Share

Pernikahan Kontrak Tuan Muda
Pernikahan Kontrak Tuan Muda
Penulis: Author newbie

Chapter 1

Penulis: Author newbie
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-16 12:09:46

"Gimana hasilnya?" tanya Adimas antusias.

Karina menggeleng lesu sambil menyerahkan benda kecil di tangannya, setelah berharap untuk yang kesekian kalinya hasil dari testpack itu ternyata masih belum menunjukkan garis dua. Segala cara sudah Karina lakukan, mulai dari urut, meminum ramuan, bahkan sampai promil tetapi tetap tidak membuahkan hasil. Adimas membuang testpack itu ke sembarang arah, ia benar-benar kecewa padahal ia sudah berharap jika Karina telat datang bulan karena hamil.

"Rin, izinkan mas untuk menikah lagi. Mas sudah tidak bisa bersabar lagi menunggu kamu hamil," pintanya dengan raut wajah frustasi.

"Mas, usia pernikahan kita baru sebentar. Lagipula kita bisa mengadopsi anak jika mas memang tidak bisa menunggu,"

"Mas tidak mau anak adopsi Rin, mas ingin anak dari benih mas sendiri."

"Tapi mas-"

Ponsel Adimas tiba-tiba berdering menampilkan nomor yang tidak dikenal, Adimas terlihat antusias saat melihatnya bahkan ia langsung keluar dari kamar untuk menjawab telepon tersebut dan mengabaikan Karina. Setahu Karina suaminya itu paling malas menjawab panggilan dari nomor yang tidak ia kenal, tetapi yang Karina lihat saat ini Adimas seperti sudah tau siapa yang menghubunginya. Karina terus memperhatikan raut wajah Adimas yang terlihat begitu bahagia saat berbicara di telepon, Adimas bahkan terlihat begitu terharu, seolah ia tengah mendengar sebuah kabar yang sangat membahagiakannya.

"Telepon dari siapa mas?" tanya Karina, Adimas langsung menyembunyikan ponselnya ke dalam saku begitu Karina datang.

"Dari teman, oh iya Rin. Aku pulang agak maleman ya, ada urusan yang harus aku selesaikan,"

Karina hanya mengangguk lalu mencium tangan Adimas dengan khidmat, setelah Adimas pergi Karina melanjutkan aktifitasnya kembali seperti yang biasa ia lakukan setiap pagi. Karina mengeluarkan semua pakaian kotor Adimas yang beberapa hari lalu Adimas bawa untuk perjalanan bisnis, tetapi saat sedang memeriksa semua saku celana Adimas Karina menemukan sebuah ikat rambut wanita dari saku celananya. Tidak hanya itu, Karina juga menemukan invoice pembelian lingerie yang sudah tersobek, struk pembayaran booking hotel dan satu buah alat kontrasepsi yang masih tersegel. Selama ini ia tidak pernah menggunakan pengaman saat berhubungan intim dengan Adimas, jadi ia sangat yakin jika Adimas menggunakan alat kontrasepsi ini bukan dengannya.

"Apa yang kamu lakukan di belakangku mas," gumamnya, ia genggam semua barang itu di tangannya yang mulai terlihat gemetar.

Bukti invoice, ikat rambut, serta alat kontrasepsi itu segera Karina sembunyikan di saku bajunya. Karina segera bergegas pergi untuk menemui Adimas dan meminta penjelasan atas semua yang ia temukan, ia bahkan tidak memperdulikan teriakan ibu mertuanya yang meminta disiapkan sarapan. Karina sudah tidak bisa berpikir dengan jernih, apa yang terngiang di dalam benaknya hanyalah Adimas sudah mengkhianatinya dengan wanita lain. Karina terus mencoba meghubungi Adimas untuk menanyakan keberadaannya, tetapi nomor Adimas mendadak tidak aktif. Karina begitu kalap karena larut dalam kecurigaannya pada Adimas, ia bahkan nyaris tertabrak mobil ketika menyebrang jalan karena sibuk menghubungi Adimas.

