Share

Pernikahan Kontrak Tuan Muda
Pernikahan Kontrak Tuan Muda
Author: Author newbie

Chapter 1

Author: Author newbie
last update Last Updated: 2024-12-16 12:09:46

"Gimana hasilnya?" tanya Adimas antusias.

Karina menggeleng lesu sambil menyerahkan benda kecil di tangannya, setelah berharap untuk yang kesekian kalinya hasil dari testpack itu ternyata masih belum menunjukkan garis dua. Segala cara sudah Karina lakukan, mulai dari urut, meminum ramuan, bahkan sampai promil tetapi tetap tidak membuahkan hasil. Adimas membuang testpack itu ke sembarang arah, ia benar-benar kecewa padahal ia sudah berharap jika Karina telat datang bulan karena hamil.

"Rin, izinkan mas untuk menikah lagi. Mas sudah tidak bisa bersabar lagi menunggu kamu hamil," pintanya dengan raut wajah frustasi.

"Mas, usia pernikahan kita baru sebentar. Lagipula kita bisa mengadopsi anak jika mas memang tidak bisa menunggu,"

"Mas tidak mau anak adopsi Rin, mas ingin anak dari benih mas sendiri."

"Tapi mas-"

Ponsel Adimas tiba-tiba berdering menampilkan nomor yang tidak dikenal, Adimas terlihat antusias saat melihatnya bahkan ia langsung keluar dari kamar untuk menjawab telepon tersebut dan mengabaikan Karina. Setahu Karina suaminya itu paling malas menjawab panggilan dari nomor yang tidak ia kenal, tetapi yang Karina lihat saat ini Adimas seperti sudah tau siapa yang menghubunginya. Karina terus memperhatikan raut wajah Adimas yang terlihat begitu bahagia saat berbicara di telepon, Adimas bahkan terlihat begitu terharu, seolah ia tengah mendengar sebuah kabar yang sangat membahagiakannya.

"Telepon dari siapa mas?" tanya Karina, Adimas langsung menyembunyikan ponselnya ke dalam saku begitu Karina datang.

"Dari teman, oh iya Rin. Aku pulang agak maleman ya, ada urusan yang harus aku selesaikan,"

Karina hanya mengangguk lalu mencium tangan Adimas dengan khidmat, setelah Adimas pergi Karina melanjutkan aktifitasnya kembali seperti yang biasa ia lakukan setiap pagi. Karina mengeluarkan semua pakaian kotor Adimas yang beberapa hari lalu Adimas bawa untuk perjalanan bisnis, tetapi saat sedang memeriksa semua saku celana Adimas Karina menemukan sebuah ikat rambut wanita dari saku celananya. Tidak hanya itu, Karina juga menemukan invoice pembelian lingerie yang sudah tersobek, struk pembayaran booking hotel dan satu buah alat kontrasepsi yang masih tersegel. Selama ini ia tidak pernah menggunakan pengaman saat berhubungan intim dengan Adimas, jadi ia sangat yakin jika Adimas menggunakan alat kontrasepsi ini bukan dengannya.

"Apa yang kamu lakukan di belakangku mas," gumamnya, ia genggam semua barang itu di tangannya yang mulai terlihat gemetar.

Bukti invoice, ikat rambut, serta alat kontrasepsi itu segera Karina sembunyikan di saku bajunya. Karina segera bergegas pergi untuk menemui Adimas dan meminta penjelasan atas semua yang ia temukan, ia bahkan tidak memperdulikan teriakan ibu mertuanya yang meminta disiapkan sarapan. Karina sudah tidak bisa berpikir dengan jernih, apa yang terngiang di dalam benaknya hanyalah Adimas sudah mengkhianatinya dengan wanita lain. Karina terus mencoba meghubungi Adimas untuk menanyakan keberadaannya, tetapi nomor Adimas mendadak tidak aktif. Karina begitu kalap karena larut dalam kecurigaannya pada Adimas, ia bahkan nyaris tertabrak mobil ketika menyebrang jalan karena sibuk menghubungi Adimas.

"Mbak Karin!" sapa Erlin saat Karina baru saja tiba di lobby kantor Adimas, ia menghampiri Karina dengan setumpuk berkas di tangannya. "Mbak gak kerja? kok pagi-pagi datang kesini?"

"Lin, apa mas Adimas ada di ruangannya sekarang?" ia tidak mengindahkan pertanyaan Erlin.

