Share

Bab 662

Penulis: Anggur
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-01 19:00:00
“Dia memang dapat uang dari aku, kemungkinan bakalan habis kalau dia beli rumah atau foya-foya. Sekarang dia sudah nggak ada pekerjaan tetap lagi. Dia nggak akan bisa bahagia seperti kita, kecuali kalau tantenya mau menghidupi dia.”

Mendengar berita itu membuat perasaan Yenny menjadi jauh lebih baik.

“Uang segitu kalau digunakan beli rumah, untuk DP saja nggak akan cukup. Temanku beberapa waktu yang lalu beli rumah biasa saja harganya sudah 10 miliar!”

“Aku sudah cari tahu, Bu Yuna merupakan perempuan yang sangat hebat. Dia nggak suka orang yang menyakiti orang yang lemah. Odelina nggak akan bisa bertahan hidup, Yuna juga nggak akan bantu dia dan kasih dia uang. Kamu jangan iri lagi sama dia karena mempunyai tante kaya. Orang tua kita sendiri yang kaya raya belum tentu bisa kasih uang, apalagi seorang tante saja?”

Perasaan Yenny sudah jauh membaik. Dia dan Roni menuju ke toko perhiasan dengan langkah ringan. Keduanya tidak menyadari ada orang yang mengikuti mereka dan sudah merekam per
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 663

    Olivia mengambil kertas tersebut dan melihatnya terlebih dahulu. Di dalam kertas tersebut tertulis, “Ini adalah perekam suara. Dengarkanlah ketika nggak ada orang. Reiki.”Reiki yang meminta anak buahnya untuk mengantarkan barang tersebut. Apa isi rekaman itu hingga tidak ada yang boleh mendengarnya? Olivia sangat penasaran sekali.Reiki memintanya untuk mendengar rekaman tersebut ketika sedang sendirian. Oleh karena itu Olivia hanya bisa menunggu hingga selesai makan malam dan masuk ke kamarnya.“Olivia, itu apa? Siapa yang kasih ke kamu?” tanya Yuna.Olivia menyimpan kembali gulungan kertas dan berkata, “Ini pulpen yang aku gunakan, Bi Lesti yang minta orang anterin buat aku.”Yuna hanya membulatkan mulutnya dan tidak bertanya lagi. Olivia makan malam dengan perasaan penasaran. Ketika kakaknya ingin naik untuk memandikan Russel, dia ikut naik dengan sang kakak. Kamar kedua kakak beradik itu sengaja diletakkan bersebelahan.Olivia masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintu kamar. Setel

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-01
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 664

    Stefan tertawa terpaksa dan berkata, “Istriku sudah mengaturku? Aku nggak selera makan dan nggak ingin makan. Aku kerja keras biar bisa menyelesaikan pekerjaanku lebih cepat dan pulang menemuimu.”“Walaupun kamu buru-buru mau pulang, kamu harus memperhatikan kesehatanmu sendiri! Kamu tinggal di hotel atau di mana? Kalau nggak selera, kamu makan bubur saja. Paksain untuk makan sedikit saja.”“Stefan, kamu angkat ponselnya dulu. Biar aku lihat keadaan kamu,” ujar Olivia lagi dengan nada sedikit memohon.Stefan diam dan tidak bergerak. Rasa marah menyerang Olivia secara tiba-tiba.“Stefan, aku hitung sampai tiga! Kalau kamu nggak mau kasih aku lihat wajahmu, tahun ini aku nggak akan memedulikanmu lagi! Aku nggak mau angkat teleponmu dan balas pesanmu. Satu …”Baru satu hitungan saja, wajah Stefan sudah muncul di layar ponselnya. Lelaki itu terlihat sangat tersiksa. Wajah yang selalu memasang raut dingin itu tampak sedikit memerah. Olivia terkejut dan dengan suara meninggi bertanya,“Kamu

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-02
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 665

    Wajah Reiki menggelap dan berkata, “Kondisi Stefan selalu dalam keadaan yang fit dan baik. Dia nggak mungkin demam. Kamu jangan panik dulu, aku akan menghubungi orang di cabang untuk mengantarnya ke rumah sakit. Sekalian nanti aku atur keberangkatanmu. Kamu siap-siap dulu dan berangkat setengah jam lagi.”Di saat dia panik dengan keadaan Stefan, Reiki ingin diam-diam mengumpati Stefan bahwa lelaki itu pintar sekali memilih waktu untuk sakit.“Terima kasih, Pak Reiki.”Mendengar Reiki mengatakan bahwa lelaki itu akan bantu mengaturkan keberangkatannya untuk menyusul Stefan membuat Olivia melonjak girang. Dengan lembut Reiki berkata,“Stefan rekan kantorku, aku juga khawatir kalau dia sakit. Dia orangnya sangat keras kepala. Meski nggak enak badan, dia nggak akan mau jujur. Kalau kamu bisa menjaganya, aku dan atasan yang lain juga pasti akan tenang.”“Kamu siap-siap dulu, aku akan telepon teman kantor yang ada di sana untuk mengantar Stefan ke rumah sakit dulu.”“Baik.”Setelah sambungan

