Setelah mendengar dari sekretaris bahwa Carlos memiliki urusan mendadak, Yasmine langsung tahu bahwa Carlos menghindar lagi. Dia seketika merasa tak berdaya. Untuk apa terus menghindarinya? Apa dirinya sangat menakutkan?Dengan perasaan tak berdaya, Yasmine membuka kotak makan dan makan bubur masakannya bersama Matteo dan Louis.Namun, Yasmine sama sekali tidak menyerah. Melalui Yogi, Yasmine akhirnya mendapatkan informasi tentang keberadaan Carlos malam ini. "Pak Yogi, tolong jangan beri tahu Tuan Muda kalau aku akan ke sana."Yogi menjawab dengan ragu-ragu, "Nona Yasmine, sebenarnya Tuan Muda melakukan ini karena nggak ingin kamu pergi.""Aku tahu." Yasmine menghela napas, lalu menambahkan, "Ada hal penting yang harus kubicarakan dengannya secara langsung. Setelah semuanya sudah jelas, aku baru bisa memutuskan untuk pergi atau nggak. ""Maksudnya, ada kemungkinan kalau Nona nggak pergi?" tanya Yogi dengan senang. Meskipun hanya kemungkinan kecil, dia sangat senang untuk bosnya. Kemud
Saat hendak minum, siku Carlos tiba-tiba ditahan oleh seseorang. Terlihat jari tangan yang putih dan telapak tangan yang lembut. Hal ini seketika membuat Carlos mengira bahwa dirinya mulai berhalusinasi.Beberapa saat kemudian, gelas yang ada di tangan Carlos dirampas begitu saja. Terdengar suara Yasmine yang berkata, "Tuan Muda, jangan minum lagi. Penyakit lambungmu belum sembuh."Carlos sontak membeku. Ketika menoleh ke arah sumber suara, dia melihat Yasmine telah berdiri di hadapannya. Carlos tersenyum sembari melingkarkan lengannya ke pinggang Yasmine, lalu berkata dengan suara rendahnya, "Lagi pula, kamu bisa menyembuhkanku."Jika Carlos terus sakit, Yasmine juga tidak bisa meninggalkannya. Dia tidak bisa berkata-kata saat melihat Carlos minum begitu banyak. Carlos tidak mungkin mabuk lagi, 'kan? Yasmine segera memeriksa denyut nadi Carlos. Setelah memastikan bahwa Carlos belum mabuk, Yasmine lanjut berkata, "Tuan Muda, ayo kita pulang dulu. Ada yang ingin kukatakan padamu.""Yasm
Sorot mata Carlos tampak dingin. Dia berkata dengan ekspresi yang dipenuhi niat membunuh, "Jika memang dia yang melakukannya, aku pasti akan memberinya pelajaran!"Ketika melihat Carlos yang marah besar, harapan dalam hati Yasmine perlahan-lahan sirna. Carlos jauh lebih keberatan dari yang dibayangkannya. Ternyata, memang tidak ada pria yang bisa menoleransi hal seperti ini.Yasmine pun mundur dengan putus asa dan berniat untuk pergi. Tiba-tiba, Carlos meraih pergelangan tangannya sembari menatapnya dengan galak. Dia meneruskan, "Aku akan membalas dendam karena dia telah menyakitimu. Tapi, jangan harap kamu bisa menggunakan alasan ini untuk menolakku! Kalau kamu keberatan, aku jamin Jason tidak akan pernah muncul di hadapanmu lagi."Ekspresi Carlos tampak serius, membuat Yasmine merasa heran. Seketika, mata Yasmine pun berkaca-kaca. Dia terharu hingga hampir menangis. Carlos sama sekali tidak keberatan dengan masa lalunya!Kegelisahan Yasmine akhirnya sirna. Dia mengulurkan tangannya u
Carlos segera memberi isyarat mata pada Jason. Kemudian, Jason bergegas menggendong Louis ke dalam mobil.Yasmine buru-buru mengikuti. Dia duduk di samping Louis sambil memegang pergelangan tangannya dan berniat untuk memeriksa denyut nadinya. Sayangnya, Yasmine tidak bisa memeriksanya karena tangannya bergetar terlalu hebat. Dia tidak pernah merasakan ketakutan seperti ini sebelumnya.Carlos merasa sangat sedih melihat Yasmine seperti ini. Dia buru-buru menggendong Matteo yang menangis hingga matanya membengkak ke mobil, lalu menyuruh sopir mengantar mereka ke rumah sakit terdekat. Kemudian, Carlos mengeluarkan Kotak P3K dengan gesit untuk menangani luka Louis.Matteo menangis dengan keras di samping sambil berkata, "Kak Louis terluka karena menolongku ... aku yang salah ... huhuhu ...."Yasmine sedih hingga tak kuasa menangis. Louis baru berusia 3 tahun, tetapi sudah bisa mengorbankan diri untuk melindungi Matteo. Anak ini telah berubah menjadi sangat baik hati. Inilah karakter aslin
