Share

Bab 479

Penulis: Anggur
Informasi ini terlalu mengejutkan Olivia. Dia ingat ketika dia masih SMA, dia belajar mati-matian baru bisa masuk ke universitas yang bagus.

Sedangkan Stefan dan adik-adiknya masuk ke universitas yang bagus dengan mudah. Mereka bahkan beberapa kali lompat kelas.

“Kak Oliv, jangan pasang muka seperti kamu yang terpukul begitu. Seharusnya aku yang paling merasa terpukul.”

Olivia berpikir sejenak dan merasa benar juga. Sandy yang paling kasihan. Dia pun tersenyum dan berkata, “Sandy, kamu juga nggak usah berkecil hati. Aku yakin kamu juga bisa masuk ke universitas yang bagus. Semangat!”

“Aku harus diterima di universitas tempat kakak-kakakku kuliah dulu. Kalau nggak diterima, aku ... ulang lagi saja.”

Pada awalnya Sandy ingin berkata dia akan menampar dirinya sendiri dua kali kalau dia gagal dalam ujian penerimaan. Setelah dipikir-pikir, dia merasa tidak boleh terlalu banyak memukul diri sendiri. Karena itu, dia mengubah kata-katanya.

Stefan menoleh dan menatap adiknya, lalu dia fokus men
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 480

    Sarah selalu menyangkal kalau dia menikmati permainan ini.Olivia memang tidak tidur semalaman. Tadi pagi dia sudah minum secangkir kopi. Sekarang dia pun mulai mengantuk. Karena itu, dia berkata, “Aku coba telepon kakakku dulu, tanya kondisi Russel.”Begitu menelepon kakaknya, Oliva pun mendapat kabar kalau Amelia dan ibunya datang menjenguk Russel sambil membawa hadiah pula. Olivia tahu tujuan utama kedatangan mereka.“Kak, mamanya Amelia ada ngomong apa, nggak?” Olivia masih belum memberi tahu kakaknya tentang hal ini.“Nggak ngomong apa-apa. Dia hanya merasa kasihan pada Russel. Kalau Amelia sudah memarahi anak Shella setengah jam ada kali.”Teman dan keluarga suami adiknya semuanya lebih hebat dari suami dan mertuanya. Hal itu membuat Odelina semakin merasa sedih. Mengapa dia begitu buta saat itu sehingga bisa menikah dengan b*jingan seperti Roni? Beraninya seorang ayah seperti Roni ingin merebut hak asuh Russel darinya?Begitu proses pengadilan gugatan cerainya dimulai, Odelina

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 481

    Stefan menggendong Olivia kembali ke rumah kecil mereka. Begitu membuka pintu, mereka disambut oleh anjing peliharaan Olivia.“Minggir!”Stefan menggertak dengan suara pelan, anjing kecil itu langsung berbaring di lantai dengan patuh dan tidak berani mendekat. Dia tahu Stefan tidak terlalu menyukainya. Untung saja, pria itu tidak melakukan kekerasan padanya. Dia juga tidak kekurangan makanan dan minuman.Tring tring tring ....Ponsel Stefan berdering. Dia masih menggendong Olivia, karena itu dia tidak bisa mengambil ponsel di dalam sakunya.Karena tak kunjung diangkat, orang yang meneleponnya dengan cepat menutup telepon. Sepertinya Reiki mengikuti perintah Stefan untuk meneleponnya setiap sepuluh menit, agar Stefan memiliki alasan untuk pergi. Akan tetapi, Reiki tidak perlu melakukannya lagi sekarang. Karena Yuna dan Amelia telah meninggalkan rumah Odelina.Stefan membawa Olivia kembali ke kamarnya dan membaringkannya ke tempat tidur. Setelah itu, dia menutupi Olivia dengan selimut. K

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 482

    Stefan masih bersikeras tidak mau mengaku dan berkata, “Nggak!”“Yang benar?”“Nggak!”Olivia berdiri tegak, lalu berkata dengan raut wajah kecewa, “Tadinya aku pikir kalau kamu nggak mau berpisah denganku, aku akan minta Bi Lesti tinggal di rumah kakakku. Aku pulang untuk temani kamu. Karena kamu nggak mau, aku tinggal di rumah kakakku saja. Cuaca akhir-akhir ini semakin dingin. Tidur sendirian di malam yang dingin begini, rasanya nggak nyaman. Huh ....”Stefan, “....”Apakah Olivia sedang memberi Stefan isyarat, selama Stefan mengatakan enggan berpisah dengannya, maka Olivia akan tidur di kamar Stefan?Olivia masih memasang raut wajah kecewa. Kemudian, dia mengulurkan tangannya dan menyentuh wajah Stefan. Setelah itu, tangannya bergerak ke bawah, berkeliaran di leher pria itu. Hingga akhirnya, tangan Olivia tiba di dada Stefan dan menyentuhnya sebentar. Saat tatapan Stefan menjadi semakin dalam dan menatap lekat padanya, Olivia justru menarik kembali tangannya dengan lancang.“Aku la