"Mas Adimas? dia baru saja pergi setengah jam yang lalu, ada apa memangnya mbak?"

Saat Karina hendak menjawab pertanyaan Erlin, fokusnya teralihkan pada ikat rambut yang ada di pergelangan tangan Erlin. Ikat rambut itu sama persis dengan ikat rambut yang Karina temukan di saku celana Adimas, ikat rambut seperti itu memang tidak hanya Erlin yang punya tetapi entah mengapa kecurigaan Karina langsung tertuju kepada Erlin.

"Lin, apa kamu ikut juga perjalanan bisnis kemarin?" tanya Karina, tatapannya kini sudah berbeda pada Erlin seperti tengah menginterogasi.

"Iya aku ikut, apa ada masalah mbak?"

Karina terdiam dengan seribu pertanyaan di dalam kepalanya, apakah wanita simpanan Adimas adalah Erlin? mengingat Erlin adalah sekretaris pribadi Adimas dan mereka sering pergi perjalanan bisnis bersama. Tetapi Karina tidak bisa menuduhnya mentah-mentah karena buktinya masih belum cukup kuat, sedangkan Erlin kini tengah menatapnya kebingungan karena Karina tiba-tiba diam dengan mata berkaca-kaca.

"Mbak Karin, mbak baik-baik aja kan?"

Baru saja ia hendak bertanya lagi pada Erlin, tiba-tiba ponselnya berdering dengan notifikasi dari rumah sakit tempat dimana Karina akan melakukan pemeriksaan kesuburan. Karina akhirnya terpaksa pergi dari hadapan Erlin dengan rasa penasaran yang belum tuntas di hatinya, Erlin adalah teman yang paling ia percayai bahkan sejak mereka masih di bangku sekolah, tetapi hari ini Karina melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa bukti itu mengarah kepada Erlin.

'Bukan, pasti bukan Erlin, Erlin tidak mungkin melakukan itu padaku.' batinnya yang masih terus meyakinkan hatinya bahwa bukan Erlin wanita simpanan Adimas.

********

Karina tiba di rumah sakit tanpa ditemani siapapun, sepanjang lorong yang ia lewati ia terus melihat bayi-bayi yang digendong oleh ibu mereka juga sang ayah yang terlihat bahagia menatap buah hatinya. Karina refleks mengelus perutnya, membayangkan betapa bahagianya jika nanti ia mengandung dan Adimas akan memanjakannya seperti pria-pria itu memanjakan istri mereka. Karina yakin jika ia tidak mandul karena ia tidak memiliki tanda-tanda kemandulan, ia justru mencurigai Adimas tetapi Adimas selalu mengelak dan menolak jika ia mengajaknya tes kesuburan. Lahir di keluarga yang memiliki banyak anak, membuat Adimas yakin jika Karina lah yang tidak subur. Setelah mengambil sampel darah, Karina menunggu dengan sabar hasil tesnya sampai akhirnya perawat datang membawa hasil tes miliknya.

"Ibu Karina Faradilla, silahkan masuk." ujar perawat sambil membukakan pintu untuk Karina.

Karina mengikuti perawat itu masuk ke dalam ruangan dokter, degup jantungnya berdebar tidak beraturan dan Karina benar-benar cemas menunggu hasil tesnya dibacakan oleh dokter.

"Selamat siang, perkenalkan saya dokter Firman, saya yang akan menjelaskan hasil tes kesuburan ibu Karina. Silahkan duduk,"

"Siang dok, terimakasih."

Hasil tes Karina kini tengah dibaca oleh dokter yang menanganinya sebelum disampaikan kepadanya, entah mengapa perasaan Karina mendadak tidak enak ketika melihat raut wajah sang dokter yang tiba-tiba berubah muram.

"Jadi bagaimana hasil tesnya dok?" tanya Karina dengan rasa penasaran yang menggebu-gebu.

"Sebelumnya saya ingin meminta maaf, hasil tes anda menyatakan jika anda infertile, ibu Karina."

Karina tercenung dengan bola mata membulat, sesaat kemudian ia tertawa pelan seolah tidak percaya dengan apa yang barusan ia dengar, "Dokter, tolong baca sekali lagi, pasti ada yang salah dari hasil tes itu atau mungkin dokter salah membacanya."

"Maaf, tetapi hasil tes ibu Karina jelas menyatakan jika ibu infertile."