Ekspresi Carlos seketika berubah. Dia berseru, "Aku akan segera ke sana!"Kemudian, Carlos menoleh menatap Yasmine. Dia ingin berbicara, tetapi mengurungkan niatnya saat melihat Yasmine yang panik. Dia tidak tega membuat Yasmine makin gelisah karena masalah Matteo. Jadi, Carlos hanya berkata, "Ada pekerjaan penting yang harus kuurus. Yasmine, tunggu aku di sini."Yasmine menatap pintu ruang operasi tanpa mengatakan apa pun. Ekspresi Carlos seketika menjadi makin suram. Dia memerintahkan beberapa pengawal untuk melindungi Yasmine dengan baik, lalu memperingatkan Jason, "Menjauh dari dia!""Kamu menyuruhku tunggu di sini? Aku akan ikut bersamamu," sahut Jason dengan kesal.Carlos tidak memberinya kesempatan sedikit pun. Dia membalas, "Kita bicarakan lagi nanti setelah aku kembali. Kalau tidak, jangan harap aku meladenimu."Selesai berbicara, Carlos langsung meninggalkan rumah sakit. Dia sampai di rumah sakit milik Keluarga Lingga dalam waktu paling singkat. Ketika dalam perjalanan, dia t
Carlos mengerutkan bibirnya, lalu membalas, "Istirahat dengan baik."Qaila merasa agak kecewa karena tidak mendapatkan jawaban yang diinginkannya. Meskipun begitu, dia tetap mengangguk dan berkata, "Baiklah. Carlos, aku kembali ke bangsal dulu. Aku akan menjenguk Matteo lagi nanti."Suaranya terdengar sangat lirih, juga terdengar sangat lelah, seolah-olah tidak kuat untuk berdiri lagi. Kemudian, Qaila memegang pintu dan berniat untuk pergi.Saat berikutnya, Qaila malah terjatuh ke lantai hingga lukanya robek dan bercucuran darah. Dia sakit sampai bercucuran keringat dingin dan tak kuasa menarik napas dalam-dalam.Carlos mengernyit melihatnya. Dia tidak memiliki rasa simpati untuk Qaila, meskipun kondisinya sangat buruk sekarang. Hanya saja ....Carlos tiba-tiba bangkit dan menghampiri sambil berkata, "Jangan sembarangan bergerak kalau terluka. Aku akan mengantarmu kembali ke bangsal."Carlos pun membungkuk dan menggendong Qaila. Ketika merasakan tangan Carlos yang besar, Qaila senang h
"Tuan Muda Jason, apa kamu bersedia melakukan tes kecocokan sumsum tulang belakang?" tanya Yasmine.Jason mengamati Yasmine sembari bertanya balik dengan curiga, "Kenapa harus aku?"Ketika Louis masih berada di ruang operasi, Yasmine sengaja meminta Jason tinggal di rumah sakit, seolah-olah sudah membuat persiapan. Namun, Jason tidak mengerti maksud wanita ini. Jelas-jelas, dia hanya pria asing yang tidak punya hubungan dengan mereka. Yasmine tidak seharusnya mencarinya.Yasmine merasa getir. Dia mengepalkan tangannya dengan erat sambil menimpali, "Setelah tes selesai, aku baru akan menjelaskannya kepadamu."Kejadian malam itu adalah aib terbesar Yasmine. Dia hanya pernah memberi tahu masalah ini kepada Carlos. Jika Jason tidak terlibat, Yasmine pun tidak akan memberitahunya.Setelah mempertimbangkan sesaat, Jason mengangkat alisnya sambil membalas, "Oke, biar kucoba."Sesudah mengambil darah Jason, dokter pergi ke ruangan khusus untuk memeriksanya. Begitu mesin hendak diaktifkan, gas
Yasmine merasa ada yang tidak beres, tetapi tidak mengatakannya. Dia hanya mengangguk sambil berkata, "Baiklah."Setelah meninggalkan rumah sakit tersebut, Carlos pergi ke rumah sakit milik Keluarga Lingga untuk menjaga Matteo.Setibanya di sana, Carlos melihat Fidela yang bersandar di samping ranjang sambil mengantuk. Ketika mendengar suara, Fidela membuka matanya yang terlihat agak membengkak karena menangis. Dia bertanya, "Carlos, kenapa kamu ke sini? Aku saja yang menjaga Matteo di sini."Carlos menimpali, "Ibu, kamu pulang dan istirahat saja. Aku yang akan menjaganya."Bukan hanya Matteo yang diopname di rumah sakit ini, tetapi Qaila juga berada di kamar sebelah. Itu sebabnya, Carlos merasa tidak tenang kalau tidak menjaga sendiri.Fidela masih ingin mengatakan sesuatu, tetapi dia akhirnya menurut karena melihat sikap Carlos yang tegas. Setelah berpesan beberapa hal, Fidela meninggalkan bangsal.Ketika melewati bangsal di sebelah, Fidela kebetulan melihat Qaila berjalan keluar. Qa