Share

6.kehangatan

Penulis: Tari suhendri
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Ayah, kenalkan calon istriku," kata Alexey pada seorang pria tua beruban yang sedang menikmati sore yang cerah di halaman belakang rumahnya.

Dia menatap ke arahku dan tersenyum begitu lebar. Barisan giginya yang rapi tampak sumringah, dia berdiri seraya merentangkan tangan padaku.

Aku maju, dengan canggung menerima pelukan dari pria yang baru saja aku temui. Meski sudah tua, dia tampak sangat sehat dan berotot. Aku jadi tau dari mana Alexey mendapatkan senyumannya yang menawan.

"Vladimir, siapa namamu nona?" tanya nya sopan.

"Hannah Thompson," jawabku gugup.

"Cantik sekali seperti orangnya. Nah nak, mari temani aku bermain catur," ajak Vladimir pada putranya.

"Boleh aku saja yang temani?" tanyaku menawarkan diri.

Aku sering mengalahkan ayah bermain catur. Dia sangat bangga padaku karena aku ahli dalam strategi. Dan sekarang, aku ingin mencoba kemampuanku pada orang lain. Apakah itu benar-benar kemampuanku atau ayah hanya mengalah untuk membesarkan hatiku.

Vladimir cukup terkejut dengan tawaranku untuk bermain, tapi dia bertepuk tangan dengan gembira.

"Aku rasa sudah menemukan anak perempuan yang tidak kudapatkan," sergah Vladimir senang.

Alexey memperhatikanku dengan seksama selama permainan berlangsung. Dia hanya diam saja sambil terus memandangiku.

Aku yakin Alexey sedang menganalisa kemampuanku sebagai penilaian. Meski gugup, aku bermain cukup bagus. Vladimir benar-benar lihai dan dia tidak sama sekali mengalah.

Aku merasa senang, ternyata kemampuanku bukan hanya pujian ayah semata.

Permainan kami berlangsung selama satu jam lebih. Aku merasa heran pada Alexey yang sama sekali tidak beranjak atau merasa bosan terus menatapku.

Vladimir berdecak kesal saat aku mengambil langkah yang membuatnya kesulitan membuat keputusan. Sampai saat dia sadar apa yang sedang dilakukan putranya.

"Hei nak! Jangan diam saja! Bantu aku dengan ini!" gerutu Vladimir menggoda Alexey.

"Ayah akan kalah, aku sudah mengetahuinya sejak permainan dimulai," jawab Alexey malas.

"Ck..!! Dasar anak tidak berbakti. Aku tau kau sangat jatuh hati pada calon istrimu. Tapi setidaknya beri ayahmu ini dukungan!"

Alexey malah mencebik, "ayah kan selalu membanggakan diri, selalu menang dari siapapun yang pernah ayah lawan. Aku rasa hari ini ayah bertemu lawan yang lebih tangguh,"

"Ooohh oke.." Vladimir melambaikan tangannya dengan sikap kesal. Tapi dia tersenyum padaku.

"Aku rasa dia sudah muak dengan kesombonganku selama ini. Maklum saja nak, dia selalu kalah dariku," kata Vladimir dengan setengah berbisik.

"Aku bisa mendengarnya, Ayah," tegur Alexey geli.

"Terserah!"

Permainan berakhir dengan aku sebagai pemenangnya. Latihan sejak usia tujuh tahun membuatku memiliki banyak pengalaman permainan yang sulit.

Sebenarnya, aku pernah melawan paman Moriarty -ku dalam permainan catur. Dan aku juga memenangkannya dengan sangat sulit.

Setiap kali aku menang, paman akan memberikanku sebuah kotak hadiah yang berisi teka-teki peta harta karun.

Mengingat bagaimana kedekatan ku dengan paman membuatku sedih dan marah. Bagaimana bisa paman mengkhianati aku dan menukarku dengan sebuah informasi?

Senja berubah kelam, diiringi angin sejuk yang membuatku merinding kedinginan. Alexey memberikan sweater tebalnya yang hangat dan lembut.

"Sweater rajutan ibuku, dia pasti senang ada yang mau memakainya," kata Alexey seperti mengenang seseorang.

"Lalu dimana dia?" tanyaku cukup penasaran.