"Apa saya benar-benar tidak bisa hamil dok?" tanya Karina yang hanya dibalas gelengan kepala oleh dokter Firman.

Air mata Karina perlahan mulai turun dan membasahi pipinya tanpa henti, ia mengambil hasil tesnya dan pergi dari ruangan dokter Firman dengan perasaan kecewa yang mendalam. Karina berjalan pelan sambil berusaha mengabaikan semua yang ia lewati, tadinya ia sangat berharap jika suatu saat ia bisa duduk di antara mereka sambil menggendong bayinya tetapi kini harapannya sudah pupus. Karina mengalihkan pandangannya ke arah lift agar bisa mengalihkan rasa kecewanya, namun ia malah melihat hal lain disana yang tidak kalah mengejutkannya. Karina mengusap air mata yang menggenang di bola matanya dengan cepat agar bisa melihat dengan jelas, sayangnya sebelum ia benar-benar bisa memastikan apa yang ia lihat pintu lift sudah tertutup rapat.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 2

    Karina kembali ke rumah dengan langkah gontai, pikirannya melebur tanpa arah karena terlalu banyak hal menyedihkan yang ia rasakan. Pertama ia menemukan bukti perselingkuhan Adimas meskipun ia belum mengetahui dengan jelas siapa wanita itu, dan hal yang paling menyakitkan hatinya adalah ia dinyatakan mandul oleh dokter. Dunia Karina serasa hancur seketika, mirisnya ia bahkan tidak punya siapapun untuk sekedar bersandar melimpahkan kesedihannya karena ia seorang yatim piatu. "Darimana saja kamu Rin! pergi seenaknya saja tanpa meninggalkan uang dan makanan, kamu mau sakit magh ibu kumat ya. kamu mau ibu cepet mati, begitu!" bentak Imah tanpa henti, ia bahkan tidak bertanya mengapa mata Karina sembab. "Maaf bu, Karina ada urusan mendadak. Karina buat makanan dulu ya buat ibu," Tidak ingin berdebat dengan Imah, Karina akhirnya memasak makanan untuk ibu mertuanya yang cerewet itu. Pikiran Karina benar-benar tidak bisa fokus, ia masak sambil sesekali melamun dan sesekali melirik ke

    Last Updated : 2024-12-16
  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 3

    "Kamar nomor sebelas atas nama Karina," Resepsionis itu memberikan kunci kamar yang sudah Karina booking lewat online dan beruntungnya masih ada tersisa satu kamar, tetapi Karina diam-diam meminta bertukar kamar dengan orang lain yang kamarnya bersebelahan dengan kamar Adimas, agar ia bisa memantau Adimas lebih dekat. Dari jendela kamar, Karina bisa melihat para pekerja sudah mulai sibuk mendekorasi taman villa. Adimas sepertinya mengeluarkan uang yang cukup banyak untuk pesta pernikahan ini, terlihat dari dekorasinya yang cukup mewah, sedangkan bersamanya Adimas hanya menyediakan pesta pernikahan kecil-kecilan dengan alasan mereka harus menabung. Karina memperhatikan kesibukan para pekerja sambil menunggu Adimas datang, setelah hampir satu jam menunggu Karina akhirnya melihat mobil Adimas tiba di parkiran villa. Adimas turun dan membukakan pintu untuk wanita itu, mereka bahkan terlihat sangat mesra seperti pasangan yang tengah di mabuk asmara. Karina langsung menekan tombol hija

    Last Updated : 2024-12-16
  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 4

    Karina tercengang sampai akhirnya ia tertawa terbahak-bahak, "Sepertinya kamu sudah benar-benar mabuk, bicaramu melantur." "Aku serius dan aku tidak mabuk, menikahlah denganku." pintanya, ekspresi wajahnya begitu serius menatap Karina. Tawa Karina perlahan memudar, ia akhirnya tau jika ucapan pria di hadapannya ini tidak main-main. Meski begitu, Karina tetap tidak bisa menerima permintaannya. Mereka baru saja bertemu beberapa kali bahkan Karina tidak tau siapa namanya, bagaimana jika pria di hadapannya ini adalah pria jahat. "Maaf, aku harus pergi. Terimakasih atas bantuanmu sebelumnya," Karina bangkit dari kursi dan hendak pergi tetapi tiba-tiba tangannya ditarik oleh pria itu. "Pikirkan lagi tawaranku dan simpan ini, jika kamu berubah pikiran hubungi aku." ucapnya sambil menyerahkan sebuah kartu nama di telapak tangan Karina. 'KAIVAN R. BIMANTARA' itulah yang tertulis di kartu nama berlapis emas di tangannya. Pria itu akhirnya pergi dari hadapannya, setelah merasa sed

