Share

Bab 400

Author: Anggur
“Walaupun orang tua sudah pensiun, mereka juga akan buat usaha kecil yang nggak capek. Uang yang didapatkan memang nggak banyak, tapi bisa menghabiskan waktu dan buat mereka merasa produktif.”

“Aku juga pernah kasih papa mama aku uang, tapi mereka nggak mau. Aku kasih satu kali, mereka kembalikan dua kali lipat. Katanya buat tabungan dan modal menikah.”

Olivia teringat pertemuannya dengan kedua mertuanya beberapa waktu lalu. Papa mertuanya memang sudah berumur, tetapi tetap terlihat berwibawa dan beraura. Sedangkan mama mertuanya memang sedikit tidak menyukainya, tetapi etikanya dan sikapnya sangat baik sehingga tidak bersikap jahat padanya.

Ketika berbicara dengan Olivia juga nada bicaranya lembut dan halus. Perawatan mama mertuanya jauh lebih baik lagi, kalau mereka jalan bersandingan kemungkinan orang lain akan berpikiran mereka saudara.

Mereka juga sudah menikah dalam waktu yang cukup lama, akan tetapi Olivia justru paling sering berinteraksi dengan neneknya Stefan. Sisanya hanya b
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Astrid Indah lestari
rugi buang2 koin baca ini, terlalu berbelit Belit. sampai bab 400 blum jg ada jd suami istri betulan...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 401

    Olivia masuk ke kamarnya dan menutup pintu. Dia bersandar di balik pintu dan mengelus wajahnya yang terasa panas. Dia juga tidak mengerti kenapa wajahnya harus berubah merah. Mungkin dia kesurupan ketika kemarin menemani sang kakak menangkap perselingkuhan.Sesaat kemudian Olivia langsung memutuskan untuk mandi karena nanti harus buat sarapan untuk Stefan. Dia teringat dengan Bi Lesti dan langsung menghubunginya. Ketika Bi Lesti menerima sambungan telepon, Olivia berkata, “Bi Lesti, nanti Bibi langsung bawa Russel ke toko aku aja. Nggak perlu pulang ke rumah.”“Baik.”“Gimana dengan kakak aku?”“Bersikap seperti nggak terjadi apa-apa. Katanya setelah sarapan dia harus bergegas ke kantor. Saya siapkan kopi buat dia karena kemarin nggak begitu tidur. Kopi bisa buat dia lebih semangat untuk lanjut kerja.”Olivia merasa iba dengan sang kakak, tetapi dia tahu tidak memungkinkan bagi Odelina untuk cuti karena baru masuk beberapa hari saja.“Bilang sama dia buat hati-hati di jalan.”“Baik.”O

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 402

    Kenapa Olivia tidak ada bayangan sama sekali? Dia hanya minum dua botol bir yang memang bisa membuatnya terlelap, tetapi dia jamin tidak akan muntah. Tidak mungkin Olivia muntah karena kekenyangan bukan?Olivia sedikit curiga, tetapi tidak mungkin Stefan membohonginya karena sebuah gambar saja. Dia mengangguk dan memutuskan untuk tidak melanjutkan ucapannya lagi. Sebaiknya dia mengikuti ucapan sang kakak yang memintanya mengurangi alkohol.“Mau dicari lagi?”“Memangnya kamu bisa menemukannya lagi? yang ada sudah rusak dan nggak bisa dipakai lagi. Nggak apa-apa, aku buat yang baru saja.”Stefan tampak bersalah dan berkata, “Aku nggak tahu gambar itu sangat penting buatmu. Aku benar-benar refleks dan mengambil kertas gambar kamu. Lain kali kalau kamu sudah selesai gambar, jangan letak di meja rias, terlalu dekat dengan ranjang.”“Iya.”Olivia berpikir kalah kejadian seperti ini tidak mungkin terjadi setiap hari. Dia juga tidak mungkin setiap hari minum alkohol.“Pak Stefan, kamu nggak pe