Alexey memandang ke luar jendela dan menunjuk kelangit.

"Dia sudah berada di antara bintang-bintang. Aku yakin dia sedang tersenyum padaku saat ini karena memberikan sweater kesayangannya padamu,"

Seketika aku merasa bersalah, "maafkan aku," Kataku menyesal.

"Jangan begitu. Aku memang belum menceritakannya bukan?"

Aku mengangguk paham, "jadi, sweater ini untukku?"

"Tentu saja, sudah ku katakan sebelumnya,"

"Terima kasih," Aku begitu bahagia mendapatkan hadiah yang spesial seperti ini.

Aku memandangi Alexey yang sedang melihat bintang-bintang dengan soror mata yang takjub. Kami sedang berada di kamarnya hanya berdua.

Ada sebuah teleskop besar teronggok di sudut dekat pintu ke luar balkon. Hiasan gantung berbentuk galaksi bima sakti menjadi hiasan yang paling mencolok di kamar ini.

"Kau suka astronomi?" tanyaku kagum.

Jika biasanya Alexey bersikap dingin dan kaku. Dia sangat hangat ketika berada dirumahnya. Aku merasa dia memiliki kepribadian ganda. Dan aku takut tidak dapat mengimbanginya.

"Sebenarnya, setelah ibuku tiada. Aku jadi terobsesi dengan bintang," jawabnya mengakui.

Lagi-lagi aku merasa tidak enak hati. Karena telah menyinggung sesuatu yang sensitif. Aku sangat tau bagaimana rasanya, aku baru saja mengalaminya.

"Lalu, kenapa kau tidak menjadi astronot saja?"

Alexey tersenyum kecut, "ada hal lain yang harus aku ketahui, menjadi astronot hanya akan mendekatkan aku pada ibu tapi tidak membuatnya kembali padaku,"

Aku mengangguk setuju. Alexey tipe pria yang memikirkan segalanya dengan matang. Aku yakin tujuannya cukup penting jika dia sampai bergabung dengan organisasi rahasia itu.

"Apa kau sudah siap?" tanya Alexey tanpa menoleh padaku. Aku menangkap sinyal gugup dalam suaranya.

"Siap untuk apa?"

"Pernikahan kita bulan depan,"

Dengan acuh aku mengedikkan bahu, "apalagi yang bisa aku lakukan? Siap tidak siap. Meskipun usiaku cukup muda untuk menikah,"

"Kau tau kenapa aku sangat tertarik memilihmu?"

Seketika aku menatap Alexey tak percaya, apakah dia mulai terbuka padaku? Dengan perlahan aku mengangguk tidak yakin.

"Pria yang ada di ruangan itu hanya pria biasa dengan berbagai macam profesi. Kau harus bekerja dua kali lipat untuk dapat menyelesaikan tugas nantinya"

"Kenapa begitu, bukankah mereka juga terlatih?"

"Tidak, mereka dalam pengaruh obat. Mereka hanya dijadikan penyamaran bagi para " The Wife" Dalam menjalankan tugas. Kalian akan benar-benar menikah atau bahkan punya anak bersama. Tapi biasanya anak sangat dihindari,"

Aku begitu terkejut hingga mulutku terbuka. Tapi alasan Alexey memilihku sebagai istri samarannya lebih membuatku penasaran.

" Lalu, apa alasanmu memilihku?"

"Karena kau berbeda, Hannah. Kau datang dengan sukarela, memiliki kemampuan kedua orang tuamu yang luar biasa. Aku membutuhkan pendamping sepertimu,"

Jawaban Alexey membuat hatiku bergetar hebat. Belum pernah aku dekat dengan seorang pria manapun. Apalagi mendapat pujian.

"Bisa ceritakan bagaimana " The Wife" Lainnya bergabung?"

"Mereka biasanya anak-anak perempuan dari jalanan, atau panti asuhan. Sebenarnya kami menculik mereka untuk dilatih, lalu di seleksi,"

"Bagaimana yang tidak lolos?" tanyaku ketakutan dengan kemungkinan jawabannya.

" Tenang saja Hannah, tidak ada anak yang dikorbankan dalam hal ini,"

"Menculik mereka saja itu sudah mengorbankan bukan?"

