Kali ini, Yasmine mendorong Carlos begitu saja. Yasmine menatap Carlos yang duduk di tepi ranjang dengan kemeja yang berantakan, lalu beranjak pergi dengan perasaan yang tak karuan.Tiba-tiba, Carlos melingkarkan sepasang lengannya ke pinggang Yasmine dari belakang, lalu melekatkan wajahnya di punggung Yasmine sambil berbicara dengan nada rendah.Di bawah cahaya lampu yang remang-remang, Carlos membujuk, "Yasmine, aku menyukaimu. Aku harus bagaimana lagi supaya kamu membalas perasaanku?"Yasmine hanya diam dan tidak tahu harus berbuat apa. Sejak awal, dia sudah menduga bahwa Carlos memendam perasaan kepadanya. Namun, rasanya sangat berbeda saat mendengar Carlos menyatakan perasaan secara langsung. Ini sangat sulit untuk dielakkan.Dengan perasaan yang masih tak karuan, Yasmine akhirnya mencoba berkata dengan lembut, "Aku nggak berniat untuk berkeluarga lagi. Aku hanya ingin menghabiskan sisa hidupku dengan Louis. Aku juga nggak akan suka pada siapa pun lagi. Maaf, aku nggak bisa membal
Keluarga Handoyo sangat dihormati semua orang sejak dulu. Meskipun 4 tahun yang lalu dihadapkan dengan masalah, mereka berhasil melewatinya. Dalam waktu 4 tahun, mereka mengalami perkembangan yang sangat pesat dengan bantuan Keluarga Lingga hingga mencapai puncak kejayaan dan menjadi sangat terkenal.Sebagai Kepala Keluarga Handoyo, Yosef berhasil menapakkan kakinya di atas puncak, menjadi orang yang terhebat dan disegani orang-orang. Posisi seperti ini tentu saja diperebutkan oleh banyak orang. Namun ....Yasmine menjawab, "Aku sama sekali nggak menginginkan kekuasaan ataupun kekayaan. Aku hanya ingin bebas dari perselisihan dan hidup dengan damai bersama putraku.""Kakek, semoga Kakek selalu sehat. Sampai jumpa," tambah Yasmine sambil menggandeng tangan putranya untuk pergi. Louis pun mengikuti ibunya. Ketika keluar, Louis menoleh dan memandang ke arah keranjang buah dengan sinis.Di sisi lain, Yosef menghela napas panjang saat melihat kepergian kedua ibu dan anak itu. Kemudian, di
Yasmine hanya berdiri dengan perasaan yang sangat sedih. Dia tidak bisa lagi membendung air matanya. Saat ini, sekelompok orang berkerumun. Terdengar salah satu orang tua murid yang berteriak, "Tuan Muda Carlos sudah datang!"Terlihat Carlos yang mengenakan setelan menghampiri Matteo. Kemudian, dia sedikit membungkuk untuk menggendong putranya itu dari atas bangku.Melihat hal tersebut, wali kelas segera menceritakan kondisi Matteo pada Carlos dengan cemas, "Tuan Muda, pihak TK juga bertanggung jawab atas kejadian ini. Kami tentu saja akan menuntut keadilan, sekarang aku akan lapor polisi.""Tidak perlu," sahut Carlos.Wali kelas merasa bingung. Mengapa Carlos tidak melaporkan kejadian serius seperti ini kepada polisi? Apa dia ingin menyelesaikannya secara pribadi?Di sisi lain, Yasmine tentu saja paham alasan Carlos tidak melapor polisi. Hal ini membuatnya semakin sedih, air matanya mengalir makin deras. Dia berkata, "Maafkan aku ….""Tidak apa-apa, ini bukan salahmu." Carlos mengulu
Kali ini, Louis tidak lagi terdiam seribu bahasa. Dia menatap mata Yasmine, lalu ekspresinya pelan-pelan menjadi ganas. Saat berikutnya, dia menjawab dengan perlahan, "Mereka ... semua ... pantas ... mati!"Yasmine seketika bergidik ngeri. Dia ketakutan hingga menjauh dari Louis. Anak di depannya ini adalah putra kandungnya, dia begitu menyayangi Louis selama ini. Namun, sekarang dia justru merasa sangat asing pada Louis.Tubuh Yasmine tak kuasa gemetaran. Ketakutan yang tak terkendali menyelimuti hatinya. Kenapa Louis bisa menjadi seperti ini? Apakah ini karakter asli Louis? Yasmine akhirnya menyadari bahwa dia belum benar-benar memahami Louis sampai sekarang!"Yasmine." Carlos memegang bahu Yasmine, lalu mendekapkannya ke pelukan sembari menenangkan dengan suara rendah, "Dia mungkin memiliki masalah psikologis. Ini bukan penyakit mematikan, aku sudah mencarikan psikiater untuknya."Masalah psikologis? Memang benar. Apabila mental anak ini sehat, mana mungkin dia terus berusaha membun