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 483

    Setelah pasangan itu saling menggoda satu sama lain, Stefan sangat perhatian kepada Olivia selama makan. Sikap pria itu membuat Olivia merasa tersanjung.Pada saat yang sama, dia pun berpikir dalam hati, suami yang baik memang benar-benar harus dilatih sendiri. Semoga saja suami yang telah dia latih sendiri tidak akan direnggut oleh orang lain.Selesai makan, mereka berdua pergi ke rumah Odelina bersama. Russel sudah bangun, tapi dia masih belum mau main sendiri. Dia terus menempel pada ibunya.Selain ibunya, hanya Olivia yang bisa menggendong Russel sekarang. Dia bahkan tidak mau digendong Bi Lesti.“Besok Kakak pergi kerja, nggak?” tanya Olivia yang sedang menggendong Russel.Odelina menatap Russel, dalam hatinya ada pergulatan batin sejenak. Kemudian, dia berkata, “Oliv, aku ingin mengundurkan diri dan bikin usaha sendiri.”Odelina sangat khawatir dengan kondisi Russel saat ini. Namun, kalau dia meminta cuti, karyawan baru seperti dia akan sangat mudah kehilangan pekerjaan.Setelah

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 484

    “Oliv, Stefan, kalian yang harus pergi kerja, pergi kerja saja. Yang harus buka toko pergi buka toko saja. Kalian nggak perlu datang ke sini. Aku bisa jaga Russel sendiri.”Olivia merasa tidak terlalu tenang, “Kalau begitu biar Bi Lesti tinggal di sini.”Pada awalnya Olivia mempekerjakan Bi Lesti agar ada yang bisa jaga Russel di siang hari, sekaligus ada yang urus kebersihan rumah kecil Stefan dan Olivia.Odelina merasa tidak enak hati. Bi Lesti adalah orang yang dipekerjakan oleh Stefan karena tidak ingin istrinya terlalu lelah. Pada akhirnya, Odelina selalu meminta Bi Lesti untuk membantunya.“Kak, kita ini kakak adik, harus saling mendukung.” Olivia tidak ingin kakaknya merasa terbebani, “Yang paling penting Kakak dan Russel baik-baik saja.”“Kalau begitu, kamu tolong bayar gaji Bi Lesti dulu. Tunggu usaha Kakak sudah berdiri, aku akan kembalikan ke kamu.” Odelina menghargai bantuan adiknya. Namun, dia tidak bisa menerima semua ini begitu saja.Stefan tiba-tiba berkata dengan lembu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 485

    Setelah menghibur Olivia, Sarah menguap dengan anggun, lalu meletakkan remote TV, berdiri dan berkata kepada Olivia dan Stefan, “Aku mau kembali ke kamar untuk istirahat dulu. Sudah tua, nggak tahan begadang.”Setelah berjalan beberapa langkah, Sarah berhenti, lalu menoleh dan bertanya kepada Olivia, “Oliv, kamu mau keluarkan bantalmu, nggak?”Olivia tertawa dan menjawab, “Nggak usah, Nek. Ada bantal di kamar tamu.”Sarah melirik Stefan dan tidak berkata apa-apa lagi. Dia pun berlalu dan kembali ke kamar. Pada saat Olivia pergi mandi, sang nenek sudah tertidur lelap. Suara dengkurannya lagi-lagi begitu keras.Olivia, “....”Sepuluh menit kemudian. Olivia keluar dari kamar dengan baju tidurnya. Baru saja dia menutup pintu, dia pun melihat suaminya yang telah memakai baju tidur, dengan tangan bersedekap, pria itu bersandar di pintu kamarnya.“Masih belum tidur? Besok kamu harus pergi kerja, loh.”Olivia pura-pura tidak ingat kata-kata saat dia menggoda Stefan tadi. Dia mengatakan sesuatu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 486

