga sendiri.Fidela masih ingin mengatakan sesuatu, tetapi dia akhirnya menurut karena melihat sikap Carlos yang tegas. Setelah berpesan beberapa hal, Fidela meninggalkan bangsal.Ketika melewati bangsal di sebelah, Fidela kebetulan melihat Qaila berjalan keluar. Qa
Yasmine panik hingga mundur beberapa langkah. Dia menatap Jason dengan tidak percaya, lalu menghardik, "Lelucon macam apa ini!"Jason terkekeh-kekeh jahat dan membalas, "Aku tidak bercanda. Aku tidak pernah melihat Carlos begitu mencintai seorang wanita. Aku ... tentu ingin merebutmu darinya!"Yasmine benar-benar tidak bisa memercayai pendengarannya. Pria di depannya ini jauh berbeda dari informasi yang didapatkannya. Dia pun bertanya, "Bukannya hubunganmu dengan Carlos sangat baik? Bukannya kamu selalu membantu Carlos?"Senyuman Jason perlahan-lahan membeku. Saat berikutnya, sorot matanya berubah menjadi suram, seolah-olah dia telah memperlihatkan sisi jahatnya. "Siapa yang mau terus menjadi bawahan orang lain? Kami sama-sama dari Keluarga Lingga. Atas dasar apa dia menjadi pemimpin keluarga, sedangkan aku menjadi bawahannya?"Jason mencekik leher Yasmine, lalu meneruskan dengan tatapan tajam, "Hanya saja, dia terlalu hebat sampai aku sulit menemukan kelemahannya. Sekarang, aku akhirn
“Kamu itu putri yang mau kurawat,” kata Laura sambil mengelus kepala Yasmine dan tersenyum penuh kasih sayang. Saat ini, wajahnya terlihat sangat cantik.Yasmine pun berseru terkejut, “Putri?”“Benar! Sejak kamu bersikap begitu bodoh dengan melindungiku di pesta itu, aku sudah memutuskan untuk merawatmu.” Laura berkata dengan penuh semangat, “Kelinci sebodoh kamu pasti akan ditindas di mana-mana tanpa aku. Jangan khawatir, kelak Ibu akan menjadi tumpuanmu yang kuat.”Putri .... Ibu ....Yasmine langsung mematung bagaikan disambar petir. Dia pernah mendengar ada penggemar ibu-ibu yang merawat idolanya bagaikan putrinya sendiri. Namun, itu hanya dilakukan secara online. Lagi pula, dia juga bukanlah seorang selebritas.Yasmine pun menepis tangan Laura, lalu buru-buru berdiri dan menaruh jarak di antara mereka sambil berkata, “Nona Laura, serius dikit.”“Aku serius kok! Aku akan menangani Simon sebagai hadiah untuk merayakan ikatan ibu dan anak ini!” jawab Laura dengan ekspresi serius.Yas
Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar ucapan Laura. Laura bukanlah orang yang suka ikut campur dalam masalah orang lain. Namun, kenapa Laura tiba-tiba berubah menjadi begitu antusias dan ingin mengajarinya menari?Begitu memikirkan dirinya harus belajar menari dari mantan pacarnya Carlos, Yasmine langsung tidak bersemangat dan menolak, “Nggak usah repot-repot. Aku ....”“Nggak repot kok! Aku nggak keberatan mengajarimu!” kata Laura sambil tiba-tiba menggenggam tangan Yasmine. Kemudian, dia mulai membimbing tubuh Yasmine untuk bergerak dengan anggun dan bertenaga. Seiring dengan langkah tarian mereka yang semakin lancar, mereka berdua pun mulai menari dengan indah.Madhav bertepuk tangan dan memuji, “Mantap banget!”Yasmine tidak pernah menari sebelumnya. Namun, dengan bimbingan Laura, dia pun merasakan kegembiraan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.“Seru, ‘kan?” tanya Laura.Yasmine mengangguk tanpa sadar dan menjawab, “Emm.”Laura pun tersenyum puas, lalu berkata,