    Last Updated : 2024-12-16
  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 5

    Di pagi hari Adimas datang menemuinya dengan membawa baki berisi makanan lengkap, Karina menerima baki tersebut dan memakan isinya hingga habis tidak tersisa karena ia memang benar-benar sudah sangat kelaparan. Karina begitu diam dan patuh hari ini, padahal Adimas mengira jika Karina akan memberontak lagi dan membuatnya kesal. "Rin, bantu-bantu ibu yuk di dapur. Ibu bilang dia kangen masakan kamu," bujuk Adimas sambil mengelus lembut rambut Karina. "Baik mas," sahutnya dengan seulas senyum. Di dalam hatinya Karina hanya bisa tertawa mendengar kebohongan Adimas, sejak kapan nenek sihir itu bisa merindukannya? bertatap mata saja enggan. Tetapi Karina lebih memilih menuruti ucapan Adimas, karena semuanya harus berjalan sesuai dengan rencananya dan Adimas tidak boleh mengurungnya lagi di tempat ini. Akhirnya Karina bisa terbebas dari gudang pengap itu, saat ia ke dapur keadaan begitu sepi dengan cucian piring kotor yang menumpuk dan bahan masakan yang masih utuh tergeletak di ata

    Last Updated : 2024-12-16
  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 6

    Matahari belum sepenuhnya muncul di langit, tetapi kediaman Guntara sudah didatangi oleh seorang wanita paruh baya yang mengamuk di depan pagar. Ia menggucang-guncang pagar dan melempar semua benda ke pagar hingga meimbulkan kebisingan, di belakangnya juga ada seorang pria dengan perawakan seperti preman dan pria itu adalah anak buahnya. Ia adalah Rista, seorang rentenir sekaligus teman satu geng arisan Imah. "Bu Imah, keluar! bayar hutangmu! Jangan berlagak sok kaya tapi hutang menumpuk!" teriak sambil terus menendangi pagar. Dari balik gorden wajah Imah terlihat pucat pasi bahkan ia tidak berani mengeluarkan suaranya, para tetangga juga mulai keluar dari rumah mereka dan melihat Rista mengamuk di depan rumah. Rista tidak ragu membeberkan hutang Imah yang hampir mencapai tiga ratus juta kepada para tetangganya, Rista juga membeberkan aib Imah soal ia yang memiliki simpanan pria muda di luar sana. Imah mengepalkan tangannya karena terlalu geram pada Rista, ia ingin sekali merobek

    Last Updated : 2024-12-16
  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 7

    "Tidak! aku tidak mau menandatangani apapun yang tidak aku ketahui isinya!" "Tanda tangani saja! atau kamu ingin semua yang kamu miliki hancur dalam waktu semalam?" ancamnya yang berhasil membuat Adimas benar-benar bungkam. Adimas akhirnya mengambil surat itu dan membaca isinya dengan teliti, ia baru membaca setengah dari isinya tetapi ia langsung melempar surat tersebut ke lantai. "Sampai kapanpun aku tidak akan menceraikan Karina! suruh dia kembali ke hadapanku sekarang!" "Baiklah, jika kamu tidak ingin menceraikan Karina maka ibumu akan membusuk di penjara dan besok pagi semua yang kamu miliki akan lenyap dari genggamanmu." Adimas ditempatkan pada posisi yang sulit, ia tidak ingin kehilangan Karina tetapi ia juga tidak ingin ibunya dipenjara lebih lama lagi dan kehilangan segalanya. Adimas melirik ke sekitarnya, berharap ada yang datang membantunya tetapi tidak ada satupun orang yang bisa ia mintai bantuan. Tidak ada yang perduli padanya karena sikap keluarga Guntara

    Last Updated : 2024-12-17
  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 8