    Dia merangkak naik ke kasur lelaki itu dan membaringkan tubuhnya sambil berkata, “Karena pernah tidur di kasurmu sekali, aku selalu merasa kasur kamu sangat nyaman. Mungkin hanya perasaanku saja.”Setelah itu dia menarik selimut dan menyelimuti dirinya. Olivia menyunggingkan senyum dan berkata, “Stefan, selamat malam.”Stefan mengerjapkan matanya dan menatap perempuan itu dalam-dalam. Mendadak dia membuka selimut Olivia dan hendak menimpa perempuan itu. Olivia bergegas duduk dan langsung turun dari kasur.“Olivia.”Stefan mengulurkan tangannya untuk menahan perempuan itu.“Eum … aku, aku mau ke kamar mandi kamarku.”Tamu bulanannya datang lagi dan merusak suasana.Dengan bingung lelaki itu berkata, “Di kamar aku juga ada kamar mandi.”“Tapi di sini kurang satu barang. Setelah aku selesai ke kamar mandi, aku datang lagi ke sini. Tapi kita berdua nggak bisa tidur dulu.”Olivia menatap lelaki itu sambil menyubit wajahnya dengan raut kecewa sambil berkata, “Tunggu sebentar dulu.”Stefan te

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 487

    Yuna menerima tisu yang diberikan oleh suaminya sambil mengusap air matanya. Setelah itu dia berkata, “Russel mirip dengan adikku, mamanya adalah Odelina. Kalau dia kurusan sedikit, dia akan lebih mirip sama adikku.”“Waktu Amelia ketemu dengan Olivia pertama kali, dia merasa ada sebuah rasa familiar yang sulit dijelaskan. Setelah ketemu Odelina dan Russel, dia juga merasakan hal yang sama. Sepertinya itu hubungan darah.”“Rudy, kali ini kemungkinan aku beneran menemukan adikku,” kata Yuna. Air matanya kembali mengalir ketika mengingat bahwa adiknya sudah meninggal.“Tapi dia sudah nggak ada lagi, dia sudah meninggal lima belas tahun yang lalu. Pantas saja aku nggak pernah ketemu sama dia meski aku sudah mencarinya dengan keras. Dia nggak ada di dunia ini lagi, bagaimana mungkin aku bisa menemukan dia?“Ini hanya perasaan saja, antar sesama manusia ada sesuatu yang dinamakan takdir dan sifatnya sangat aneh. Kamu jangan menangis dulu, setelah selesai tes DNA baru kita bicarakan lagi.”K

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3466

    Anak muda yang tidak mau bekerja biarkan saja mereka kelaparan. Biaya hidup untuk anak muda harus dihapuskan. Saat mereka tidak memiliki siapa-siapa untuk diandalkan, mereka akan keluar untuk mencari pekerjaan dan menjadi mandiri. Hanya dengan begitu baru bisa dipilih yang mana yang bagus untuk diambil dan dilatih jadi penerus. Akomodasi untuk orang lanjut usia tidak diubah juga tidak masalah.“Di keluarga banyak orang yang nggak berguna, hanya bisa andalkan kita untuk cari uang dan hidupi mereka. Mama ingin ubah keluarga ini dan jadi miliki keluarga kita saja. Tapi Mama butuh kerja samamu.”“Felicia, Mama sudah berkorban banyak untuk dapatkan posisi kepala keluarga ini. Mama juga sudah kerja keras selama puluhan tahun. Meskipun kemampuan Mama terbatas dan gagal bawa keluarga kembali ke puncak kejayaan, seenggaknya Mama sudah memusatkan kekuasaan dan kepentingan sedikit demi sedikit. Sekarang para tetua susah mau menggoyahkan kekuasaan kepala keluarga.”“Kalau mereka berani bicara, Mam

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3465

    “Sekalipun aku dapatkan dengan cara yang nggak benar, kamu bisa ambil dengan cara yang baik dan benar. Kalau posisi kepala keluarga kembali ke tangan keturunan tantemu, bukankah aku akan jadi bahan tertawaan semua orang? Aku juga sudah kehilangan banyak hal karena ini,” kata Patricia dengan tegas.Usai berkata, Patricia mengulurkan tangannya dan menyentuh wajah Felicia yang bengkak. Dia menghela napas, lalu berkata, “Felicia, aku lakukan semua ini benar-benar demi kebaikan kamu sendiri. Mama harap semua yang ada di keluarga Gatara bisa diberikan ke kamu.”Felicia membalas tatapan ibunya. Dia percaya perkataan ibunya tentang keinginannya untuk mewariskan segalanya di keluarga Gatara kepadanya. Namun, keluarga Gatara bukan milik ibunya seorang.Patricia ingin menjadikan semua milik keluarga Gatara menjadi miliknya sendiri. Setelah Felicia kembali ke keluarga Gatara, Felicia menyadari banyak orang yang tidak senang dengan ibunya karena ibunya secara bertahap berusaha menghapuskan aturan k

