Share

Bab 52

Senyum bahagia tidak lepas dari bibir pria yang hari ini memakai kemeja putih yang dipadukan dengan celana hitam. Persis seperti penampilan anak magang.

Langit yang terlihat begitu cerah, seakan mendukung kebahagiaanya. Toh, meski saat ini mendung pun dia akan tetap merasakan bahagia.

Jika tau rasanya seperti ini, dari awal saja dia mengajak Ana menikah yang sesungguhnya. Tak perlu banyak sandiwara.

Berulang kali pria itu melirik wanita di sampingnya, yang sejak tadi tidak mau menatap ke arahnya. Ah, sepertinya sang istri tengah malu. Karena dia bisa melihat pipi wanita itu bersemu merah.

Kalau begini, dia jadi menyesal menyetujui ide sang istri untuk pergi ke rumah kakak Yuda. Bukankah lebih baik berduaan dengan istrinya di kamar? Membayangkan hal itu, tanpa sadar Arjuna senyum-senyum sendiri.

"Kamu kenapa?" tanya Ana menyadari keanehan suaminya. Belum lagi dia merasa sejak tadi berulang kali Arjuna menatap ke arahnya membuat darahnya terasa berdesir.

Ah, bisa-bisanya mereka melakuka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status