    Beberapa hari diasingkan oleh Kaivan di apartemen mewah ini, sejujurnya Karina agak merasa bosan. Semua yang ia inginkan serba ada dan ia selalu dilayani dengan sangat baik oleh pelayan disini, Karina bahkan tidak diizinkan untuk mencuci piring yang habis ia gunakan. Karina tidak terbiasa dengan perlakuan istimewa seperti ini, meskipun ia cukup senang karena merasa diratukan untuk yang pertama kali di dalam hidupnya tetapi rasanya masih tetap aneh untuknya. "Apa ada hal lain yang anda butuhkan nyonya?" tanya pelayan sambil membawakan jus buah untuk Karina. "Tidak ada, tapi setelah ini bisakah aku melakukan apapun sendiri? aku merasa tidak nyaman dilayani seperti ini." "Maaf nyonya, tetapi tuan muda membayar saya untuk melayani anda. Sebaiknya anda cukup fokus saja pada pemulihan diri anda, nyonya Karina." "Tapi-" "Ikuti saja apa katanya, jangan membantah." ucap Kaivan tiba-tiba, ia lalu menyuruh pelayan itu kembali mengerjakan pekerjaanya di dapur. Dua hari Kaivan men

    Last Updated : 2024-12-20
  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 9

    Baru dipenjara selama satu minggu, Imah kini sudah terlihat agak kurus dan tidak terawat karena ia hanya tidur beralaskan kain lap dan makan makanan sisa dari tahanan lainnya. Sebenarnya Imah tidak akan diperlakukan seburuk ini jika ia tidak memulai masalah lebih dulu, sikap Imah yang angkuh membuat tahanan lain geram padanya. Psikis dan fisik Imah benar-benar mereka tekan habis-habisan, bahkan saat melihat Adimas datang menjenguknya Imah langsung menangis terisak dan memeluknya erat. "Adimas, ibu mau pulang. Ibu janji akan berubah dan tidak berulah lagi," pintanya sambil menangis terisak, Adimas bisa melihat dengan jelas penderitaan yang Imah alami di dalam sel dari tangisannya. Adimas membawa dokumen yang ia temukan di lemari penyimpanan minuman beberapa waktu lalu, ia tunjukkan kepada Imah dokumen tersebut dan menjelaskannya sampai Imah akhirnya mengerti. Cukup sulit jalan Adimas untuk mengubah dokumen ini menjadi uang, tetapi Adimas sedang sangat mengusahakannya. "Aku ing

    Last Updated : 2024-12-22

Latest chapter

  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 36

    "Bisakah anda jujur saja? apa anda tidak lelah berjam-jam diinterogasi di ruangan ini?" "Harus berapa ratus kali saya katakan jika saya tidak tau apapun! saya tidak pernah merasa menandatangani surat kuasa itu!" elak Karina untuk yang kesekian kalinya. Polisi itu terlihat menarik nafas panjang, ia merasa lelah menginterogasi Karina tetapi Karina juga enggan mengakui hal yang tidak pernah ia lakukan. Jam sudah menunjukkan hampir pukul tiga sore, sejak pagi Karina berada disini dan tidak membuahkan hasil apapun. Polisi itu akhirnya menyerah menginterogasinya, namun setelahnya Karina justru malah dibawa ke sel tahanan. Mereka tetap menganggap Karina bersalah dan bersekongkol dengan Adimas untuk mencuri aset keluarga Renjana, bahkan Yudhana siap mengeluarkan uang lebih banyak untuk menahan Karina lebih lama lagi disana. Karina hanya bisa pasrah, ia tidak memiliki kekuatan apapun untuk melawan Yudhana. Ia tidak memiliki bukti yg kuat untuk melawan tuduhan Yudhana, karena tanda tan

  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 35

    Sesuai dengan ucapannya kemarin, Adimas dan keluarganya datang tanpa rasa malu ke rumah Yudhana sambil membawa beberapa koper milik mereka. Dalam khayalan Adimas, ia sudah bisa membayangkan betapa bahagianya ia menjadi menantu Yudhana Prabha Renjana dan dihormati oleh semua orang. Ia tidak perlu lagi bekerja keras untuk menjadi orang kaya, karena tanpa bekerjapun ia bisa tetap hidup mewah dari kekayaan Yudhana. Adimas menekan klakson mobilnya, tetapi tidak ada satupun orang yang membukakan pintu pagar untuknya. Adimas masih berpikir positif jika mereka mungkin masih tertidur karena ini masih jam setengah enam pagi, tetapi setelah sekian lama menunggu Adimas akhirnya tidak bisa bersabar lagi. Adimas menekan klakson mobilnya berkali-kali, sampai membuat kebisingan yang mengganggu orang-orang disekitar. Pintu pagar akhirnya terbuka, Adimas langsung mengemudikan mobilnya menuju ke halaman dan turun dengan percaya dirinya dan senyuman lebar. "Lihat bu, rumah mewah ini akan menjadi te