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 403

    Reiki menunggu kedatangan Stefan di depan pintu gedung. Senyumnya merekah ketika dia melihat sosok Stefan.“Aku pikir hari ini kamu nggak ke kantor.”Reiki mengikuti Stefan yang melangkah masuk dengan para bodyguards lelaki itu yang berdiri di sisi pintu masuk gedung.“Kalau aku nggak ke kantor dan biarkan kamu yang mimpin rapat, kamu bakalan berisikin aku sepanjang hari dan bilang kamu hutang sama aku di masa lalu makanya sekarang menderita untukku.”“Kamu lumayan tahu diri karena tahu selama ini kamu selalu mempekerjakan aku.”Stefan meliriknya sekilas dan berkata, “Aku itu sedang memberikan tempat buat kamu unjuk diri. Kalau bukan karena aku, memangnya kamu bakalan dihargai sama keluargamu?”Keluarga Ardaba yang masih berusia muda tidak kalah dengan para keturunan keluarga Adhitama. Reiki bisa lebih unggul dibandingkan para saudaranya yang lain karena kemampuannya dan juga dia menjalin hubungan baik dengan Stefan. Dia menjadi salah satu orang penting di Adhitama Group.Reiki merupak

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 404

    Stefan terdiam dan tidak tahu harus berkata apa. Dia menatap Reiki dengan sorot datar.Reiki hanya mengelus hidungnya dengan ekspresi malu dan berkata, “Aku mendadak jadi berharap pada perjodohan aku dengan Junia.”“Sudah aturin pertemuan kalian di sabtu sore. Tempatnya kamu yang tentuin dan setelah itu kasih tahu aku. Aku minta Olivia buat kasih tahu Junia ke sana.”“Berarti lusa. Stefan, coba kamu lihat aku yang sekarang ganteng nggak? Di wajahku ada jerawat? Kumis aku panjang?”Keduanya tiba di lantai paling atas gedung. Stefan bergegas melangkah keluar ketika pintu lift terbuka. Reiki buru-buru mengikuti langkah lelaki itu.“Pak Stefan, Pak Reiki,” sapa Shelvi sambil berdiri ketika melihat kedua atasannya.  Kedua lelaki itu mengangguk sebagai respons untuk sapaan asistennya itu.Setelah masuk ke ruang kerja Stefan, lelaki itu menunjuk pintu ruang istirahatnya dan berkata, “Di kamar itu ada cermin, kamu ngaca saja sendiri.”Reiki menarik kursi dan duduk di depan meja kerja milik Ste

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 405

    “Yang paling penting itu dia terlalu gemuk. Aku minta dia setiap hari lari di taman lima putaran sebelum mulai kerja. Kalau nggak sampai lima putaran, dia nggak boleh ke kantor. Aku paksa dia diet dengan cara seperti itu, kalau Cuma satu bulan hasilnya nggak akan kelihatan makanya aku bilang tiga bulan.”Stefan terdiam lagi. Ternyata Daniel ikut campur cukup banyak. Setelah memberikan pekerjaan, dia masih memperhatikan masalah berat badan Odelina. Benar-benar majikan paling baik.“Daniel, masa uji coba satu bulan saja. Setelah satu bulan naikkan gaji dia. Kalau kamu merasa kemampuan dia nggak sebanding dan nggak mau tambah gaji, tambahan dia aku yang keluarkan.”“Sekarang dia hanya staff akunting biasa, mau tambah seberapa pun tetap nggak akan bisa terlalu banyak. Palingan hanya tambah dua juta saja. Memangnya uang segitu bisa untuk apa memangnya?”Dengan suara berat Stefan berkata, “Dua juta buat kamu nggak ada apa-apanya, tapi buat karyawan biasa itu sangat berguna sekali. Kakak aku