Yasmine berkata dengan tenang, tetapi ucapannya malah dipenuhi dengan penghinaan. Dia melanjutkan, “Dengan kemampuan Carlos, hanya masalah waktu hingga dia bangkit kembali. Sebaiknya, kamu manfaatkan saja kesempatan ini untuk berbangga selagi bisa. Bagaimanapun, waktumu yang tersisa sudah nggak banyak lagi.”Seusai berbicara, Yasmine langsung masuk ke dalam mobilnya. Dia memang hanya duduk diam dalam mobil, tetapi aura dan kepercayaan diri yang dipancarkannya malah mampu mendominasi Qaila yang berpakaian mewah. Saat ini, Qaila langsung terlihat bagaikan seorang idiot.“Yasmine! Kamu kira Carlos masih bisa bangkit lagi? Konyol banget! Asal kamu tahu, hal itu nggak akan terjadi! Pak Harry sudah mempersiapkan sebuah serangan telak. Beberapa hari lagi, Carlos dan Keluarga Handoyo akan segera musnah!” seru Qaila dengan marah.Apa Harry berencana untuk meluncurkan serangan baru? Yasmine memang sudah bisa menebaknya, tetapi dia tidak menyangka Harry akan melakukannya secepat ini. Apalagi, dia
“Tinggalkan Kota Sulvan sekarang juga!” perintah Simon dengan dingin. Ekspresinya terlihat sangat galak. Apabila orang biasa yang melihatnya saat ini, mereka pasti akan langsung ketakutan. Namun, Laura sudah terbiasa menghadapi Simon yang seperti ini. Dia menyahut dengan ekspresi datar, “Aku akan pergi ke mana pun aku mau. Kamu nggak bisa mengendalikanku.”Selesai berbicara, Laura hendak langsung berjalan keluar. Akan tetapi, Simon tiba-tiba meninju pintu di atas kepala Laura dengan kuat hingga pintu itu hancur dan tangannya berdarah. Aura yang sangat kuat dan mengerikan juga terpancar dari tubuhnya. Dia menekankan kata-katanya lagi, “Pergi sekarang juga!”“Kalau aku nggak mau?” tanya Laura dengan menantang sambil menatap Simon. Dia sama sekali tidak takut dan malah memprovokasi Simon dengan berkata, “Apa hebatnya menghancurkan pintu? Kalau berani, pukul aku!”“Laura, jangan kira aku tidak berani memukul wanita!” teriak Simon dengan marah. Kemudian, dia mengangkat tinjunya yang berlum
Saat menghadapi pengepungan beberapa pria galak ini, Laura sama sekali tidak kelihatan takut. Dia malah memaki dengan dingin, “Minggir! Jangan halangi jalanku!”“Wanita cantik bermulut pedas justru sangat seksi!” goda pria yang memimpin di paling depan itu. Dia berperawakan tinggi dan kekar. Ada tiga bekas luka panjang di wajahnya, sedangkan lengannya yang terbuka dipenuhi dengan berbagai macam luka. Sangat jelas bahwa dia pernah melewati kehidupan yang penuh pertumpahan darah sebelum datang ke Kota Sulvan.Pria itu terlihat kejam, nadanya saat berbicara juga sangat kasar. Dia melanjutkan, “Aku suka tipe wanita sepertimu. Permainan kita nanti pasti akan lebih seru. Kuberi kamu satu kesempatan lagi, kamu mau ikut aku pergi atau mau aku menyeretmu pergi?”“Minggir!” seru Laura dengan kesal.“Itu berarti kamu pilih aku menyeretmu pergi ya!” ujar pria itu sambil tertawa sombong. Kemudian, dia segera mengulurkan tangannya untuk mencengkeram Laura.Laura hendak menghindar, tetapi orang lainn
Baru saja Carlos selesai berbicara, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa. Kemudian, Miranda berjalan menghampirinya dan bertanya dengan cemas, “Carlos, aku cuma pergi ke kamar mandi, kenapa kamu keluar dari kamar lagi? Waktu yang kamu habiskan setiap hari untuk pergi menjenguk Nyonya Lydia sudah sangat memengaruhi efek aromaterapi, tapi kamu malah sering keluar dari kamar lagi. Kalau begitu terus, aku nggak jamin bisa menyembuhkanmu.”“Aku tahu,” jawab Carlos dengan dingin. Ekspresinya seketika menjadi muram. Kemudian, dia pun berjalan kembali ke kamar.Miranda menatap punggung Carlos dengan kening berkerut. Dia tahu jelas bahwa Carlos pasti akan melakukan hal seperti ini lagi.Akhir-akhir ini, waktu yang dihabiskan Carlos di dalam kamar semakin tidak teratur. Waktu terpapar aromaterapi yang tidak cukup akan sangat berpengaruh pada efek hipnoterapi. Sementara itu, Yasmine juga sudah kembali dan mungkin bisa ikut campur dalam menyiapkan makanan Carlos. Berhubung wak