"Mbak Karin!" sapa Erlin saat Karina baru saja tiba di lobby kantor Adimas, ia menghampiri Karina dengan setumpuk berkas di tangannya. "Mbak gak kerja? kok pagi-pagi datang kesini?"

"Lin, apa mas Adimas ada di ruangannya sekarang?" ia tidak mengindahkan pertanyaan Erlin.

"Mas Adimas? dia baru saja pergi setengah jam yang lalu, ada apa memangnya mbak?"

Saat Karina hendak menjawab pertanyaan Erlin, fokusnya teralihkan pada ikat rambut yang ada di pergelangan tangan Erlin. Ikat rambut itu sama persis dengan ikat rambut yang Karina temukan di saku celana Adimas, ikat rambut seperti itu memang tidak hanya Erlin yang punya tetapi entah mengapa kecurigaan Karina langsung tertuju kepada Erlin.

"Lin, apa kamu ikut juga perjalanan bisnis kemarin?" tanya Karina, tatapannya kini sudah berbeda pada Erlin seperti tengah menginterogasi.

"Iya aku ikut, apa ada masalah mbak?"

Karina terdiam dengan seribu pertanyaan di dalam kepalanya, apakah wanita simpanan Adimas adalah Erlin? mengingat Erlin adalah sekretaris pribadi Adimas dan mereka sering pergi perjalanan bisnis bersama. Tetapi Karina tidak bisa menuduhnya mentah-mentah karena buktinya masih belum cukup kuat, sedangkan Erlin kini tengah menatapnya kebingungan karena Karina tiba-tiba diam dengan mata berkaca-kaca.

"Mbak Karin, mbak baik-baik aja kan?"

Baru saja ia hendak bertanya lagi pada Erlin, tiba-tiba ponselnya berdering dengan notifikasi dari rumah sakit tempat dimana Karina akan melakukan pemeriksaan kesuburan. Karina akhirnya terpaksa pergi dari hadapan Erlin dengan rasa penasaran yang belum tuntas di hatinya, Erlin adalah teman yang paling ia percayai bahkan sejak mereka masih di bangku sekolah, tetapi hari ini Karina melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa bukti itu mengarah kepada Erlin.

'Bukan, pasti bukan Erlin, Erlin tidak mungkin melakukan itu padaku.' batinnya yang masih terus meyakinkan hatinya bahwa bukan Erlin wanita simpanan Adimas.

********

Karina tiba di rumah sakit tanpa ditemani siapapun, sepanjang lorong yang ia lewati ia terus melihat bayi-bayi yang digendong oleh ibu mereka juga sang ayah yang terlihat bahagia menatap buah hatinya. Karina refleks mengelus perutnya, membayangkan betapa bahagianya jika nanti ia mengandung dan Adimas akan memanjakannya seperti pria-pria itu memanjakan istri mereka. Karina yakin jika ia tidak mandul karena ia tidak memiliki tanda-tanda kemandulan, ia justru mencurigai Adimas tetapi Adimas selalu mengelak dan menolak jika ia mengajaknya tes kesuburan. Lahir di keluarga yang memiliki banyak anak, membuat Adimas yakin jika Karina lah yang tidak subur. Setelah mengambil sampel darah, Karina menunggu dengan sabar hasil tesnya sampai akhirnya perawat datang membawa hasil tes miliknya.

"Ibu Karina Faradilla, silahkan masuk." ujar perawat sambil membukakan pintu untuk Karina.

Karina mengikuti perawat itu masuk ke dalam ruangan dokter, degup jantungnya berdebar tidak beraturan dan Karina benar-benar cemas menunggu hasil tesnya dibacakan oleh dokter.

"Selamat siang, perkenalkan saya dokter Firman, saya yang akan menjelaskan hasil tes kesuburan ibu Karina. Silahkan duduk,"

"Siang dok, terimakasih."

Hasil tes Karina kini tengah dibaca oleh dokter yang menanganinya sebelum disampaikan kepadanya, entah mengapa perasaan Karina mendadak tidak enak ketika melihat raut wajah sang dokter yang tiba-tiba berubah muram.

