Share

Bab 666

Author: Anggur
Pamannya Tiara merupakan seorang dokter tradisional. Jika di rumahnya ada yang tidak enak badan, maka Tiara akan mencari pamannya untuk meminta resep obat tradisional. Oleh karena itu, Aksa sangat takut sekali dipaksa untuk minum jamu.

Dia menjadi sangat peduli dengan kesehatan tubuhnya dan berusaha keras agar tidak sakit. Setiap ingin bersin, maka dia akan berusaha sembunyi dari sang istri. Kepanikan yang terlihat jelas di raut wajah Olivia tampak seperti raut panik Tiara ketika melihatnya sakit.

“Kamu jangan terlalu khawatir. Ke rumahnya keluarga Ardaba? Biar Kakak saja yang antar kamu.”

“Terima kasih, Kak.”

Aksa menoleh dan berkata pada Tiara, “Tiara, kamu tunggu aku di rumah. Aku antar Olivia dulu, aku nggak tenang kalau orang lain yang mengantarnya.”

“Iya, kamu antar Olivia dulu.”

Kak Aksa, Kak Tiara, kalau kalian ada urusan, biar sopir yang antar aku saja.”

“Kenapa?” tanya Odelina yang baru saja keluar setelah memandikan Russel. Dia mendengar suara orang tengah berbincang di luar
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 667

    “Atasannya di kantor lagi bantu keberangkatan aku. Aku berangkat sekarang juga.”“Kalau gitu kamu cepat pergi dulu. Kalau atasannya sampai turun tangan, kemungkinan bakalan pakai pesawat pribadi. Ayo cepat! Aksa, kamu antar Olivia.”Yuna pikir atasan yang disebut oleh Olivia itu adalah Stefan. Seharusnya lelaki itu akan mengerahkan pesawat pribadinya sehingga dia membiarkan Olivia pergi dengan perasaan tenang. Beberapa menit kemudian, Aksa dan Olivia sudah berada di dalam mobil dan melaju meninggalkan rumah.Di perjalanan, Aksa bertanya pada adik sepupunya itu, “Olivia, Kakak ingin minta sebuah permintaan yang nggak masuk akal.”“Katakan saja, Kak.”“Kamu tahu sendiri bagaimana cinta matinya Amelia pada Tuan Muda Adhitama. Walaupun dia bilang sudah menyerah, dia sudah mencintai lelaki itu bertahun-tahun dan nggak mungkin dilupakan begitu saja. Pasti akan butuh waktu yang cukup lama untuk benar-benar mengikhlaskannya.”Mendadak Olivia teringat akan sosok Albert. Bukankah lelaki itu juga

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 668

    Hanya Stefan yang tidak bisa melihatnya. Kedua kakak adik sepupuan tersebut tampak berbincang sepanjang perjalanan sehingga membuat Olivia merasa perjalanan menuju ke kediaman keluarga Ardaba tidak begitu lama. Tidak butuh waktu yang lama untuknya tiba di tempat tujuan.Reiki tidak kembali karena dia tengah makan bersama dengan Junia. Setelah tahu bahwa Reiki sudah bantu mengaturkan semuanya, Junia baru bisa makan dengan tenang. Ketika Olivia tiba di kediaman keluarga Ardaba, Junia menghubunginya untuk memastikan bahwa perempuan itu sudah tiba.“Junia, untung saja malam ini Pak Reiki membantuku. Kamu bantu sampaikan rasa terima kasihku pada dia. Aku akan mengucapkan terima kasih secara langsung sewaktu kembali nanti.”“Iya, kamu jaga Stefan dengan baik. Kata Reiki, minta dokter kasih dia jamu biar langsung sembuh. Kalau sakit lagi, dia nggak bakalan memaksakan diri nggak ke dokter lagi. Katanya Stefan paling takut minum jamu.”“Idenya Pak Reiki kejam tapi lumayan cemerlang. Pokoknya ha

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 669

    Kalau sampai hal yang buruk terjadi pada Stefan, maka dosanya lah yang paling besar. Pihak pusat mempercayakan Ferry dan menyerahkan jabatan manajer untuknya di perusahaan ini. Akan tetapi justru terjadi masalah besar hingga memerlukan sang CEO sendiri yang datang menyelesaikannya.Stefan bahkan sakit karena terlalu kelelahan. Untungnya keadaan lelaki itu diketahui tepat waktu karena jika telat sedikit saja, maka Stefan akan dalam bahaya.“Ini di mana?”Stefan berusaha untuk duduk.“Pak, jangan duduk dulu. Baring saja, demam Bapak masih belum turun. Selain itu masih ada jarum infus di tangannya.”Kening Stefan berkerut seketika. Dia teringat bahwa dia membeli obat tetapi tidak ada efek apa pun sehingga suhu tubuhnya semakin meningkat. Hingga pada akhirnya dia jatuh pingsan karena demam di tubuhnya terlalu tinggi.Sebelum pingsan, dia bahkan masih bertelepon dengan Olivia. Karena khawatir Olivia mengetahui keadaannya yang jatuh pingsan, Stefan langsung memutuskan sambungan telepon. Kira