"Tidak. Kau tidak mengerti posisi mereka. Mereka semua gadis-gadis yang tidak memiliki masa depan yang pasti. Tapi organisasi kami memungut mereka dan melatih mereka untuk menjadi sesuatu yang menakjubkan,"

"Maksudmu menakjubkan?"

"Setiap anak memiliki kemampuan dan minat yang berbeda. Proses pelatihan untuk menguji fisik mereka dan memberikan pengetahuan. Saat diseleksi, kita akan tau gadis mana yang tidak cocok menjadi penyerang,"

" Aku masih belum mengerti, apakah pekerjaan "the Wife hanya menjadi mata-mata?"

"Tentu saja tidak Hannah. Kau akan terkejut jika aku sebutkan beberapa nama ilmuan terkenal wanita yang dimiliki NASA,"

"Aku tidak akan terkejut, karena aku tidak tau satu pun dari mereka,"

Alexey tersenyum kecut, "Selain mata-mata, The Wife juga memiliki profesi yang berbeda-beda sesuai kemampuan mereka. Kami khusus membiayai sekolah mereka hingga lulus dan menempatkan mereka di berbagai lembaga penting,"

Seketika kesedihan merasuk kedalam relung hatiku.

"Kenapa?"

"Aku rindu sekolah," jawabku lemah.

"Kau akan melakukan apapun yang kau mau saat kita sudah menikah nanti," kata Alexey berjanji.

"Benarkah?"

Aku begitu senang hingga menghambur memeluk Alexey yang juga terkejut mendapatkan reaksiku yang berlebihan.

"Maaf," gumamku dengan malu lalu duduk lagi di ranjangnya.

"Kau tampak berbeda saat di luar rumah ini," tambahku penasaran.

"Karena hanya dirumah aku merasakan kehangatan keluarga. Ayahku memberikan kami semua cinta yang dia punya. Beruntung nya kami mendapatkan itu. Karena jika tidak, mungkin aku sudah menjadi orang paling kejam di dunia ini," jawab Alexey menerawang bulan.

"Tunggu, kau sebut kami?" aku merasa heran.

"Ya, kau tau kenapa ayahku sangat menyukaimu? Dan dia sangat bahagia mendengar aku akan menikah. Hanya saja dia menyembunyikannya,"

"Kenapa?"

"Karena kami empat pria kesepian tanpa wanita,"

"Jadi kau punya dua saudara lainnya?"

"Ya, tapi mereka tidak disini. Kami secara bergantian menginap disini setiap akhir pekan agar ayah tidak kesepian,"

Manis sekali. Rasanya aku ingin memeluk Alexey lagi. Tapi malu karena meskipun dia bersikap baik padaku, dia tetap menjaga jarak.

Akhirnya aku menginap di rumah keluarga Ovechkin malam itu. Vladimir merupakan koki yang handal, aku makan dengan sangat berselera dan merasa sangat puas dengan karya tangannya.

Aku cukup lega karena Vladimir sama sekali tidak menanyakan tentang keluargaku. Entah apa dia sudah mengetahui nya atau Alexey melarangnya bertanya.

Setidaknya, Alexey membuatku merasa cukup nyaman untuk menjalani kehidupan baru bersamanya. Meskipun pernikahan itu hanyalah sebuah kontrak yang sudah ditetapkan masanya.

Bab terkait

  • Pernikahan Kontrak Agen Rahasia   7. pernikahan

    "Bisa tolong pejamkan matamu?" pinta penata rias padaku. Aku menurut saja dan menikmati setiap polesan diwajahku.Aku sedang berada di dalam kamar pengantin. Kamar Alexey di rumah keluarga Ovechkin yang disulap menjadi kamar yang indah.Aku mendengar gumaman rendah para tamu yang hadir di pernikahan kami hari ini. Meskipun hanya pernikahan kontrak, tapi kegugupan membuat saraf-sarafku tegang.Setelah riasanku selesai, aku memakai gaun pengantin berwarna putih tulang. Gaun warisan ibunya Alexey yang ukurannya pas untukku. Alexey bersikeras ingin datang ke butik, tapi aku menolak karena Vladimir menunjukkanku gaun cantik itu. Vladimir sangat berterima kasih padaku dan memberikan cincin pernikahan mereka sebagai ungkapan bahagianya."Oh putriku yang cantik," Vladimir berseru di ambang pintu. Aku tersenyum malu seraya memperhatikan ekor gaun dengan detail payet berbentuk kupu-kupu. Vladimir datang untuk memelukku dan mengecup pucuk kepalaku."Jangan menangis, nanti maskaramu luntur," B