Jeremy menggeleng seraya menimpali, "Ini sangat merepotkan. Sugesti ini berbeda dari yang biasa, hanya orang yang menanamkannya yang bisa menyingkirkannya."Orang yang menanamkan sugesti ini kemungkinan besar adalah Jonas. Memikirkan ini, Carlos berkata dengan suara rendah, "Aku akan membawamu menemuinya."Jonas masih perlu diinvestigasi sehingga Carlos mengurungnya di ruang bawah tanah untuk sementara waktu ini.Jonas dikurung dan dirantai di ruangan yang sempit. Dia bahkan disalib agar tidak bisa melakukan apa pun. Sekujur tubuhnya dipenuhi luka, ada yang sudah mengering, ada yang masih bercucuran darah.Jonas tampak sangat lesu dan kurus. Meskipun demikian, sepasang matanya itu masih memancarkan kilatan yang ganas. Dia seperti ular yang telah dikuliti dan masih berusaha untuk menggigit orang agar mati bersamanya. Benar-benar jahat.Yasmine benar-benar ingin membunuh Jonas saat melihatnya. Dia menyerbu masuk untuk mencekik Jonas, lalu bertanya dengan geram, "Kamu yang menghipnosis pu
Yasmine tercengang mendengarnya. Pria ini benar-benar meminta imbalan yang begitu besar. Dia pun membalas dengan tidak berdaya, "Aku nggak berniat membalas kebaikanmu dengan cara itu."Carlos menatapnya lekat-lekat, lalu menimpali, "Kalau begitu, kamu sudah boleh merencanakannya mulai sekarang. Masih belum terlambat."Yasmine sungguh kehabisan kata-kata. Dia tidak menduga bahwa Carlos akan begitu terus terang saat pikirannya jernih. Sikapnya yang begitu memaksa pun membuat Yasmine agak kewalahan."Tuan Muda, jangan bercanda lagi. Ada banyak sekali wanita yang lebih baik dariku di dunia ini. Lagi pula, aku sudah punya anak," ujar Yasmine."Kalau aku bisa menyukai wanita lain, untuk apa aku mencarimu sampai 4 tahun?" sahut Carlos yang terkekeh-kekeh. Kemudian, dia meneruskan, "Yasmine, jangan meremehkan diri sendiri. Kalau aku menginginkanmu, artinya kamu hanya punya 2 pilihan."Carlos maju selangkah dan menunduk untuk menatap Yasmine. Dia berkata dengan angkuh, "Terima aku sekarang atau
Hanya saja, Jonas tidak menyangka bahwa Yasmine akan melindungi Carlos tanpa ragu sedikit pun. Sepertinya, wanita ini benar-benar peduli pada Carlos. Namun, apa gunanya semua itu? Menurut Jonas, Yasmine adalah miliknya. Cepat atau lambat, Yasmine pasti akan kembali ke sisinya.Yogi dan lainnya terus mengejar Jonas di dalam hutan, tetapi mereka kehilangan jejaknya. Sementara itu, Carlos menggendong Yasmine ke dalam mobil dan mengeluarkan kota P3K untuk menangani luka Yasmine. Ketika melihat luka berwarna hitam itu, raut wajah Carlos menjadi sangat muram.Yasmine kesakitan hingga bercucuran keringat dingin. Meskipun demikian, dia tidak memperlihatkan ekspresi kesakitan, seolah-olah tidak peduli pada lukanya. Rasa sakit seperti ini sudah sering dirasakan selama beberapa tahun sampai dia merasa mati rasa sekarang.Yasmine menatap Louis yang tertidur lelap di pelukan Jeremy, lalu bertanya, "Bagaimana kondisinya?""Dia hanya jatuh pingsan. Semua akan baik-baik saja setelah dia bangun nanti.
Jantung Yasmine seketika berdetak kencang. Dia merasa malu sekaligus panik. Kemudian, Yasmine yang merasa sesak napas pun buru-buru mundur seraya berkata, "Nggak ... nggak seperti itu ....""Kalau tidak ada, kenapa kamu panik begitu?" Carlos menekan dagu Yasmine, lalu memaksanya untuk bertatapan dengannya dan meneruskan dengan suara rendah, "Yasmine, sebenarnya apa yang kamu khawatirkan?""Kalau Louis, dia akan bersikap normal setelah melakukan konseling nanti. Dia pasti bisa hidup rukun denganku dan Matteo. Aku juga akan memperlakukannya seperti anak sendiri. Kalau ada alasan lain, kamu tinggal memberitahuku. Aku akan mengatasinya untukmu. Yasmine, kita sudah menunda sampai 4 tahun. Kamu tidak bersedia mencoba menerimaku?" lanjut Carlos.Kemudian, Carlos bangkit sambil menghela napas dan berkata, "Mumpung kamu harus beristirahat untuk sementara waktu ini, pertimbangkanlah dengan baik."Pertahanan Yasmine seketika runtuh saat mendengar ucapan ini. Dia sungguh gelisah.Malam harinya, Ma