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-02
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 666

    Pamannya Tiara merupakan seorang dokter tradisional. Jika di rumahnya ada yang tidak enak badan, maka Tiara akan mencari pamannya untuk meminta resep obat tradisional. Oleh karena itu, Aksa sangat takut sekali dipaksa untuk minum jamu.Dia menjadi sangat peduli dengan kesehatan tubuhnya dan berusaha keras agar tidak sakit. Setiap ingin bersin, maka dia akan berusaha sembunyi dari sang istri. Kepanikan yang terlihat jelas di raut wajah Olivia tampak seperti raut panik Tiara ketika melihatnya sakit.“Kamu jangan terlalu khawatir. Ke rumahnya keluarga Ardaba? Biar Kakak saja yang antar kamu.”“Terima kasih, Kak.”Aksa menoleh dan berkata pada Tiara, “Tiara, kamu tunggu aku di rumah. Aku antar Olivia dulu, aku nggak tenang kalau orang lain yang mengantarnya.”“Iya, kamu antar Olivia dulu.”Kak Aksa, Kak Tiara, kalau kalian ada urusan, biar sopir yang antar aku saja.”“Kenapa?” tanya Odelina yang baru saja keluar setelah memandikan Russel. Dia mendengar suara orang tengah berbincang di luar

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-02
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 667

    “Atasannya di kantor lagi bantu keberangkatan aku. Aku berangkat sekarang juga.”“Kalau gitu kamu cepat pergi dulu. Kalau atasannya sampai turun tangan, kemungkinan bakalan pakai pesawat pribadi. Ayo cepat! Aksa, kamu antar Olivia.”Yuna pikir atasan yang disebut oleh Olivia itu adalah Stefan. Seharusnya lelaki itu akan mengerahkan pesawat pribadinya sehingga dia membiarkan Olivia pergi dengan perasaan tenang. Beberapa menit kemudian, Aksa dan Olivia sudah berada di dalam mobil dan melaju meninggalkan rumah.Di perjalanan, Aksa bertanya pada adik sepupunya itu, “Olivia, Kakak ingin minta sebuah permintaan yang nggak masuk akal.”“Katakan saja, Kak.”“Kamu tahu sendiri bagaimana cinta matinya Amelia pada Tuan Muda Adhitama. Walaupun dia bilang sudah menyerah, dia sudah mencintai lelaki itu bertahun-tahun dan nggak mungkin dilupakan begitu saja. Pasti akan butuh waktu yang cukup lama untuk benar-benar mengikhlaskannya.”Mendadak Olivia teringat akan sosok Albert. Bukankah lelaki itu juga

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-02
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 668

    Hanya Stefan yang tidak bisa melihatnya. Kedua kakak adik sepupuan tersebut tampak berbincang sepanjang perjalanan sehingga membuat Olivia merasa perjalanan menuju ke kediaman keluarga Ardaba tidak begitu lama. Tidak butuh waktu yang lama untuknya tiba di tempat tujuan.Reiki tidak kembali karena dia tengah makan bersama dengan Junia. Setelah tahu bahwa Reiki sudah bantu mengaturkan semuanya, Junia baru bisa makan dengan tenang. Ketika Olivia tiba di kediaman keluarga Ardaba, Junia menghubunginya untuk memastikan bahwa perempuan itu sudah tiba.“Junia, untung saja malam ini Pak Reiki membantuku. Kamu bantu sampaikan rasa terima kasihku pada dia. Aku akan mengucapkan terima kasih secara langsung sewaktu kembali nanti.”“Iya, kamu jaga Stefan dengan baik. Kata Reiki, minta dokter kasih dia jamu biar langsung sembuh. Kalau sakit lagi, dia nggak bakalan memaksakan diri nggak ke dokter lagi. Katanya Stefan paling takut minum jamu.”“Idenya Pak Reiki kejam tapi lumayan cemerlang. Pokoknya ha

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-02
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 669