"Jadi bagaimana hasil tesnya dok?" tanya Karina dengan rasa penasaran yang menggebu-gebu.

"Sebelumnya saya ingin meminta maaf, hasil tes anda menyatakan jika anda infertile, ibu Karina."

Karina tercenung dengan bola mata membulat, sesaat kemudian ia tertawa pelan seolah tidak percaya dengan apa yang barusan ia dengar, "Dokter, tolong baca sekali lagi, pasti ada yang salah dari hasil tes itu atau mungkin dokter salah membacanya."

"Maaf, tetapi hasil tes ibu Karina jelas menyatakan jika ibu infertile."

"Apa saya benar-benar tidak bisa hamil dok?" tanya Karina yang hanya dibalas gelengan kepala oleh dokter Firman.

Air mata Karina perlahan mulai turun dan membasahi pipinya tanpa henti, ia mengambil hasil tesnya dan pergi dari ruangan dokter Firman dengan perasaan kecewa yang mendalam. Karina berjalan pelan sambil berusaha mengabaikan semua yang ia lewati, tadinya ia sangat berharap jika suatu saat ia bisa duduk di antara mereka sambil menggendong bayinya tetapi kini harapannya sudah pupus. Karina mengalihkan pandangannya ke arah lift agar bisa mengalihkan rasa kecewanya, namun ia malah melihat hal lain disana yang tidak kalah mengejutkannya. Karina mengusap air mata yang menggenang di bola matanya dengan cepat agar bisa melihat dengan jelas, sayangnya sebelum ia benar-benar bisa memastikan apa yang ia lihat pintu lift sudah tertutup rapat.

Bab terkait

  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 2

    Karina kembali ke rumah dengan langkah gontai, pikirannya melebur tanpa arah karena terlalu banyak hal menyedihkan yang ia rasakan. Pertama ia menemukan bukti perselingkuhan Adimas meskipun ia belum mengetahui dengan jelas siapa wanita itu, dan hal yang paling menyakitkan hatinya adalah ia dinyatakan mandul oleh dokter. Dunia Karina serasa hancur seketika, mirisnya ia bahkan tidak punya siapapun untuk sekedar bersandar melimpahkan kesedihannya karena ia seorang yatim piatu. "Darimana saja kamu Rin! pergi seenaknya saja tanpa meninggalkan uang dan makanan, kamu mau sakit magh ibu kumat ya. kamu mau ibu cepet mati, begitu!" bentak Imah tanpa henti, ia bahkan tidak bertanya mengapa mata Karina sembab. "Maaf bu, Karina ada urusan mendadak. Karina buat makanan dulu ya buat ibu," Tidak ingin berdebat dengan Imah, Karina akhirnya memasak makanan untuk ibu mertuanya yang cerewet itu. Pikiran Karina benar-benar tidak bisa fokus, ia masak sambil sesekali melamun dan sesekali melirik ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-16
  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 3

    "Kamar nomor sebelas atas nama Karina," Resepsionis itu memberikan kunci kamar yang sudah Karina booking lewat online dan beruntungnya masih ada tersisa satu kamar, tetapi Karina diam-diam meminta bertukar kamar dengan orang lain yang kamarnya bersebelahan dengan kamar Adimas, agar ia bisa memantau Adimas lebih dekat. Dari jendela kamar, Karina bisa melihat para pekerja sudah mulai sibuk mendekorasi taman villa. Adimas sepertinya mengeluarkan uang yang cukup banyak untuk pesta pernikahan ini, terlihat dari dekorasinya yang cukup mewah, sedangkan bersamanya Adimas hanya menyediakan pesta pernikahan kecil-kecilan dengan alasan mereka harus menabung. Karina memperhatikan kesibukan para pekerja sambil menunggu Adimas datang, setelah hampir satu jam menunggu Karina akhirnya melihat mobil Adimas tiba di parkiran villa. Adimas turun dan membukakan pintu untuk wanita itu, mereka bahkan terlihat sangat mesra seperti pasangan yang tengah di mabuk asmara. Karina langsung menekan tombol hija