“Yaya! Yasmine! Cepat kembali!” seru Carlos dengan kesal karena libodonya masih belum tersalurkan. Setelah berinisiatif untuk merayunya, wanita itu malah tiba-tiba pergi. Apa-apaan ini?“Ckck, perjalananku kali ini benar-benar nggak sia-sia! Tak disangka, ada hari di mana kamu bisa dikendalikan sepenuhnya oleh seorang wanita,” ejek Laura sambil bersandar pada kusen pintu dengan santai.Carlos melirik Laura dengan dingin, lalu merapikan jaketnya yang berantakan. Setelah libidonya sirna, dia pun terlihat menjadi sangat dingin dan bertanya, “Buat apa kamu datang kemari?”Carlos sama sekali tidak tahu Laura akan datang ke Kota Sulvan. Sebenarnya, Laura membohongi Yasmine dengan mengatakan Carlos yang memintanya untuk datang.“Aku datang untuk membantumu menghadapi Simon,” jawab Laura sambil tersenyum.Carlos tidak begitu percaya pada ucapan Laura. Saat dia menelepon Laura untuk memintanya mengaturkan pesta sebelumnya, Laura juga hanya membantunya untuk memancing Simon keluar dan tidak mela
Yasmine pun langsung merasa sangat terancam dan tanpa sadar bertanya, “Buat apa kamu pergi ke Kota Sulvan?”“Ke mana pun aku menari, Simon pasti akan datang untuk mengacau. Kalau aku menari di Kota Sulvan, akan ada banyak kesempatan untuk membuat Keluarga Yanwar menyinggungnya. Pada saat itu, dia mungkin akan memusnahkan Keluarga Yanwar karena dendam pribadinya,” jawab Laura dengan percaya diri.Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar Laura hendak membantunya dan bertanya, “Kenapa kamu tiba-tiba mau membantuku?”“Aku bukan melakukannya demi kamu, tapi demi Carlos. Dia yang memohon padaku,” jawab Laura dengan tatapan penuh godaan.Setelah mendengar jawabannya, hati Yasmine langsung tenggelam. Ternyata Carlos mencari Laura lagi, tetapi tidak memberitahunya. Dengan meminta bantuan Laura, dia akan semakin berutang budi pada Laura.“Nona Laura, nggak usah ....” Sebelum Yasmine sempat menyelesaikan kata-katanya, Laura sudah langsung naik ke helikopter. Melihat Laura yang duduk san
Yasmine tidak memiliki pilihan lain selain mencoba mati-matian. Namun, Simon yang merasa sangat marah malah langsung berbalik untuk pergi. Yasmine pun termenung saat melihat punggungnya yang kian menjauh. Apa maksudnya ini? Apa dia setuju atau menolak?Yasmine benar-benar tidak bisa menebak pemikiran pria itu dan akhirnya berteriak, “Tuan Simon, aku akan menunggu jawabanmu!”...“Aku sudah menggunakan cara lembek, keras, dan bahkan provokasi, tapi masih nggak tahu apa Simon sebenarnya bersedia turun tangan atau nggak,” keluh Yasmine pada Carlos melalui telepon. Dia merasa sangat putus asa karena benar-benar sudah melakukan semua yang bisa dilakukannya.Simon benar-benar luar biasa sulit dihadapi dan sepertinya tidak ada seorang pun yang lebih sulit dihadapi daripada dia.Carlos menghibur, “Dia memang begitu. Di dunia ini, hanya ada beberapa orang yang bisa meyakinkannya untuk melakukan sesuatu. Jangan patah semangat, kamu sudah melakukan yang terbaik.”Mendengar ucapan Carlos yang sepe