  • Pernikahan Kontrak Agen Rahasia   8. tidak terduga

    Deru angin menghiasi perjalanan udara kami. Pemandangan indah terhampar begitu hijau dengan undakan bukit-bukit batu yang curam dan terlihat berbahaya. Alexey mencoba menggenggam tanganku. Dia tampak terkejut karena tanganku yang dingin dan sedikit gemetar. Tatapan matanya seakan bertanya kenapa?Aku menggeleng lembut seraya tersenyum. Percuma berbicara di atas sini. Tidak akan terdengar apapun kecuali suara baling-baling dan angin. Helikopter itu membawa kami ke sebuah landasan yang tampak sepi. Alexey membantu melepaskan sabuk pengaman dan menarikku bersamanya menuruni helikopter itu.Aku merunduk sampai terasa suara baling-baling mulai menjauh. Alexey melambai tangan pada mereka dan terus membawaku bersamanya."Kita akan kemana?" tanyaku bingung."Ganti pesawat," jawab Alexey singkat padat dan jelas. Benar saja, sebuah pesawat jenis Airbus ACJ319neo terparkir cantik di landasan dan sudah siap berangkat . Aku sempat tertegun, seberapa jauh Alexey akan membawaku dengan pesawat itu

  • Pernikahan Kontrak Agen Rahasia   9. Hongkong

    "apa kau gila Alex? Hongkong?" pekikku tak percaya."sstttt, tenanglah istriku yang manis. kita akan memulai hidup baru disini," "disini " mataku semakin melotot.Alexey mengangguk sambil tersenyum cerah, "kita baru saja mendarat di hongkong," Aku ingin pingsan saja, tapi ingat kami memiliki misi penting untuk dilakukan. Meskipun Alexey sudah memastikan tidak banyak adegan berbahaya dalam tugas pertama ku ini, tapi aku tetap saja merasa gugup.Alexey membawa koper kami berdua keluar pesawat dengan dua tangannya, tapi memintaku menggandeng tangan kanannya. Aku menurut saja, daripada aku kesasar.Jika berangkat di landasan yang sepi, kali ini kami mendarat di bandara yang cukup padat. Beberapa mata menatap kami yang baru saja keluar dari pesawat jet pribadi.Aku begitu lengket pada Alexey, takut dengan suasana negara baru yang belum pernah aku kunjungi. Jika saja ini liburan sungguhan, mungkin aku akan menikmatinya. "bersikap santailah, Hannah, tidak ada yang akan mengenalimu disini,

  • Pernikahan Kontrak Agen Rahasia   10. Rumah baru tetangga baru

    Mobil berhenti didepan gang sempit yang sama sekali tidak muat dilalui kendaraan bermotor. Meskipun itu hanya sekedar sebuah sepeda motor. Sang sopir membantu kami membawakan koper Sementara aku berjalan mesra bersama Alexey menuju rumah baru kami.Rumah sederhana yang tidak terlalu besar. Aku merasa sangat heran karena aku sangat menyukai rumah baru kami. Senyuman cerah terbit diwajahku setelah merasa bisa betah disini. Tapi yang membuatku merasa pusing, beberapa barang rumah tangga berjejalan dihalaman. Sampai hampir menutupi halaman rumah tetangga baru kami.Saat Alexey membuka pintu. Seorang pria baru saja sampai dan dia merupakan tetangga baru kami.Alexey langsung menghampirinya dengan keramah tamahan yang belum pernah aku lihat."hai, kami baru saja pindah. maafkan barang-barang kami yang berserakan di halamanmu," kata Alexey basa- basi."oh tidak masalah, aku juga dulu pernah jadi orang baru. bahkan lebih parah dari ini," jawab pria itu sambil menertawakan diri sendiri. "