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-16
  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 4

    Karina tercengang sampai akhirnya ia tertawa terbahak-bahak, "Sepertinya kamu sudah benar-benar mabuk, bicaramu melantur." "Aku serius dan aku tidak mabuk, menikahlah denganku." pintanya, ekspresi wajahnya begitu serius menatap Karina. Tawa Karina perlahan memudar, ia akhirnya tau jika ucapan pria di hadapannya ini tidak main-main. Meski begitu, Karina tetap tidak bisa menerima permintaannya. Mereka baru saja bertemu beberapa kali bahkan Karina tidak tau siapa namanya, bagaimana jika pria di hadapannya ini adalah pria jahat. "Maaf, aku harus pergi. Terimakasih atas bantuanmu sebelumnya," Karina bangkit dari kursi dan hendak pergi tetapi tiba-tiba tangannya ditarik oleh pria itu. "Pikirkan lagi tawaranku dan simpan ini, jika kamu berubah pikiran hubungi aku." ucapnya sambil menyerahkan sebuah kartu nama di telapak tangan Karina. 'KAIVAN R. BIMANTARA' itulah yang tertulis di kartu nama berlapis emas di tangannya. Pria itu akhirnya pergi dari hadapannya, setelah merasa se

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-16
  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 5

    Di pagi hari Adimas datang menemuinya dengan membawa baki berisi makanan lengkap, Karina menerima baki tersebut dan memakan isinya hingga habis tidak tersisa karena ia memang benar-benar sudah sangat kelaparan. Karina begitu diam dan patuh hari ini, padahal Adimas mengira jika Karina akan memberontak lagi dan membuatnya kesal. "Rin, bantu-bantu ibu yuk di dapur. Ibu bilang dia kangen masakan kamu," bujuk Adimas sambil mengelus lembut rambut Karina. "Baik mas," sahutnya dengan seulas senyum. Di dalam hatinya Karina hanya bisa tertawa mendengar kebohongan Adimas, sejak kapan nenek sihir itu bisa merindukannya? bertatap mata saja enggan. Tetapi Karina lebih memilih menuruti ucapan Adimas, karena semuanya harus berjalan sesuai dengan rencananya dan Adimas tidak boleh mengurungnya lagi di tempat ini. Akhirnya Karina bisa terbebas dari gudang pengap itu, saat ia ke dapur keadaan begitu sepi dengan cucian piring kotor yang menumpuk dan bahan masakan yang masih utuh tergeletak di ata

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-16
  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 6

    Matahari belum sepenuhnya muncul di langit, tetapi kediamam Guntara sudah didatangi oleh seorang wanita paruh baya yang mengamuk di depan pagar. Ia menggucang-guncang pagar dan melempar semua benda ke pagar hingga meimbulkan kebisingan, di belakangnya juga ada seorang pria dengan perawakan seperti preman dan pria itu adalah anak buahnya. Ia adalah Rista, seorang rentenir sekaligus teman satu geng arisan Imah. "Bu Imah, keluar! bayar hutangmu! Jangan berlagak sok kaya tapi hutang menumpuk!" teriak sambil terus menendangi pagar. Dari balik gorden wajah Imah terlihat pucat pasi bahkan ia tidak berani mengeluarkan suaranya, para tetangga juga mulai keluar dari rumah mereka dan melihat Rista mengamuk di depan rumah. Rista tidak ragu membeberkan hutang Imah yang hampir mencapai tiga ratus juta kepada para tetangganya, Rista juga membeberkan aib Imah soal ia yang memiliki simpanan pria muda di luar sana. Imah mengepalkan tangannya karena terlalu geram pada Rista, ia ingin sekali merobek

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-16
  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 7