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 670

    “Pak Stefan, jangan sembarang diganti. Suster sudah berpesan kalau cairan obat ini harus disuntikkan dalam tubuh secara perlahan,” seru Ferry mencoba menahan Stefan. Dengan terpaksa Stefan menyerah.“Pak, kami pulang setelah Ibu tiba.”Mendengar kalimat tersebut membuat Stefan mendongak dan menatap mereka berdua dan bertanya, “Olivia datang?!” Kedua orang tersebut mengangguk dengan kompak.“Kata Pak Reiki, Ibu sangat mengkhawatirkan Pak Stefan. Dia ngotot mau datang untuk menjaga Pak Stefan. Jadi Pak Reiki mengatur sebuah pesawat pribadi untuk mengantarkan Ibu ke sini. Seharusnya sudah hampir tiba.”Stefan buru-buru ingin turun dari ranjang, tetapi dihentikan oleh Ferry dengan berkata, “Pak, Ibu akan menghubungi saya. Pak Reiki sudah memberikan nomor saya pada Ibu. Pak Stefan tenang saja, saya akan membawa Ibu dengan selamat sentosa sampai di sini.”Mendengar itu membuat Stefan kembali duduk, setelah itu dia menghubungi Olivia. Awalnya dia ingin menunggu besok pagi baru menghubungi ist

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 671

    Olivia mengangguk dan berkata, “Kalau begitu ikuti saran dari dokter saja untuk dirawat selama beberapa hari di rumah sakit. Setelah lumayan pulih baru kita kembali. Pekerjaannya, gajinya ….”Olivia ingin lelaki itu bisa istirahat dengan total selama di rumah sakit. Perusahaan tempatnya bekerja adalah milik bos Stefan dan bukan milik Stefan. Kenapa lelaki itu harus mati-matian meski sedang sakit?Dengan cepat Ferry berkata, “Ibu tenang saja, pekerjaan Pak Stefan akan kami lanjutkan. Selama Pak Stefan di rumah sakit, kami jamin nggak akan mengganggunya dengan segala pekerjaan. Karena ini dinas, nggak akan mempengaruhi gajinya sama sekali.”“Terima kasih.”“Bu Olivia masih butuh kami di sini untuk menjaga Pak Stefan?”“Dia masih harus diinfus berapa botol lagi?” tanya Olivia.“Satu botol lagi sudah selesai.”“Biar saya yang menjaganya saja. Kedatanganku malam ini untuk menjaga dia.”Dengan penuh rasa terima kasih Ferry berkata, “Terima kasih banyak sekali Bu Olivia jauh-jauh datang untuk

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 672

    Setelah pesannya terkirim, Olivia menyimpan kembali ponselnya ke dalam saku. Sekarang sudah tengah malam, kemungkinan orang-orang sudah terlelap dan tidak membaca pesannya.Stefan membuka matanya dengan perlahan. Ketika matanya bertemu dengan Olivia, lelaki itu sengaja memasang raut terkejut. Dia seperti tidak percaya kalau sedang melihat sosok Olivia di sini. Dia mengangkat tangannya dan mengusap matanya untuk memastikan tidak salah lihat sambil bergumam,“Aku demam sampai gila? Atau aku salah lihat? Kenapa aku lihat Olivia?”Olivia menarik tangannya dan mencubit punggung tangan lelaki itu dengan kuat.“Aduh!”“Sakit?” tanya Olivia.“Sakit, sakit sekali!” jawab Stefan dengan wajah memelas.“Bagus kalau bisa sakit, berarti ini bukan mimpi! Sudah aku bilang kalau kamu nggak mau periksa ke dokter, aku bakalan datang!”Stefan ingin duduk tetapi ditahan, “Baring saja, sudah dirawat di rumah sakit dan belum turun juga panasnya. Untuk apa kamu sok kuat?”Olivia menekan tubuh lelaki itu dan l