  • Pernikahan Kontrak Agen Rahasia   11. Lingerie

    Harry dan Lily benar-benar sangat membantu. Alexey yang biasanya selalu bugar juga tampak kelelahan. Banyak sekali barang-barang yang menurutku tidak terlalu dibutuhkan. "Alex," aku mencoba membangunkannya saat sudah selesai memasak makan malam. Dia bergumam sedikit lalu kembali terlelap.Terpaksa aku duduk di depan wajahnya. Alex memiliki wajah yang sempurna, bahkan tubuhnya. Aku tidak dapat mencegah tanganku menyusuri lengan Alex yang di hiasi otot juga urat-urat yang menonjol. "Apa kau sedang mengagumi suamimu yang sedang tidur, sayang?" Aku terlompat kaget, mungkin dengan ekspresi yang lucu hingga Alexey tertawa terbahak-bahak. Menunduk malu merupakan jalan terbaik saat ini."Hei," Alex menangkap daguku, "aku tidak masalah sayang, aku senang kau mengagumi ku, hmmm," "Maaf," jawabku merasa malu,"Untuk apa?" Alexey memaksaku menatap matanya yang indah. Sewarna ombak yang berpadu dengan badai, itu mempesonaku."Karena bertindak tidak sopan," suaraku seperti orang yang terhipnoti

  • Pernikahan Kontrak Agen Rahasia   1. Remuk Redam

    Aku memandang nanar kedalam liang lahat. Menyaksikan peti mati itu perlahan tenggelam didalam sana. Rasanya aku sudah tidak bisa menangis lagi.Adik kecilku terus meraung menangisi ibu kami yang telah terkubur bersama harapan kami. Josh kecil yang malang.Adikku pengidap autisme, tapi dia sangat mencintai ibu. Aku tidak tau bagaimana aku merawatnya tanpa ibu. Meskipun sebelum ini, ibu sudah setengah gila karena kehilangan ayah. Tanah makam ayah masih basah ketika ibu juga di makamkan disebelahnya. Karena belum dua bulan sejak kepergiannya. Masih teringat jelas di mataku bagaimana kecelakaan yang kami alami hari itu menewaskan ayah. Entah bagaimana kejadian itu begitu mengerikan tapi kami bertiga selamat. Hanya ayah yang langsung tewas ditempat.Ibu menjadi depresi. Satu minggu kami dirawat dirumah sakit dan sejak kejadian itu ibu sering diam dan melamun. Dia tidak pernah memikirkan bagaimana aku dan Josh melewati hari-hari menyedihkan itu.Ayahku seorang pemimpin organisasi rahasia

  • Pernikahan Kontrak Agen Rahasia   2. Kejutan

    Aku mengemudi sendiri saat pulang kerumah. Paman Moriarty ingin mengantarkan tapi aku menolaknya karena ingin mendapatkan waktu untuk memikirkan tawaran paman.Ada sebuah mobil yang aku kenali terparkir di depan rumah saat aku sampai. Dengan perasaan campur aduk aku berusaha menenangkan diri.Itu adalah kakek, ayah dari ibuku. Jika semua identitas ibu palsu, bisa jadi dia juga kakek palsu bukan?. Sebelum turun dari mobil, aku minum sebotol air mineral untuk membasahi tenggorokanku yang tercekat.Aku menatap cermin sebentar dan melakukan senam wajah. Apapun yang aku tau akan aku lupakan selama bersama kakek. Aku berlari dengan senyuman getir dengan air mata tertahan. Saat melihat kakek berdiri di depan pintu aku langsung memeluknya erat, seperti biasa yang aku lakukan sejak kecil."Cucuku sayang," Kakek juga memelukku dengan hangat.Aku mulai menangis sesegukan di dadanya yang bidang. Semua rasa sakit, kekhawatiran dan pikiranku yang kalut tertumpah ruah di depan kakek."Kakek hanya i

