Stefan bertanya balik, “Memangnya aneh, ya? Semua saudaraku bisa memasak. Masakan adikku Ronny bahkan lebih enak dari masakan koki di Mambera Hotel.”Jurnalis wanita itu berkata lagi dengan iri, “Istri Bapak benar-benar beruntung.”“Aku merasa aku yang lebih beruntung. Oliv sangat baik padaku, dan masakannya juga sangat enak. Setiap kali dia memasak, dia akan memasak masakan rumahan yang aku suka.”Semua orang merasa kalau mereka terus bertanya, mereka semua akan semakin iri.Meskipun Stefan dan istrinya tidak sedang bersama saat ini, hanya dengan mendengarkan perkataan dan ekspresi di wajah Stefan saja sudah bisa melihat kalau kehidupan pernikahan mereka sangat bahagia.Setelah menanyakan lebih banyak detail tentang kehidupan pernikahan Stefan, para jurnalis akhirnya memutuskan untuk mengakhiri wawancara.“Ngomong-ngomong, ke depannya jangan ganggu istriku. Kalau kalian punya pertanyaan, kalian bisa tanya padaku. Aku akan meluangkan waktu untuk menerima wawancara dari kalian. Istriku
Stefan tampak kesal.“Reiki, aku ingin kamu memberiku dorongan dan dukungan. Aku nggak yakin saat ini, nggak tahu bagaimana reaksi Oliv kalau dia tahu.”“Aku mendukungmu, sepenuhnya mendukungmu. Aku memberimu dukungan mendal. Apa pun yang kamu lakukan, aku akan selalu mendukungmu, Stefan. Aku selalu menjadi pengikutmu yang paling setia! Stefan, semangat! Kalaupun langit runtuh, kamu tinggi. Kamu pasti bisa menahannya sebentar. Nggak apa-apa. Paling-paling, tubuhmu akan hancur berkeping-keping.”Stefan tidak bisa berkata-kata.“Tapi, kalau kamu terus menyembunyikannya, jika suatu hari istrimu secara nggak sengaja mengetahui kebenarannya, dia pasti akan semakin marah. Dia mungkin dia akan menendangmu dan menceraikanmu.”“Jadi, lebih baik kamu yang menyongsong badai itu duluan, daripada badai itu menerjang tiba-tiba saat kamu lengah. Kalau istrimu marah dan mengacuhkanmu, kamu masih punya teman. Haha. Aku juga nggak perlu melihat kalian bermesraan setiap hari.”Mereka jadi bisa mengejar w
Mereka selalu harus menunggu satu atau dua hari.Oleh karena itu, mereka harus mendatangkan semua buku pelajaran yang dibutuhkan murid-murid pada semester baru sebelum masuk sekolah.Namun, sebelum itu, mereka harus tahu buku pelajaran apa saja yang dibutuhkan oleh siswa di masing-masing angkatan, supaya mereka bisa meminta distributor buku untuk mengantarkannya ke toko mereka.Junia meletakkan alat pel kembali pada tempatnya, lalu berkata, “Aku sudah menanyakannya dengan jelas semalam dan sudah membuat daftar. Daftarnya masih di dalam tasku. Coba kamu keluarkan dan lihat, lalu hubungi distributor bukunya. Minta mereka untuk segera mengantarkannya ke kita dalam beberapa hari ini.”Biasanya, para murid harus membeli buku pelajaran yang ditentukan dan disarankan oleh guru kurang lebih satu atau dua hari sebelum masuk sekolah, atau hari pertama masuk sekolah. Ini juga merupakan hari-hari tersibuk bagi toko buku mereka.Olivia sudah bilang pada kakaknya dan Bi Lesti, meminta bantuan keduan
Siapa menantu perempuan pertama keluarga Adhitama. Ini adalah hal yang paling ingin Junia ketahui saat ini. Dia merasa wanita itu sangat hebat, bisa mengubah tuan muda keluarga Adhitama yang cuek dan dingin menjadi orang sangat menyayangi istri.Akhir-akhir ini, dia telah mendengar banyak desas-desus tentang pria itu yang sangat memanjakan istrinya.Dia pernah bilang pada Reiki, meminta Reiki untuk mengenalkannya pada istri tuan muda keluarga Adhitama itu.Reiki adalah orang yang paling dipercaya oleh tuan muda keluarga Adhitama, dan orang pertama yang mengetahui pria itu sudah menikah.Dia pasti pernah bertemu dengan istri pria itu.Namun, Reiki menolaknya. Pria itu bilang dia tidak boleh mengungkapkan siapa istri tuan muda keluarga Adhitama, kecuali kalau pria itu yang mengambil inisiatif untuk melakukannya sendiri.Hal itu benar-benar membuat Junia kesal selama beberapa hari.Reiki sedang mengejarnya saat ini, tapi ketika dia meminta hal seperti itu, pria itu menolak. Ini menunjukka