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 673

    Dalam hati Stefan berkata, “Kantor itu memang punyaku.”“Pak Ferry itu manajer kantor cabang? Dia ngomong begitu waktu kenalin diri dia ke aku,” ujar Olivia.“Dia bilang kamu harus nginap beberapa hari di rumah sakit, jadi beberapa hari ini kamu nggak perlu mikirin kerjaan. Tugasmu hanya istirahat yang benar! Kamu biasanya memang sehat, tapi kali ini kamu kecapekan makanya jadi jatuh sakit.”“Sekarang kamu statusnya izin dengan digaji. Pak Ferry juga bilang kalau aku datang untuk menjagamu, jadi aku bakalan digaji juga,” ujar Olivia panjang lebar. Stefan hanya diam saja dan tidak berani berkata apa pun.“Aku harus nginap berapa hari? Demam saja, bukan penyakit parah. Pagi nanti aku mau langsung keluar dan istirahat di apartemen saja. Kalau nggak, aku datang buat infus setiap harinya. Aku nggak mau nginap di rumah sakit.”Dengan kesal Olivia berkata, “Siapa yang suka di rumah sakit? Masalahnya kamu sakit, kalau nggak diobati di rumah sakit, kamu nggak akan sembuh. Kamu lihat obat yang k

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 674

    Olivia mengangkat kedua tangannya menghentikan ucapan Stefan dan berkata, “Kamu jangan seperti ini. Aku cium! Aku cium! Jangan mengeluarkan suara manja seperti itu. Aku benar-benar merinding.”Olivia mengikuti permintaan lelaki itu dan mengecup pipi Stefan dengan lembut sambil bertanya, “Sudah cukup?”Ketika Olivia mengecupnya, Stefan memejamkan kedua matanya dan merasakan kelembutan perempuan itu. Meski Olivia mengenakan masker, dia tetap bisa merasakan hangatnya bibir tersebut dan juga rasa cinta dari Olivia.Stefan merasa sangat puas dan bahagia sekali. Dia merasa kecupan perempuan ini sangat tulus, tidak seperti yang lalu dengan perasaan menggoda dirinya. Olivia mengulurkan tangannya dan mengelus wajah Stefan sambil berkata,“Kamu sudah 30 tahun tapi masih nggak bisa jaga diri sendiri. Kamu buat orang lain khawatir saja! Lihat! Kamu bahkan kurusan jauh. Selama beberapa hari ini kamu makan nggak tepat waktu, kan?”Stefan menggenggam tangan perempuan itu dan menempelkan punggung tang

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3641

    Sepasang ibu dan anak yang belum tidur semalaman itu sedang menikmati waktu sunyi berdua dengan berjalan santai di halaman rumah. Meski di luar udara sangat dingin, mereka berdua terlihat seperti tidak terpengaruh. Tidak ada pula dendam atau kebencian yang tersirat dari obrolan mereka. Mereka berdua mengobrol hal-hal biasa seperti tidak terjadi apa-apa. Di momen itu mereka hanyalah ibu dan anak biasa.Entah berapa lama kemudian, Patricia berkata, “Felicia, ayo duduk. Aku sudah tua, nggak bisa jalan terlalu jauh.”Patricia berkata sembari duduk di kursi panjang yang terbuat dari batu. Felicia pun ikut duduk di kursi itu bersama ibunya.“Langitnya sudah mau terang,” ucap Patricia mendongak ke angkasa. “Di musim dingin, malam lebih panjang dari siang. Kalau di musim panas, jam segini langit pasti sudah terang.”Dia menarik jaketnya dan bertanya, “Felicia, kamu kedinginan, nggak?”“Iya. Suhu udara di luar rumah lumayan dingin.”“Kamu pakai jaket terlalu tipis. Seharusnya kamu pakai jaket y

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3640

    Meski perjamuan malam ini menyimpan bahaya yang tersembunyi, Cakra tetap akan menemani Patricia terjun ke dalam jurang.“Tapi acara malam ini pasti bakal jadi pertumpahan darah. Kalian harus ikuti terus Felicia, biar aku yang jagain kalian,” kata Cakra. “Mama kalian nggak bakal membiarkan anak putri satu-satunya celaka. Makanya dia pasti sudah menyiapkan jalan keluar untuk Felicia. Kalian awasi terus Felicia, dijamin kalian pasti selamat.”“Pa, itu kan cuma dugaan saja. Kita ini juga anak kandung Mama. Kalau ada bahaya, masa iya Mama bakal sengaja minta kita datang ke sini? Papa mikirnya jangan terlalu mengada-ada.Mendengar itu, Cakra langsung memelototi anak sulungnya. “Kamu ini selalu saja membantah. Kalau saja kalain menurut apa kataku, malam ini kita semua sudah ada di kampung halamanku. Aku juga nggak perlu khawatir. Sekarang dinasihati baik-baik malah melawan. Mama kamu itu benci aku dan nggak pernah mau lihat wajahku, tapi tiba-tiba aku dipanggil untuk menginap di sini. Kamu pi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3639