  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 34

    "Nyonya Karina, maaf. Anda kedatangan tamu dan beliau menunggu anda di lobby," "Bawa saja beliau ke ruangan saya, saya masih belum bisa meninggalkan pekerjaan saya terlalu lama." Resepsionis itu kembali ke lobby untuk menjemput tamu Karina, sedangkan Karina mengecek ulang jadwal meeting dan pertemuan yang sudah dibuat untuknya, tetapi tidak ada janji temu dengan siapapun hari ini. Sepuluh menit berlalu, resepsionis itu datang bersama dengan seseorang yang pernah Karina temui di acara resepsi. Pria itu tidak menunjukkan keramahannya sedikitpun kepada Karina, bahkan tatapannya terkesan tajam dan penuh rasa kesal tidak seperti saat mereka pertama kali bertemu. "Silahkan duduk, bapak.." "Saya Yudhana Prabha Renjana, kita sudah pernah bertemu sebelumnya." jawabnya. "Anda benar, tolong tunggu sebentar. Saya akan memesankan minum untuk anda," "Tidak perlu! saya hanya ingin bicara beberapa menit," sahutnya dengan nada nyaris membentak. Karina duduk di hadapannya dengan per

  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 33

    "Kalian tidak sedang mencoba membohongi oma lagi, kan?" tanya oma Gia penuh curiga. Kaivan tertawa canggung, ternyata oma tidak semudah itu percaya padanya. "Tidak oma, aku hanya sudah sadar jika oma jauh lebih penting daripada segalanya. Dan jika bersama Karina membuat oma bahagia, maka Kai akan melakukannya." "Jika sekali lagi kalian membohongi oma, maka kalian akan melihat pemakaman oma. Bukan panti jompo ini lagi," ancamnya. "Iya oma, tenang saja. Kaivan akan menjadi cucu yang baik sekarang," Setelah berhasil membujuk oma untuk kembali ke kediaman keluarga Bimantara, Kaivan dan Karina segera bergegas pergi menemui teman Karina yang berprofesi sebagai agen perumahan. Karina ingin secepatnya tinggal bersama oma, ia ingin segera menebus rasa bersalahnya kepada oma dan merawatnya dengan baik. Hampir seharian mereka mencari rumah yang cocok, Karina akhirnya menemukan rumah impian yang ia inginkan. Sebuah rumah sederhana dengan tanah halaman belakang yang cukup luas, ia ingin

  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 32

    Beberapa hari berlalu, Anindya masih belum juga menunjukkan perubahan meskipun sudah mendapatkan penanganan dari dokter kejiwaan. Setiap hari yang ia lakukan hanya diam, menangis dan berbicara sendiri di kamar rawatnya. Anindya masih belum bisa menerima kenyataan jika ia dicampakkan oleh Damar, ia masih terus bermimpi untuk menjadi nyonya Wibowo. Bertahun-tahun mengejar dan memoroti uang para pria kaya, hanya Damar yang benar-benar ia cintai dan ia inginkan selain uangnya. Anindya tidak hanya memandang Damar sebagai mesin pencetak uangnya, tetapi ia juga memandang Damar sebagai cinta terakhirnya. "Bu.." panggil Anindya. Imah segera bangkit menghampiri putrinya lalu ia usap lembut pucuk kepala Anindya, meskipun sejujurnya Imah masih merasa kecewa dengan apa yang putrinya lakukan selama ini dibelakangnya. "Bu, temani aku pergi ke butik ya hari ini." "Ke butik? kamu mau apa ke butik Nin?" tanya Imah balik. "Loh, ibu gimana sih? sebentar lagi aku kan mau menikah dengan mas