Pantas saja, setelah dia dan tante Yuna melakukan tes DNA, Stefan langsung pergi business trip. Pria itu pasti sengaja melakukan perjalanan bisnis supaya tidak bertemu dengan bibinya, ‘kan?Pria itu takut identitasnya yang mulia itu terungkap!Olivia memutar ulang semua yang terjadi dalam empat bulan pernikahannya di benaknya. Wajahnya jadi semakin pucat.Junia melihat tangan Olivia yang memegang mouse gemetaran.“Oliv, Oliv. Apa kamu baik-baik saja? Kamu baik-baik saja?”Junia agak takut melihat reaksi Olivia.Dia cepat-cepat menepuk dan mengguncang tubuh temannya itu.Olivia seperti patung, hanya duduk diam di sana. Tidak peduli bagaimana Junia menepuk dan mengguncang tubuhnya, dia tetap tidak bersuara. Dia hanya menatap kosong ke layar komputer, menatap wajah tampan Stefan yang diperbesar di layar.Itu Stefan, benar-benar dia!Pria itu orang yang tidur di sebelahnya setiap hari. Dia tidak mungkin salah mengenalinya.Orang terdekatnya adalah suaminya sendiri. Suami yang semakin hari
Daniel turun dari mobil setelah menatap Odelina selama beberapa saat. Kemudian Daniel masuk ke dalam untuk mengambil kunci sekaligus membantu Odelina mengunci pintu toko. Setelah itu, dia bergegas kembali ke dalam mobil dan mengendarai mobilnya.“Kenapa mukamu panik dan pucat begitu?” tanya Daniel sambil menyetir. “Junia meneleponku dan bilang hal buruk terjadi sama Olivia,” jawab Odelina dengan wajah yang tampak semakin memucat.Olivia mengatakan kalau hari ini dirinya akan pergi bersih-bersih di toko. Apa mungkin terjadi sesuatu padanya di toko? Apa mungkin dia jatuh tertimpa rak buku yang sangat berat?Odelina tidak tahu apa yang harus dilakukannya kalau sampai hal buruk terjadi kepada adiknya. Dia takut adiknya terluka atau mungkin mati. Odelina tidak berani memikirkan semua itu.Odelina sudah tidak lagi memiliki orang tua. Adiknya adalah satu-satunya keluarga terdekat Odelina yang masih hidup. Air mata Odelina tidak lagi terbendung dan langsung membasahi pipinya. “Memangnya ap
“Iya, Stefan Aditama,” ujar Junia.“Jadi, Stefan Adhitama diwawancarai sama wartawan. Aku dan Olivia sempat menonton wawancaranya. Ternyata, isi wawancaranya adalah tentang dia dan Olivia. Lalu seketika wajah Olivia memucat dan dia dari tadi cuma diam saja kayak boneka. Aku takut, makanya aku telepon Kak Odelina,” jelas Junia lagi. Odelina juga benar-benar terkejut dengan apa yang baru saja dia dengar. Jadi, saudara iparnya adalah pewaris sebuah perusahaan besar? Ada apa ini sebenarnya?Odelina pernah bertemu dengan anggota keluarga Adhitama. Cara mereka berpakaian terlihat seperti orang biasa. Bahkan mereka juga tidak menggunakan mobil-mobil mewah seperti keluarga konglomerat lainnya. Bisa dikatakan kalau gaya hidup keluarga Adhitama tidaklah mewah. Namun, ada satu hal yang cukup menonjol dari keluarga ini yaitu, temperamen mereka yang terkenal cukup buruk. “Aku akan segera sampai. Sekarang kamu berikan dia minum dulu. Kalau dia masih belum sadar juga, kamu ambil sebaskom air dingin
Odelina tiba di SMP Negeri Kota Mambera tidak lama setelah Olivia dan Junia pergi menuju Adhitama Group. Keadaan di SMP Negeri Kota Mambera masih sangat sepi karena kegiatan belajar mengajar memang belum dimulai. Bahkan semua toko-toko yang ada di depan sekolah juga masih tutup, termasuk toko buku milik adiknya. “Kenapa tutup begini?” tanya Odelina dengan wajah bingung.Odelina bergegas turun dari mobil lalu mengetuk pintu toko. Namun, dia sama sekali tidak melihat ada orang di dalamnya. Kemudian dia bergegas menelepon Olivia untuk memastikan keadaannya. Di sisi lain, Olivia dengan penuh tekad menyetir menuju Adhitama Group. Dia ingin meminta klarifikasi dari Stefan. Apa benar dia adalah pewaris dari Adhitama Group? Olivia terlalu fokus dengan masalahnya sampai dia tidak mendengar ponselnya berdering. Jadi, dia tidak mengangkat panggilan telepon dari kakaknya. Akhirnya, Odelina memutuskan untuk menelepon Junia kembali. Junia saat ini masih berusaha untuk mengejar mobil Olivia denga