    "Tidak! aku tidak mau menandatangani apapun yang tidak aku ketahui isinya!" "Tanda tangani saja! atau kamu ingin semua yang kamu miliki hancur dalam waktu semalam?" ancamnya yang berhasil membuat Adimas benar-benar bungkam. Adimas akhirnya mengambil surat itu dan membaca isinya dengan teliti, ia baru membaca setengah dari isinya tetapi ia langsung melempar surat tersebut ke lantai. "Sampai kapanpun aku tidak akan menceraikan Karina! suruh dia kembali ke hadapanku sekarang!" "Baiklah, jika kamu tidak ingin menceraikan Karina maka ibumu akan membusuk di penjara dan besok pagi semua yang kamu miliki akan lenyap dari genggamanmu." Adimas ditempatkan pada posisi yang sulit, ia tidak ingin kehilangan Karina tetapi ia juga tidak ingin ibunya dipenjara lebih lama lagi dan kehilangan segalanya. Adimas melirik ke sekitarnya, berharap ada yang datang membantunya tetapi tidak ada satupun orang yang bisa ia mintai bantuan. Tidak ada yang perduli padanya karena sikap keluarga Guntara

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 8

    Beberapa hari diasingkan oleh Kaivan di apartemen mewah ini, sejujurnya Karina agak merasa bosan. Semua yang ia inginkan serba ada dan ia selalu dilayani dengan sangat baik oleh pelayan disini, Karina bahkan tidak diizinkan untuk mencuci piring yang habis ia gunakan. Karina tidak terbiasa dengan perlakuan istimewa seperti ini, meskipun ia cukup senang karena merasa diratukan untuk yang pertama kali di dalam hidupnya tetapi rasanya masih tetap aneh untuknya. "Apa ada hal lain yang anda butuhkan nyonya?" tanya pelayan sambil membawakan jus buah untuk Karina. "Tidak ada, tapi setelah ini bisakah aku melakukan apapun sendiri? aku merasa tidak nyaman dilayani seperti ini." "Maaf nyonya, tetapi tuan muda membayar saya untuk melayani anda. Sebaiknya anda cukup fokus saja pada pemulihan diri anda, nyonya Karina." "Tapi-" "Ikuti saja apa katanya, jangan membantah." ucap Kaivan tiba-tiba, ia lalu menyuruh pelayan itu kembali mengerjakan pekerjaanya di dapur. Dua hari Kaivan men

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20

Bab terbaru

  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 8

    Beberapa hari diasingkan oleh Kaivan di apartemen mewah ini, sejujurnya Karina agak merasa bosan. Semua yang ia inginkan serba ada dan ia selalu dilayani dengan sangat baik oleh pelayan disini, Karina bahkan tidak diizinkan untuk mencuci piring yang habis ia gunakan. Karina tidak terbiasa dengan perlakuan istimewa seperti ini, meskipun ia cukup senang karena merasa diratukan untuk yang pertama kali di dalam hidupnya tetapi rasanya masih tetap aneh untuknya. "Apa ada hal lain yang anda butuhkan nyonya?" tanya pelayan sambil membawakan jus buah untuk Karina. "Tidak ada, tapi setelah ini bisakah aku melakukan apapun sendiri? aku merasa tidak nyaman dilayani seperti ini." "Maaf nyonya, tetapi tuan muda membayar saya untuk melayani anda. Sebaiknya anda cukup fokus saja pada pemulihan diri anda, nyonya Karina." "Tapi-" "Ikuti saja apa katanya, jangan membantah." ucap Kaivan tiba-tiba, ia lalu menyuruh pelayan itu kembali mengerjakan pekerjaanya di dapur. Dua hari Kaivan men