    “Pa, kenapa?” Ivan menyuarakan pertanyaan yang ada di dalam benaknya.Dengan suara lirih Cakra menjawab, “Mama kamu mau mengundang yang dari Mambera untuk makan-makan di rumah ini. Kamu pikir itu hal yang baik? Kalaupun mama kalian mengadakan acara makan-makan itu dengan niat yang baik, mereka nggak akan berubah pikiran. Mereka datang murni dengan tujuan untuk balas dendam.”“Mereka juga cuma mencurigai Mama yang membunuh kepala keluarga Gatara sebelumnya, tapi mereka nggak punya buktinya,” kata Julio.Erwin mengangguk setuju. “Mereka semua orang-oran yang punya jabatan tinggi. Mereka nggak mungkin menuduh Mama tanpa bukti yang kuat, kecuali kalau mereka mau masuk penjara. Yang rugi juga mereka sendiri.”Ivan berkata, “Dengar-dengar, asistennya kepala keluarga sebelum Mama juga datang. Pak tua itu kuat juga bisa hidup sampai hampir seratus tahun. Dia termasuk satu-satunya orang yang masih hidup yang tahu tentang kejadian itu,” ujar Ivan.”Aku takutnya yang kita hadapi nggak semudah itu.

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3638

    Patricia memang pilih kasih. Dia lebih menyayangi anak perempuan daripada anak laki-laki. Namun apa boleh buat, siapa suruh Ivan dan adik-adiknya terlahir di keluarga Gatara. Bahkan anak-anak perempuan mereka juga tidak pernah teralu dianggap. Yang Patricia anggap layak sebagai penerus keluarga Gatara di masa depan hanyalah anak perempuan yang lahir dari rahimnya Felicia.Andaikan Ivan tidak terlahir di keluarga Gatara dan harus mengandalkan Gatara Group untuk bertahan hidup, dia ingin menghancurkan perusahaan itu dan merombak tradisi keluarga yang tidak masuk akal.Keluarga lain di mana-mana menjadikan laki-laki sebagai kepala keluarga, tetapi di keluarga Gatara terbalik. Justru wanitalah yang menjadi kepala keluarga.“Pa, kira-kira Mama dan Felicia pergi ke mana pagi-pagi begini? Kalau cuma jalan-jalan rasanya terlalu pagi. Di luar kan dingin, apa mereka nggak takut?”Udara di luar tidak seperti di dalam ruangan yang nyaman karena terdapat penghangat ruangan. Meski di luar tidak trun

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3637

    Meski disindir oleh ibunya, Felicia tetap tak goyah. Dia berkata, “Tentu saja aku perhatian sama mamaku sendiri. Mau sejahat apa pun, aku tetap bakal peduli.”“Memangnya aku apain kamu? Apa aku ada jahat sama kamu selama ini. Kalau kamu bukan anak kandungku, dari apa yang sudah kamu lakukan selama ini, punya sembilan nyawa pun nggak cukup.”“Iya, iya. Aku seharusnya berterima kasih karena karena aku masih dikasih hidup.”Mendengar itu, Patricia refleks mengangkat tangannya untuk memukul Felicia.“Waduh.”Felicia sengaja menjerit kesakitan, lalu menutup bagian bagian yang terpukul dan berjongkok di lantai. Patricia kaget melihatnya dan memelototinya. “Aku cuma mukul kamu pelan memangnya bikin tangan kamu patah? Dasar cengeng, begitu saja sampai teriak.”“Aduh … sakit! Sakit banget!” Alih-alih menanggapi ibunya, Felicia terus menjerit kesakitan sambil memegangi bagian tubuhnya yang tadi dipukul.Seketika Patricia terdiam untuk beberapa saat. Lalu dia berjongkok untuk memeriksa tangan Fel