  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 31

    Kaivan terjatuh di pelukan Agatha setelah pintu terbuka, tangannya memeluk erat pinggang Agatha dengan tarikan nafas berat seperti sedang menahan emosi di dadanya. Agatha balik memeluknya, jika Kaivan sudah seperti ini pasti ada masalah berat yang sedang ia hadapi. Agatha menggiringnya masuk ke dalam, ia biarkan Kaivan menenangkan dulu badai di dalam kepalanya dan tidak bertanya sepatah katapun. "Agatha, jika aku kehilangan segalanya, apakah kamu bersedia untuk tetap di sisiku dalam keadaan apapun?" tanya Kaivan tiba-tiba setelah sekian lama diam. "Apa maksudmu Kai?" "Jika aku menceraikan Karina dan lebih memilih bersamamu, oma akan menghapusku dari daftar pewaris kekayaan keluarga Bimantara." Dihapus dari pewaris kekayaan keluarga Bimantara? Agatha jelas tidak menginginkan itu, Agatha tidak siap hidup miskin meskipun itu bersama Kaivan, pria yang ia cintai. Memangnya Kaivan pikir apa yang membuatnya bertahan di hubungan ini ketika keluarga Kaivan tidak menyukainya, bahkan

  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 30

    "Dan akhirnya nama Alya juga kalung itu diberikan kepadamu, awalnya ibu tidak berpikir macam-macam saat bibimu memberikannya kepada ibu, sampai akhirnya Yudhana datang mencari putrinya yang bernama Alya." sambung Rahmi sebagai penutup kisah hidup adik iparnya. Alya akhirnya mengerti, kisah mereka cukup rumit dan Yudhana datang tanpa rasa malu setelah membuang istri dan anaknya begitu saja. "Biarkan aku menjadi Alya bu, putri dari Yudhana Prabha Renjana. Biarkan aku menipunya sebagai balasan dari kesalahannya di masa lalu kepada bibi Kalila, juga agar kita bisa mendapatkan kekayaannya." Alya tersenyum sinis dengan kedua tangan menyilang di dada. Bagi Alya, kekayaan Yudhana yang akan ia nikmati tidak sebanding dengan rasa sakit hati dan penderitaan bibinya. Lagipula Karina juga sudah menikah dengan Kaivan, pria konglomerat itu pasti sudah cukup memberikan banyak uang padanya, jadi Karina tidak akan membutuhkan kekayaan ayah kandungnya lagi. ******* Agatha masih kesal setelah

  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 29

    "Sudah mas katakan sejak awal, dia itu pria brengsek! sekarang dia malah meninggalkan mu dalam keadaan hamil!" bentak Lingga. Lingga berkacak pinggang sambil terus mengatur amarahnya yang meledak-ledak di dalam dadanya, ia tidak menyangka bahwa kekhawatirannya soal hubungan Kalila dan Yudhana benar-benar terjadi. Mereka nekat menikah secara siri karena orangtua Yudhana tidak merestui hubungan mereka, Lingga juga terpaksa menikahkan mereka karena adik perempuannya itu sampai berlutut dan memohon di bawah kakinya demi dinikahkan dengan Yudhana. Kalila tidak sedang hamil, hanya saja saat itu Kalila terlalu bodoh soal cinta dan Yudhana adalah cinta pertamanya. "Ayo, mas temani kamu menemui Yudhana." "Tidak perlu mas, aku sudah mencobanya dan Yudhana tetap tidak mau menemuiku." Lingga semakin frustasi mendengar jawaban Kalila, ia tidak bisa membiarkan Yudhana pergi begitu saja tanpa beban setelah mencampakkan adiknya. "Mas Lingga, lebih baik aku kembali ke kontrakan saja. Ak

  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 28

    Setelah membuat keributan di perusahaan Jaya Reksana, Adimas kini tengah mencoba menerobos masuk ke kediaman keluarga Wibowo. Adimas menabrak pagar setinggi dua meter itu tanpa ragu, tidak perduli seberapa hancur mobilnya yang terpenting ia bisa memberikan pelajaran pada orang yang sudah merusak adiknya. Adimas turun sambil membawa sebuah senjata tajam, ia mengancam siapapun yang berani mendekatinya dan menghalangi jalannya. "Nyonya, kakak dari pelakor itu datang dan mengamuk di luar!" lapor salah satu art Renata. Renata yang sedang menikmati perawatan kukunya mendecih kesal atas keributan yang Adimas buat, dengan sangat terpaksa ia keluar dari ruangan pribadinya dengan didampingi beberapa pengawal, mereka takut Adimas akan mencelakai Renata jika Renata menghadapi Adimas seorang diri. "Akhirnya kamu keluar juga," ujar Adimas dengan tawa sinis penuh dendam. Renata tidak menujukkan ekspresi apapun di depan Adimas, tidak ada rasa takut atau merasa bersalah di matanya. Renata

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status