  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 7

    "Tidak! aku tidak mau menandatangani apapun yang tidak aku ketahui isinya!" "Tanda tangani saja! atau kamu ingin semua yang kamu miliki hancur dalam waktu semalam?" ancamnya yang berhasil membuat Adimas benar-benar bungkam. Adimas akhirnya mengambil surat itu dan membaca isinya dengan teliti, ia baru membaca setengah dari isinya tetapi ia langsung melempar surat tersebut ke lantai. "Sampai kapanpun aku tidak akan menceraikan Karina! suruh dia kembali ke hadapanku sekarang!" "Baiklah, jika kamu tidak ingin menceraikan Karina maka ibumu akan membusuk di penjara dan besok pagi semua yang kamu miliki akan lenyap dari genggamanmu." Adimas ditempatkan pada posisi yang sulit, ia tidak ingin kehilangan Karina tetapi ia juga tidak ingin ibunya dipenjara lebih lama lagi dan kehilangan segalanya. Adimas melirik ke sekitarnya, berharap ada yang datang membantunya tetapi tidak ada satupun orang yang bisa ia mintai bantuan. Tidak ada yang perduli padanya karena sikap keluarga Guntara

  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 6

    Matahari belum sepenuhnya muncul di langit, tetapi kediamam Guntara sudah didatangi oleh seorang wanita paruh baya yang mengamuk di depan pagar. Ia menggucang-guncang pagar dan melempar semua benda ke pagar hingga meimbulkan kebisingan, di belakangnya juga ada seorang pria dengan perawakan seperti preman dan pria itu adalah anak buahnya. Ia adalah Rista, seorang rentenir sekaligus teman satu geng arisan Imah. "Bu Imah, keluar! bayar hutangmu! Jangan berlagak sok kaya tapi hutang menumpuk!" teriak sambil terus menendangi pagar. Dari balik gorden wajah Imah terlihat pucat pasi bahkan ia tidak berani mengeluarkan suaranya, para tetangga juga mulai keluar dari rumah mereka dan melihat Rista mengamuk di depan rumah. Rista tidak ragu membeberkan hutang Imah yang hampir mencapai tiga ratus juta kepada para tetangganya, Rista juga membeberkan aib Imah soal ia yang memiliki simpanan pria muda di luar sana. Imah mengepalkan tangannya karena terlalu geram pada Rista, ia ingin sekali merobek

  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 5

    Di pagi hari Adimas datang menemuinya dengan membawa baki berisi makanan lengkap, Karina menerima baki tersebut dan memakan isinya hingga habis tidak tersisa karena ia memang benar-benar sudah sangat kelaparan. Karina begitu diam dan patuh hari ini, padahal Adimas mengira jika Karina akan memberontak lagi dan membuatnya kesal. "Rin, bantu-bantu ibu yuk di dapur. Ibu bilang dia kangen masakan kamu," bujuk Adimas sambil mengelus lembut rambut Karina. "Baik mas," sahutnya dengan seulas senyum. Di dalam hatinya Karina hanya bisa tertawa mendengar kebohongan Adimas, sejak kapan nenek sihir itu bisa merindukannya? bertatap mata saja enggan. Tetapi Karina lebih memilih menuruti ucapan Adimas, karena semuanya harus berjalan sesuai dengan rencananya dan Adimas tidak boleh mengurungnya lagi di tempat ini. Akhirnya Karina bisa terbebas dari gudang pengap itu, saat ia ke dapur keadaan begitu sepi dengan cucian piring kotor yang menumpuk dan bahan masakan yang masih utuh tergeletak di ata

  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 4

    Karina tercengang sampai akhirnya ia tertawa terbahak-bahak, "Sepertinya kamu sudah benar-benar mabuk, bicaramu melantur." "Aku serius dan aku tidak mabuk, menikahlah denganku." pintanya, ekspresi wajahnya begitu serius menatap Karina. Tawa Karina perlahan memudar, ia akhirnya tau jika ucapan pria di hadapannya ini tidak main-main. Meski begitu, Karina tetap tidak bisa menerima permintaannya. Mereka baru saja bertemu beberapa kali bahkan Karina tidak tau siapa namanya, bagaimana jika pria di hadapannya ini adalah pria jahat. "Maaf, aku harus pergi. Terimakasih atas bantuanmu sebelumnya," Karina bangkit dari kursi dan hendak pergi tetapi tiba-tiba tangannya ditarik oleh pria itu. "Pikirkan lagi tawaranku dan simpan ini, jika kamu berubah pikiran hubungi aku." ucapnya sambil menyerahkan sebuah kartu nama di telapak tangan Karina. 'KAIVAN R. BIMANTARA' itulah yang tertulis di kartu nama berlapis emas di tangannya. Pria itu akhirnya pergi dari hadapannya, setelah merasa se