    Kalau sampai hal yang buruk terjadi pada Stefan, maka dosanya lah yang paling besar. Pihak pusat mempercayakan Ferry dan menyerahkan jabatan manajer untuknya di perusahaan ini. Akan tetapi justru terjadi masalah besar hingga memerlukan sang CEO sendiri yang datang menyelesaikannya.Stefan bahkan sakit karena terlalu kelelahan. Untungnya keadaan lelaki itu diketahui tepat waktu karena jika telat sedikit saja, maka Stefan akan dalam bahaya.“Ini di mana?”Stefan berusaha untuk duduk.“Pak, jangan duduk dulu. Baring saja, demam Bapak masih belum turun. Selain itu masih ada jarum infus di tangannya.”Kening Stefan berkerut seketika. Dia teringat bahwa dia membeli obat tetapi tidak ada efek apa pun sehingga suhu tubuhnya semakin meningkat. Hingga pada akhirnya dia jatuh pingsan karena demam di tubuhnya terlalu tinggi.Sebelum pingsan, dia bahkan masih bertelepon dengan Olivia. Karena khawatir Olivia mengetahui keadaannya yang jatuh pingsan, Stefan langsung memutuskan sambungan telepon. Kira

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-02
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 670

    “Pak Stefan, jangan sembarang diganti. Suster sudah berpesan kalau cairan obat ini harus disuntikkan dalam tubuh secara perlahan,” seru Ferry mencoba menahan Stefan. Dengan terpaksa Stefan menyerah.“Pak, kami pulang setelah Ibu tiba.”Mendengar kalimat tersebut membuat Stefan mendongak dan menatap mereka berdua dan bertanya, “Olivia datang?!” Kedua orang tersebut mengangguk dengan kompak.“Kata Pak Reiki, Ibu sangat mengkhawatirkan Pak Stefan. Dia ngotot mau datang untuk menjaga Pak Stefan. Jadi Pak Reiki mengatur sebuah pesawat pribadi untuk mengantarkan Ibu ke sini. Seharusnya sudah hampir tiba.”Stefan buru-buru ingin turun dari ranjang, tetapi dihentikan oleh Ferry dengan berkata, “Pak, Ibu akan menghubungi saya. Pak Reiki sudah memberikan nomor saya pada Ibu. Pak Stefan tenang saja, saya akan membawa Ibu dengan selamat sentosa sampai di sini.”Mendengar itu membuat Stefan kembali duduk, setelah itu dia menghubungi Olivia. Awalnya dia ingin menunggu besok pagi baru menghubungi ist

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-02

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3286

    Ternyata Yohanna mau keluar kota. Ronny pun menjawab dengan hormat, “Baik, Bu.”Saat ini, Jaka tiba-tiba bertanya, “Bu Yohanna mau keluar kota, nggak bawa Ronny?”Yohanna begitu pilih-pilih makanan. Saat berada di luar kota, sulit baginya untuk menemukan makanan yang bisa dia makan. Lebih baik kalau dia membawa koki pribadinya. Dulu, Yohanna jarang dinas ke luar kota.Yohanna terdiam. Sementara itu, Ronny membersihkan meja tanpa bersuara. Dalam hati justru berkata, “Dia begitu pemilih. Kalau bepergian jauh, dia pasti kelaparan terus.”Setelah berpikir selama beberapa menit dan mempertimbangkan perutnya, Yohanna baru berkata dengan suara pelan, “Kalau begitu, Ronny, kamu pulang dan siap-siap. Jam lima sore kamu datang ke sini lagi. Ikut aku ke luar kota. Pak Jaka, jangan beritahu siapa pun selain keluargaku soal Ronny ikut aku keluar kota.”Yohanna takut kalau orang lain tahu dia ke luar kota dengan membawa koki pribadi muda, mereka akan bicara ini-itu dan membuat segala macam rumor. Se

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3285

    Dulu Fendi sering menindas Dira, sehingga Dira sering berkelahi dengannya. Setelah dewasa, meskipun tidak berkelahi lagi, Dira sebisa mungkin menghindar jika seseorang membahas Fendi.Dira benar-benar membenci mata Fendi. Pria itu selalu menatap Dira sambil tersenyum. Bagi yang tidak tahu akan mengira Fendi menyukainya.“Baiklah,” kata Dira dengan enggan.“Balik ke kantormu sana. Istirahat dulu, nanti sore ada rapat.”Yohanna mengambil kotak dessert dan menjejalkannya ke tangan Dira, lalu berkata, “Kalau Fendi berani ganggu kamu, tunggu aku pulang, aku akan bantu kamu balas dia.”“Sekarang dia nggak akan kelahi denganku. Sekalipun dia main tangan, aku juga nggak takut. Aku nggak pernah kalah saat kelahi dengannya.”Begitu teringat Dira yang dulu suka menggila, Yohanna sengaja memasang raut wajah cemas. “Kamu tangguh begitu, gimana mau nikah? Bikin orang cemas saja.”Dira spontan memasang wajah cemberut. “Aku hanya tangguh di depan Fendi. Di depan orang lain, aku tetap perempuan yang ba