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3464

    Felicia tahu Vandi khawatir. Dia menyuruh Vandi keluar dulu sambil menenangkannya, “Tenang saja, Mama nggak akan benar-benar bunuh aku. Aku anak kandungnya. Aku sudah rusak rencananya. Aku pantas ditampar olehnya.”Patricia tidak benar-benar membunuh Felicia. Felicia merasa ibunya masih peduli dengan hubungan di antara mereka.Vandi menatap Patricia sejenak, lalu menatap kembali wajah Felicia yang bengkak dengan ekspresi tidak tega. Setelah itu, dia keluar dari ruangan. Vandi pergi minta es pada perawat dan meminta Felicia mengompres wajahnya terlebih dahulu.Felicia mengambil es dari Vandi dan berkata, “Aku akan kompres. Kamu keluar saja.”Vandi mengerutkan bibir. Pada akhirnya, dia keluar dari ruangan lagi. Setelah di dalam ruangan tinggal mereka berdua, Felicia mengompres wajahnya dengan es sambil berkata, “Mama capek berdiri terus, kan? Mama ambil sendiri kursi dan duduk dulu.”Patricia memelototi Felicia sejenak, lalu menarik kursi dan duduk tanpa mengucapkan sepatah kata pun.“La

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3463

    “Aku sudah alami banyak hal. Pandangan dan perspektifku sudah lama terbentuk. Aku nggak bisa lagi jadi orang seperti yang Mama inginkan.”“Kamu katakan semua ini untuk buat aku merasa bersalah?” tanya Patricia.Felicia tertawa pelan. “Aku mana berani? Lagi pula, apakah Mama akan merasa bersalah? Mama masih punya hati?”Begitu Felicia selesai berkata, Patricia menamparnya lagi. Kali ini, tamparan mengenai sisi wajah Felicia yang lain. Kedua sisi wajah Felicia merah dan bengkak. Lebih banyak darah mengalir dari sudut mulutnya.“Bu Felicia!” teriak Vandi yang tidak tega melihat Felicia ditampar.Vandi tidak bisa bertahan lebih lama lagi. Jika Patricia memukul Felicia lagi, dia mungkin akan mengusir Patricia. Felicia adalah orang yang ingin dia lindungi seumur hidupnya. Bagaimana mungkin dia bisa membiarkan Patricia terus menyakiti Felicia?Patricia menatap Vandi dan berakta, “Kamu keluar, Vandi. Ini masalah kami berdua, nggak ada hubungannya sama kamu!”Patricia benar-benar takut Vandi ak

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3462

    Ekspresi Vandi serius dan tegas. “Bu Felicia anak kandung Bu Patricia!” ujar Vandi.Patricia memberi perintah dengan dingin, “Lepas, Vandi. Jangan lupa, sekarang aku masih kepala keluarga. Kamu harus dengar perintahku!”“Sejak aku ditugaskan untuk kerja bersama Bu Felicia, tugasku adalah melindungi Bu Felicia selamanya. Aku hanya akan setia padanya, hanya dengar perintahnya. Itulah tugas kami sebagai asisten. Kami juga hanya punya satu majikan. Majikanku adalah Bu Felicia, bukan Bu Patricia. Tugasku adalah melindungi Bu Felicia. Aku nggak akan biarkan siapa pun sakiti dia, termasuk Bu Patricia.”Wajah Patricia menjadi semakin buram. Memang, sejak Vandi kerja bersama Felicia, dia hanya setia kepada Felicia dan hanya akan melayani Felicia. Sekalipun Patricia masih berstatus kepala keluarga, Patricia bukan majikan Vandi. Dia tidak berhak menyuruh Vandi melakukan apa pun.Patricia hendak memukul Felicia langsung di depan Vandi. Tentu saja, Vandi harus menghentikannya.Felicia berkata kepad