  • Pernikahan Kontrak Agen Rahasia   3. Gregory Zakharov

    Hannah! Hannah!Hannah!Aku menoleh ke arah suara. Tempat ini sunyi, yang aku lihat hanya warna putih. Tidak ada apapun yang bisa aku lihat. Tapi suara itu begitu mendesakku untuk menemukan nya. Siapa disana? Aneh, aku tidak dapat bersuara. Aku menyentuh wajahku, dan bibir ku masih tertempel di tempatnya. Tapi kenapa aku tidak bisa bicara sama sekali?Keanehan ini hanya dapat terjadi di alam mimpi. Begitu lah otakku menyadarkan ku. Hingga aku berusaha sekuat tenaga untuk bangun. Hannah!Suara itu semakin dekat. Dan kali ini, aku bisa merasakan bibirku bergerak, kelopak mataku berkedut, dan tanganku dipegang seseorang.Aku membuka mata, tapi kemudian aku menjerit ketakutan. "Ada apa ini?" Pekik ku ketakutan.Paman Moriarty berdiri disebelahku. Sementara aku duduk di kursi roda seraya diikat kuat. Untung saja mulutku tidak di bungkam."Paman! Ada apa ini? Kenapa aku diikat dan siapa mereka semua!" aku berkata dengan marah. Baru saja aku mempercayainya.Paman tidak melihat ke arahk

Bab terbaru

  • Pernikahan Kontrak Agen Rahasia   11. Lingerie

    Harry dan Lily benar-benar sangat membantu. Alexey yang biasanya selalu bugar juga tampak kelelahan. Banyak sekali barang-barang yang menurutku tidak terlalu dibutuhkan. "Alex," aku mencoba membangunkannya saat sudah selesai memasak makan malam. Dia bergumam sedikit lalu kembali terlelap.Terpaksa aku duduk di depan wajahnya. Alex memiliki wajah yang sempurna, bahkan tubuhnya. Aku tidak dapat mencegah tanganku menyusuri lengan Alex yang di hiasi otot juga urat-urat yang menonjol. "Apa kau sedang mengagumi suamimu yang sedang tidur, sayang?" Aku terlompat kaget, mungkin dengan ekspresi yang lucu hingga Alexey tertawa terbahak-bahak. Menunduk malu merupakan jalan terbaik saat ini."Hei," Alex menangkap daguku, "aku tidak masalah sayang, aku senang kau mengagumi ku, hmmm," "Maaf," jawabku merasa malu,"Untuk apa?" Alexey memaksaku menatap matanya yang indah. Sewarna ombak yang berpadu dengan badai, itu mempesonaku."Karena bertindak tidak sopan," suaraku seperti orang yang terhipnoti

  • Pernikahan Kontrak Agen Rahasia   10. Rumah baru tetangga baru

    Mobil berhenti didepan gang sempit yang sama sekali tidak muat dilalui kendaraan bermotor. Meskipun itu hanya sekedar sebuah sepeda motor. Sang sopir membantu kami membawakan koper Sementara aku berjalan mesra bersama Alexey menuju rumah baru kami.Rumah sederhana yang tidak terlalu besar. Aku merasa sangat heran karena aku sangat menyukai rumah baru kami. Senyuman cerah terbit diwajahku setelah merasa bisa betah disini. Tapi yang membuatku merasa pusing, beberapa barang rumah tangga berjejalan dihalaman. Sampai hampir menutupi halaman rumah tetangga baru kami.Saat Alexey membuka pintu. Seorang pria baru saja sampai dan dia merupakan tetangga baru kami.Alexey langsung menghampirinya dengan keramah tamahan yang belum pernah aku lihat."hai, kami baru saja pindah. maafkan barang-barang kami yang berserakan di halamanmu," kata Alexey basa- basi."oh tidak masalah, aku juga dulu pernah jadi orang baru. bahkan lebih parah dari ini," jawab pria itu sambil menertawakan diri sendiri. "