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3636

    “Vandi, menurut kamu, besok mamaku bakal apain aku? Apa dia bakal membiusku lagi? Atau bikin aku pingsan?”Vandi terdiam. Dia dapat memikirkan berbagai macam cara untuk membuat Felicia tak berdaya, tetapi dia tidak tahu cara mana yang akan Patricia gunakan. Felicia pun tidak menanya lebih jauh. Dia tahu ibunya suka berubah-ubah dan tidak mudah ditebak. Lagi pula Vandi bukan asistennya Patricia. Tidak mungkin dia langsung tahu apa saja yang Patricia rencanakan.“Sudah malam, kamu istirahatlah dulu. Aku juga sudah mau tidur.”Felicia mengirimkan pesan kepada Vandi untuk segera beristirahat. Dia meletakkan ponselnya di atas meja kecil samping kasur dan mematikan lampu kecil. Hanya saja, terlalu banyak hal yang mengusik hati Felicia, membuat dia kesulitan untuk tidur meski sudah berguling ke sana kemari cukup lama.Entah sudah berapa menit berlalu Felicia pun masih tidak bisa tidur, akhirnya dia pun duduk dan menyalakan lampu kecil, mengambil ponselnya dan melihat jam yang ternyata sudah m

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3635

    Vandi menjawab, “Kalau diselidiki sekarang pun nggak akan dapat apa-apa, waktunya terlalu mepet. Bu Patricia sudah menyuruh pelayan rumah pergi ke rumah keluarga Arahan untuk mengantar undangannya supaya besok malam Bu Yuna dan yang lain datang. Dia juga mengundang beberapa anggota keluarga Gatara yang lain. Kurasa kalau Bu Patricia mau beraksi, pasti akan dia lakukan besok di pesta.”Undangan perjamuan yang Patricia adakan kali ini berbeda dengan yang pertama kali. Pertama kali dia mengundang Odelina, lalu Ricky dan Rika juga datang. Meski Patricia mau menghabisi Odelina dalam perjalanan sesuai dengan rencananya, sayang upaya itu gagal.Setelah itu, Patricia dan Odelina sempat beberapa kali bertemu, tetapi Patricia sudah tidak lagi mengundang Odelina ke rumah. Dalam perjuaman kali ini ada banyak yang datang dari Mambera. Yang datang semuanya adalah orang-orang kaya dan penting. Tanpa perlu ditanya pun sudah tahu kalau mereka datang bertujuan untuk memberi dukungan kepada Odelina.Alas

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3634

    “Kalau ada waktu, Stefan juga suka baca-baca buku mengasuh anak supaya ada pengetahuan dasar untuk jadi papa.”Mulan tertawa, “Sama kayak Yose dulu.”Tak heran meski Stefan dan Yose jarang berhubungan, mereka saling percaya satu sama lain. Bisnis yang mereka jalani juga makin lama makin makmur. Mereka berdua adalah tipe orang yang serupa.Sekali lagi Olivia dan Mulan saling bertatapan dan bertukar senyum. Kebahagiaan mereka terpancar dengan sangat jelas melalui sorot mata. Baik itu Stefan atau Yose, mereka berdua adalah pria yang luar biasa, dan sama-sama bertanggung jawab sebagai kepala keluarga.Mereka begitu sibuk, tetapi tetap tidak melupakan keluarga dan anak istri. Mereka tetap bekerja keras menunaikan tanggung jawab sebagai ayah dan suami yang baik. Sebagai istri mereka berdua, Olivia dan Mulan merasa sangat bahagia. Pantas saja begitu banyak wanita lain di luar sana yang menambakan mereka.“Kamu juga cepat tidur, deh. Good night.”“Good night.”Setelah mengucapkan selamat malam

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3633

    Dokter Panca mau Liam untuk menyalin tidak masalah, asal jangan terlalu banyak sehingga mengganggu waktu istirahat dan bermainnya. Sekarang sudah masuk musim liburan dan anak-anak seharusnya bisa bermain dengan gembira. Seiring dengan berjalannya usia, waktu untuk bersenang-senang akan makin berkurang. Studi dan karir menjadi prioritas, yang mana otomatis akan memotong waktu bermain.Dengan khawatir Liam bertanya, “Mama, apa Kakek Guru bakal dengar permintaan Mama? Dokter Kellin lagi nggak di rumah. Kalau Dokter Kellin yang ngomong pasti Kakek Guru mau dengar.”“Tenang saja, Dokter Panca pasti mau dengar,” kata Mulan dengan hangat. “Apa pun yang terjadi, kamu tetap anak Mama. Sekeras apa pun Dokter Panca, dia tetap harus mendengar pendapat dari orang tua murid. Sudah, tidur, gih. Besok pagi jangan lupa latihan. Habis sarapan, baru kamu lanjutkan tugas menyalinmu. Habis itu baru boleh main sama Russel. Sorenya juga sama, habis tidur siang, kerjain dulu tugasmu selama satu jam, baru sisa

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status