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3461

    Odelina bergumam pelan. “Aku percaya kehidupan aku dan Olivia akan semakin membaik.”Belum lagi Odelina sendiri. Setelah menikah dengan Stefan, kehidupan Olivia menjadi sangat baik. Olivia juga sangat baik terhadap Odelina.“Kak Aksa buru-buru datang ke sini tadi malam, pasti sudah capek. Kak Aksa istirahat di hotel saja dulu. Aku rasa untuk sementara waktu Patricia nggak akan lakukan apa pun pada kita.” Odelina meminta Aksa untuk kembali ke hotel dan beristirahat.“Memang benar Patricia ingin bunuh aku. Tapi dia masih takut. Atau, dia punya ambisi yang lebih besar, ingin bunuh kita semua sekaligus.”Odelina cukup memahami jalan pikiran Patricia. Aksa sendiri memang sudah merasa lelah dan ingin beristirahat.“Oke, kalau begitu aku kembali ke hotel dulu. Kalau ada apa-apa, kamu telepon saja.”“Oke, Kak.”Tidak lama setelah Aksa pergi, Rika datang. Setelah sekretaris menelepon Odelina, Odelina langsung keluar untuk menyambut Rika. Namun, baru saja Odelina membuka pintu kantor, sosok Rika

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3460

    “Silakan pergi, kami nggak antar, ya!” Aksa dan Odelina berkata hampir bersamaan.Patricia yang sudah berjalan sampai di depan pintu langsung berhenti. Dia menoleh dan menatap Odelina, lalu berkata dengan dingin, “Ingat, di sini Kota Cianter. Di Kota Cianter, keluarga Gatara masih lebih kuat dari kamu, Odelina.”Odelina tertawa pelan dan mengakui, “Aku nggak bilang Bu Patricia nggak sebaik aku. Kalau aku ngomong begitu, itu akan menjadi pukulan yang besar dan akan menghancurkan harga diri Bu Patricia.”“Aku pendatang baru di sini, baru beberapa bulan di Kota Cianter. Kalau Bu Patricia bahkan nggak sebaik aku, lebih baik Bu Patricia benturkan kepala ke tembok saja. Tapi jauh-jauh, ya. Jangan di tembok perusahaanku. Mengotori tempatku saja.”Patricia sangat marah sehingga dia benar-benar ingin segera membunuh kedua orang ini. Namun, dia tetap berusaha menahan emosinya. Dia sudah berusia 70 tahun. Jika dia bahkan tidak sanggup menahan diri, maka dia benar-benar harus membenturkan kepalany

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3459

    Odelina tersulut emosi ketika mendengar hal itu. Aksa menggunakan tatapan matanya untuk menenangkan Odelina, memberi isyarat agar Odelina tidak marah. Patricia memang sengaja membuat mereka marah. Semakin marah mereka, semakin senang Patricia.Sekarang Patricia ingin menyingkirkan mereka semua. Namun, dia belum memiliki rencana yang sempurna. Jadi dia hanya bisa mengatakan sesuatu yang dapat memancing amarah mereka.“Apakah Bu Patricia bisa melakukan hal itu? Kami sangat menantikannya,” kata Aksa dengan tenang.“Bu Patricia bahkan nggak bisa urus kekacauan di keluarga Gatara. Aku nggak tahu bagaimana cara kamu mengelola Gatara Group selama beberapa puluh tahun terakhir. Keluarga lain makin lama jadi makin besar. Nggak perlu sampai di seluruh negeri. Hanya di provinsi atau kota saja. Seenggaknya mereka dapat pertahankan status mereka sebagai bos besar. Bu Patricia coba lihat ada di posisi apa Gatara Group di Kota Cianter?”Aksa sengaja mengejek kemampuan Patricia. Patricia bisa membuat

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3458

    Patricia sama sekali tidak menyangka. Setelah puluhan tahun, kebenaran akan terungkap juga. Dia juga tidak menyangka kedua keponakannya masih bisa bangkit sendiri tanpa dukungan dari keluarga Gatara. Mereka bisa masuk ke keluarga kaya dan mendapatkan lebih banyak dukungan dari keluarga besar lainnya. Yang bernasib baik pada akhirnya tetap bernasib baik.“Ada urusan apa Bu Patricia datang ke sini?”Saat Patricia tetap diam, Aksa bertanya dengan suara berat. Mata Patricia bertemu dengan mata Odelina yang penuh kebencian. Dia merasa Odelina memiliki sedikit bayangan dari Sofia. Apakah Patricia harus hidup di bawah bayang-bayang kakaknya sepanjang hidupnya?“Odelina, kalau aku bilang aku datang untuk bunuh kamu, apakah kamu akan takut?” Mata Odelina berkedip, lalu dia menjawab dengan jujur, “Tentu saja takut. Siapa yang nggak takut mati? Memangnya Bu Patricia nggak takut mati? Tapi aku tahu kamu nggak suka bisnis yang merugikan. Sekalipun kamu sangat ingin bunuh aku sekarang juga, kamu ma

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status