  • Pernikahan Kontrak Agen Rahasia   9. Hongkong

    "apa kau gila Alex? Hongkong?" pekikku tak percaya."sstttt, tenanglah istriku yang manis. kita akan memulai hidup baru disini," "disini " mataku semakin melotot.Alexey mengangguk sambil tersenyum cerah, "kita baru saja mendarat di hongkong," Aku ingin pingsan saja, tapi ingat kami memiliki misi penting untuk dilakukan. Meskipun Alexey sudah memastikan tidak banyak adegan berbahaya dalam tugas pertama ku ini, tapi aku tetap saja merasa gugup.Alexey membawa koper kami berdua keluar pesawat dengan dua tangannya, tapi memintaku menggandeng tangan kanannya. Aku menurut saja, daripada aku kesasar.Jika berangkat di landasan yang sepi, kali ini kami mendarat di bandara yang cukup padat. Beberapa mata menatap kami yang baru saja keluar dari pesawat jet pribadi.Aku begitu lengket pada Alexey, takut dengan suasana negara baru yang belum pernah aku kunjungi. Jika saja ini liburan sungguhan, mungkin aku akan menikmatinya. "bersikap santailah, Hannah, tidak ada yang akan mengenalimu disini,

  • Pernikahan Kontrak Agen Rahasia   8. tidak terduga

    Deru angin menghiasi perjalanan udara kami. Pemandangan indah terhampar begitu hijau dengan undakan bukit-bukit batu yang curam dan terlihat berbahaya. Alexey mencoba menggenggam tanganku. Dia tampak terkejut karena tanganku yang dingin dan sedikit gemetar. Tatapan matanya seakan bertanya kenapa?Aku menggeleng lembut seraya tersenyum. Percuma berbicara di atas sini. Tidak akan terdengar apapun kecuali suara baling-baling dan angin. Helikopter itu membawa kami ke sebuah landasan yang tampak sepi. Alexey membantu melepaskan sabuk pengaman dan menarikku bersamanya menuruni helikopter itu.Aku merunduk sampai terasa suara baling-baling mulai menjauh. Alexey melambai tangan pada mereka dan terus membawaku bersamanya."Kita akan kemana?" tanyaku bingung."Ganti pesawat," jawab Alexey singkat padat dan jelas. Benar saja, sebuah pesawat jenis Airbus ACJ319neo terparkir cantik di landasan dan sudah siap berangkat . Aku sempat tertegun, seberapa jauh Alexey akan membawaku dengan pesawat itu

  • Pernikahan Kontrak Agen Rahasia   7. pernikahan

    "Bisa tolong pejamkan matamu?" pinta penata rias padaku. Aku menurut saja dan menikmati setiap polesan diwajahku.Aku sedang berada di dalam kamar pengantin. Kamar Alexey di rumah keluarga Ovechkin yang disulap menjadi kamar yang indah.Aku mendengar gumaman rendah para tamu yang hadir di pernikahan kami hari ini. Meskipun hanya pernikahan kontrak, tapi kegugupan membuat saraf-sarafku tegang.Setelah riasanku selesai, aku memakai gaun pengantin berwarna putih tulang. Gaun warisan ibunya Alexey yang ukurannya pas untukku. Alexey bersikeras ingin datang ke butik, tapi aku menolak karena Vladimir menunjukkanku gaun cantik itu. Vladimir sangat berterima kasih padaku dan memberikan cincin pernikahan mereka sebagai ungkapan bahagianya."Oh putriku yang cantik," Vladimir berseru di ambang pintu. Aku tersenyum malu seraya memperhatikan ekor gaun dengan detail payet berbentuk kupu-kupu. Vladimir datang untuk memelukku dan mengecup pucuk kepalaku."Jangan menangis, nanti maskaramu luntur," B

  • Pernikahan Kontrak Agen Rahasia   6.kehangatan

    "Ayah, kenalkan calon istriku," kata Alexey pada seorang pria tua beruban yang sedang menikmati sore yang cerah di halaman belakang rumahnya.Dia menatap ke arahku dan tersenyum begitu lebar. Barisan giginya yang rapi tampak sumringah, dia berdiri seraya merentangkan tangan padaku. Aku maju, dengan canggung menerima pelukan dari pria yang baru saja aku temui. Meski sudah tua, dia tampak sangat sehat dan berotot. Aku jadi tau dari mana Alexey mendapatkan senyumannya yang menawan."Vladimir, siapa namamu nona?" tanya nya sopan."Hannah Thompson," jawabku gugup."Cantik sekali seperti orangnya. Nah nak, mari temani aku bermain catur," ajak Vladimir pada putranya."Boleh aku saja yang temani?" tanyaku menawarkan diri. Aku sering mengalahkan ayah bermain catur. Dia sangat bangga padaku karena aku ahli dalam strategi. Dan sekarang, aku ingin mencoba kemampuanku pada orang lain. Apakah itu benar-benar kemampuanku atau ayah hanya mengalah untuk membesarkan hatiku.Vladimir cukup terkejut de