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3284

    Apalagi Ronny sudah bilang kalau dia memiliki bisnisnya sendiri. Ronny punya beberapa perusahaan. Ditambah lagi auranya, penampilannya, tutur katanya membuat orang langsung tahu kalau Ronny bukan dari keluarga biasa. Wajar saja kalau orang tua Yohanna berpikir macam-macam.Orang tua Yohanna tidak ingin Yohanna menikah dengan pria dari kota lain dan pindah ke tempat yang jauh dari rumah. Yohanna sendiri juga tidak mau. Namun dalam kondisi terdesak, bisa saja orang tua Yohanna akan meminta Ronny untuk pindah ke Kota Aldimo.“Nggak. Mana mungkin Om dan Tante suruh aku ngomong begini? Ronny baru kerja dua hari. Semua orang belum terlalu kenal dia,” jawab Dira sambil tertawa pelan. “Malam hari kalau lagi nggak bisa tidur, biasanya aku baca novel. Makanya aku jadi lebih sensitif. Aku sering bayangkan diri sendiri masuk ke dalam alur novel.”“Kamu nggak bisa tidur? Itu artinya kamu kurang sibuk. Kamu follow up proyek dengan Banjaya saja,” kata Yohanna.“Kak, aku nggak mau proyek itu. Penanggu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3283

    “Kak Yohanna bahkan nggak perlu olahraga. Bentuk badanmu tetap standar model, karena kurang makan.”Kalau Yohanna merasa makanan itu tidak enak, dia lebih memilih kelaparan. Dia sering tidak makan, tekanan pekerjaan juga besar. Tidak heran kalau dia tidak bisa gemuk.“Ronny buat Kakak makan dengan nyaman. Bukankah itu perhatian? Aku nggak bisa bilang dessert yang dia siapkan adalah dessert kesukaan Kakak. Itu karena Kakak nggak ada dessert favorit. Tapi yang dia siapkan adalah makanan yang bisa Kakak makan.”“Aku sudah bandingkan. Dessert untuk aku ini kesannya lebih asal-asalan. Tentu saja, makanan yang dia buat sangat cantik dan rasanya juga enak. Tapi tetap saja bisa dilihat mana yang benar-benar dia siapkan dengan sepenuh hati. Selama dua hari ini, kita jadi punya lebih banyak waktu untuk istirahat. Sore Kakak jadi nggak perlu minum terlalu banyak kopi.”“Dira, aku benar-benar curiga kamu sudah disuap Ronny. Apa motifnya dengan suruh kamu ngomong hal-hal baik tentangnya di depanku?

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3282

    “Bu Dira.”Ronny dan Jaka berdiri di depan pintu kantor. Begitu pintu terbuka, kedua orang itu menyapa Dira dengan hormat. Saat ini, baru waktunya pulang kerja. Sekretaris juga siap-siap turun untuk makan malam.Ronni meminjam dapur perusahaan untuk menyiapkan makan siang untuk Yohanna. Ronny juga mengontrol waktunya dengan baik. Beberapa menit sebelum jam pulang kerja, dia sudah mengantar makanan buatannya ke lantai atas. Dengan begitu, dia bisa menghindari karyawan lainnya dengan sempurna. Selain itu, dia juga tidak akan menyita waktu kerja Yohanna.Butuh beberapa menit bagi Ronny dan Jaka untuk pergi dari kantin perusahaan ke gedung kantor, lalu naik lift menuju lantai paling atas.“Pak Jaka, Ronny, kalian sudah datang.”Dira minggir ke samping agar kedua pria itu bisa masuk. “Kami baru saja pulang kerja,” kata Dira.Jaka dan Ronny masuk ke kantor. “Bu Yohanna.”Keduanya menyapa Yohanna dengan sopan, lalu berjalan ke sofa dan meletakkan kotak bekal di atas meja. Kemudian, mereka mem