  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 3

    "Kamar nomor sebelas atas nama Karina," Resepsionis itu memberikan kunci kamar yang sudah Karina booking lewat online dan beruntungnya masih ada tersisa satu kamar, tetapi Karina diam-diam meminta bertukar kamar dengan orang lain yang kamarnya bersebelahan dengan kamar Adimas, agar ia bisa memantau Adimas lebih dekat. Dari jendela kamar, Karina bisa melihat para pekerja sudah mulai sibuk mendekorasi taman villa. Adimas sepertinya mengeluarkan uang yang cukup banyak untuk pesta pernikahan ini, terlihat dari dekorasinya yang cukup mewah, sedangkan bersamanya Adimas hanya menyediakan pesta pernikahan kecil-kecilan dengan alasan mereka harus menabung. Karina memperhatikan kesibukan para pekerja sambil menunggu Adimas datang, setelah hampir satu jam menunggu Karina akhirnya melihat mobil Adimas tiba di parkiran villa. Adimas turun dan membukakan pintu untuk wanita itu, mereka bahkan terlihat sangat mesra seperti pasangan yang tengah di mabuk asmara. Karina langsung menekan tombol hija

  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 2

    Karina kembali ke rumah dengan langkah gontai, pikirannya melebur tanpa arah karena terlalu banyak hal menyedihkan yang ia rasakan. Pertama ia menemukan bukti perselingkuhan Adimas meskipun ia belum mengetahui dengan jelas siapa wanita itu, dan hal yang paling menyakitkan hatinya adalah ia dinyatakan mandul oleh dokter. Dunia Karina serasa hancur seketika, mirisnya ia bahkan tidak punya siapapun untuk sekedar bersandar melimpahkan kesedihannya karena ia seorang yatim piatu. "Darimana saja kamu Rin! pergi seenaknya saja tanpa meninggalkan uang dan makanan, kamu mau sakit magh ibu kumat ya. kamu mau ibu cepet mati, begitu!" bentak Imah tanpa henti, ia bahkan tidak bertanya mengapa mata Karina sembab. "Maaf bu, Karina ada urusan mendadak. Karina buat makanan dulu ya buat ibu," Tidak ingin berdebat dengan Imah, Karina akhirnya memasak makanan untuk ibu mertuanya yang cerewet itu. Pikiran Karina benar-benar tidak bisa fokus, ia masak sambil sesekali melamun dan sesekali melirik ke

  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 1

    "Gimana hasilnya?" tanya Adimas antusias. Karina menggeleng lesu sambil menyerahkan benda kecil di tangannya, setelah berharap untuk yang kesekian kalinya hasil dari testpack itu ternyata masih belum menunjukkan garis dua. Segala cara sudah Karina lakukan, mulai dari urut, meminum ramuan, bahkan sampai promil tetapi tetap tidak membuahkan hasil. Adimas membuang testpack itu ke sembarang arah, ia benar-benar kecewa padahal ia sudah berharap jika Karina telat datang bulan karena hamil. "Rin, izinkan mas untuk menikah lagi. Mas sudah tidak bisa bersabar lagi menunggu kamu hamil," pintanya dengan raut wajah frustasi. "Mas, usia pernikahan kita baru sebentar. Lagipula kita bisa mengadopsi anak jika mas memang tidak bisa menunggu," "Mas tidak mau anak adopsi Rin, mas ingin anak dari benih mas sendiri." "Tapi mas-" Ponsel Adimas tiba-tiba berdering menampilkan nomor yang tidak dikenal, Adimas terlihat antusias saat melihatnya bahkan ia langsung keluar dari kamar untuk menjawa

DMCA.com Protection Status