  • Pernikahan Kontrak Agen Rahasia   5. Kastil "The Wife"

    "Kastil?" tanyaku takjub pada kakek.Kakek tersenyum, "ya, kau menyukainya?""Hidup dikastil kerajaan mungkin menjadi impian setiap gadis kecil kakek,""Tapi itu bukan kastil kerajaan, sayangku,"Senyumanku lenyap, " Tentu saja," gumamku kecewa."Anna juga memandangi kastil itu dengan takjub sebelum dia pergi kesana sebagai gadis bertekad kuat, dan dia keluar sebagai " The Wife" Paling berbakat," ujar kakek sangat bangga."The wife?" aku sedikit bingung dengan sebutan itu,"Kau akan mengerti saat sudah tiba disana, sekarang ayo kita terbang kesana," Ajak kakek semangat."Terbang?" kali ini aku geli mendengarnya.Tapi kakek tidak bercanda soal terbang itu, terbang yang dia maksud merupakan bergelantungan diatas tali panjang sejauh mata memandang ke arah kastil.Aku berjingkrak senang karena kami sangat sering melakukan permainan ini ditaman hiburan. Awalnya aku takut, tapi karena paksaan kakek dan bimbingan darinya, aku jadi ketagihan.Setelah memasang sabuk pengaman kami berdua pun me

  • Pernikahan Kontrak Agen Rahasia   4. Moskow

    " Sudah saatnya kau bangkit, sayang," ujar kakek seraya membuka hordeng jendela. Cahaya silau masuk membuatku menggeliat. Rasanya nyaman sekali berada dikasur empuk di pagi yang sejuk ini. Aku sudah satu minggu berada dirumah kakek tanpa keluar sama sekali. Kerja ku hanya makan tidur dan berpikir. Aku berjanji akan ikut kakek hari ini ke suatu tempat.Kakek hanya tinggal seorang diri dirumah yang sederhana ini. Sebenarnya selama ini, aku hanya tau rumah kakek yang ada di kanada. Setiap liburan aku dan Josh akan menginap disana selama beberapa hari. Disana ada asisten rumah tangga kakek yang mengurus semua keperluan kami. Kakek selalu mengajak kami main ski saat bersalju. Melatihku memanah dengan berburu rusa di hutan bersamanya. Kadang kami juga main baseball untuk melatih kecepatanku.Aku tidak menyadari sudah dilatih sejak kecil. Di sekolah juga aku mengikuti kelas karate meskipun aku tidak pernah ikut dalam turnamen. Ibu dan ayah melarangku untuk ikut serta. Setelah selesai b

  • Pernikahan Kontrak Agen Rahasia   3. Gregory Zakharov

    Hannah! Hannah!Hannah!Aku menoleh ke arah suara. Tempat ini sunyi, yang aku lihat hanya warna putih. Tidak ada apapun yang bisa aku lihat. Tapi suara itu begitu mendesakku untuk menemukan nya. Siapa disana? Aneh, aku tidak dapat bersuara. Aku menyentuh wajahku, dan bibir ku masih tertempel di tempatnya. Tapi kenapa aku tidak bisa bicara sama sekali?Keanehan ini hanya dapat terjadi di alam mimpi. Begitu lah otakku menyadarkan ku. Hingga aku berusaha sekuat tenaga untuk bangun. Hannah!Suara itu semakin dekat. Dan kali ini, aku bisa merasakan bibirku bergerak, kelopak mataku berkedut, dan tanganku dipegang seseorang.Aku membuka mata, tapi kemudian aku menjerit ketakutan. "Ada apa ini?" Pekik ku ketakutan.Paman Moriarty berdiri disebelahku. Sementara aku duduk di kursi roda seraya diikat kuat. Untung saja mulutku tidak di bungkam."Paman! Ada apa ini? Kenapa aku diikat dan siapa mereka semua!" aku berkata dengan marah. Baru saja aku mempercayainya.Paman tidak melihat ke arahk

DMCA.com Protection Status