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3281

    Melihat sang kakak tersenyum seperti itu, Dira pun tahu kalau Yohanna salah paham padanya lagi. Dira bahkan sudah malas mau menjelaskan. Dira sudah bilang kalau dia hanya menyukai makanan yang dibuat Ronny, baik itu makanan berat maupun makanan ringan seperti dessert. Semuanya sangat sesuai dengan selera Dira.Tidak hanya Dira yang merasa enak. Yohanna juga tidak pernah mengomentari makanan buatan Ronny. Pokoknya selama dua hari sejak Ronny yang memasak, Yohanna tidak menemukan kekurangan apa pun pada masakan Ronny.“Masakan yang dibuat Ronny nggak berubah, tapi rasa masakannya begitu sempurna, buat orang nggak bisa cari kekurangannya. Dia seumuran aku, tapi dia punya pencapaian luar biasa dalam memasak. Harus kuakui, dia memang berbakat. Selain itu, dia juga sangat niat mempelajari resep.”Yohanna yang jarang memberikan pujian kini memuji Ronny dan mengakui keterampilan memasak pria itu.“Pak Jaka bilang koper yang dibawa Ronny hanya isi sedikit pakaian. Sisanya buku resep berbagai ma

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3280

    Benar saja, bakat dan hobi itu sangat penting. Ronny terjun ke industri kuliner, penjualannya pasti sangat bagus. Untungnya, bisnis Ronny berada di Kota Mambera, sangat jauh dari mereka sehingga tidak memengaruhi bisnis keluarga mereka.Jika tidak, dengan pesaing kuat seperti Ronny, keluarga Pangestu yang juga berkecimpung di industri kuliner pasti akan gagal. “Mau turunkan badan susah, kalau mau gemuk sangat gampang.”Yohanna melihat jam. Memang sudah waktunya pulang kerja. Dia pun mematikan komputer dan berkata kepada Dira, “Semakin lama kamu semakin jadi seperti tukang makan.”“Yang penting bisa makan makanan terenak di dunia setiap hari. Mau sebut aku tukang makan juga nggak apa-apa. Setiap orang perlu makan. Manusia mana yang nggak makan? Orang yang nggak makan dan nggak minum baru bukan tukang makan.”Dira bicara sambil melihat jam. “Pak Jaka dan Ronny sebentar lagi sampai.”Yohanna tidak pulang saat makan siang, karena waktu terlalu mepet. Kadang-kadang dia pergi hotel keluarga

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3279

    “Kamu nggak beritahu aku kalau kamu pulang lebih awal. Kalau aku nggak datang ke sin, aku bahkan nggak tahu kamu sudah pergi,” ujar Olivia.Katarina tertawa pelan. “Aku yang salah. Aku pikir kamu pasti sangat sibuk. Hari ini suhu Kota Mambera turun drastis. Ditambah hujan pula. Aku nggak mau buat kamu bolak-balik ke sana-sini.”Katarina melihat perut Olivia. Olivia memakai mantel tebal, tidak terlihat perutnya yang sudah membuncit.“Apalagi kamu lagi hamil.”“Tunggu aku sudah melahirkan, aku akan pergi ke Kota Harsa cari kamu.”“Oke, nanti aku akan traktir kamu semua makanan khas Kota Harsa. Nggak kalah dari makanan khas Kota Mambera, loh.”“Janji, ya. Kamu lagi buru-buru? Aku bawa sedikit barang untuk kamu. Sebenarnya bukan dari aku. Samuel yang minta aku antar ke sini. Dia siapkan banyak barang khas Kota Mambera untuk kamu. Katanya sebagai permintaan maaf padamu,” kata Olivia.Katarina terdiam sejenak. “Barangnya banyak?”“Lumayan banyak. Kamu mungkin nggak sanggup bawa sendiri. Kala

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3278

    Olivia makan seadanya. Setelah itu dia pergi dengan mobil menuju ke perusahaan. Sampai di perusahaan dan masuk ke kantornya, Olivia pun melihat banyak hadiah.“Pak Samuel bilang dia belikan semuanya untuk Bu Katarina dan minta Bu Olivia bantu serahkan ke Bu Katarina. Anggap saja ini permintaan maaf darinya kepada Bu Katarina,” kata Devina.Devina sangat penasaran, ingin tahu gosip tentang Samuel. Namun, kalau Olivia tidak beritahu, dia juga tidak akan bertanya.“Kenapa dia nggak kasih sendiri?”Olivia melihat sekilas tumpukan hadiah di depannya. Banyak di antaranya merupakan produk khas Kota mambera. Semua barang yang ingin Olivia belikan untuk Katarina sudah dibelikan Samuel. Dengan begitu, Olivia pun tidak perlu repot-repot lagi.“Pak Samuel nggak bilang.”“Oke, aku mengerti. Kamu lanjut kerja saja.”Olivia berjalan ke mejanya, lalu mengeluarkan ponsel dari tasnya untuk menelepon Samuel. Samuel mengangkat telepon dengan cepat. Di telepon, pria itu kembali meminta tolong pada kakak ip

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status