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 406

    “Russel, nggak apa-apa kan?”Setelah ibunya Roni melakukan hal itu, dia teringat dengan cucunya ketika pulang. Aiden yang demam sudah cukup membuat mereka sekeluarga khawatir dan tidak tenang. Demamnya yang naik dan turun terus membuat mereka kepikiran.Russel lebih kecil satu tahun dibanding Aiden. Kalau dia tertular, tidak bisa dibayangkan bagaimana keadaannya.“Aku nggak pulang jadi nggak lihat Russel. Harusnya nggak apa-apa. Tadi di sekitar rumah, aku ada lihat Odelina kerja.”Odelina sudah memukul dia dan Yenny kemarin, bisa-bisanya perempuan itu bersikap seperti tidak terjadi apa-apa dan berangkat kerja. Roni jauh lebih mending dibanding Yenny yang masih di hotel karena tidak berani keluar untuk bertemu orang-orang. Wajahnya terdapat jejak lima jari yang masih belum pudar.Kemarin malam setelah Odelina dan Olivia pergi, Yenny langsung menangis hebat sambil memeluknya dalam waktu yang cukup lama. Katanya dia seperti itu karena Roni, tangisan perempuan itu membuat Roni merasa hatin

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 407

    Roni sudah benar-benar yakin ingin cerai. Dia dan Yenny juga sudah berjalan terlalu jauh dan akhirnya ketahuan oleh Odelina. Dengan sifat yang dimiliki oleh Odelina, dia tidak mungkin diam dan terima begitu saja.“Roni, setelah kamu dan Odelina menikah, kamu yang kerja dan mencari uang sedangkan Olivia nggak ada penghasilan sama sekali. Kalau mau cerai, kalian tinggal urus administrasi perceraian dan langsung minta dia bereskan pakaiannya dan pergi. Barang lainnya jangan izinkan dia bawa pergi.”Perceraian sudah menjadi sesuatu yang sudah pasti. Kalau begitu maka sebaiknya mengurangi kerugian dari perceraian tersebut.“Ma, nggak mungkin kalau dia nggak bawa pergi apa pun, kecuali dia sendiri yang nggak mau. Setelah menikah dia nggak kerja, tapi semua penghasilan aku jadi harta bersama. Begitu dia mengajukan cerai, maka aku harus bagi setengah harta ke dia.”“Meski rumah itu aku yang bayar setelah menikah, karena penghasilan kami jadi harta bersama jadi dia juga ada bagian. Setelah meni

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 408

    “Kamu bilang sama dia kalau akan hapus sistem bagi dua. Selanjutnya kamu akan kasih uang bulanan sedikit lebih banyak dan kalian nggak cerai. Kamu usahakan jangan ketahuan sama dia kalau lagi bersama dengan Yenny.”“Ma, aku mau cerai! Yenny itu nggak pernah menikah dan dia memilih aku. Aku harus tanggung jawab sama dia, aku nggak mau dia menderita lagi karena aku,” kata Roni.“Sebelum Odelina menikah denganmu, dia juga perempuan cantik kan? Kenapa kamu nggak tanggung jawab penuh sama dia? Kamu malah buat dia tersakiti demi perempuan lain,” kata ibunya dengan sebal.“Ma, Mama belain siapa sebenarnya?!”Ibunya mencibir saja. Yenny memang pintar menarik perhatian mereka dan membuat mereka semua menyukai perempuan itu. Akan tetapi ibunya merasa Odelina jauh lebih bisa menjaga keluarga dibanding Yenny. Odelina merupakan perempuan yang bersedia hidup susah dan juga kuat. Yenny merupakan anak paling kecil di keluarganya dan kerap dimanja oleh keluarganya.Perempuan seperti itu umumnya tidak a

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3542

    Setelah dua tahun mengembangkan diri, Odelina telah menjadi lebih baik dari sebelumnya dan memiliki aura seperti tantenya.Untuk sejenak, Mulan tidak tahu harus berkata apa. Olivia menoleh ke arah Kellin dan bertanya, “Kellin, kamu kapan berangkat ke Kota Mambera? Malam ini atau besok?”“Malam ini. Kakek Setya sudah nggak sabar. Dia sudah menunggu datangnya hari ini selama puluhan tahun. Itu yang buat dia bisa bertahan hidup sampai saat ini.” Usai berkata, Kellin tersenyum dan bertanya, “Kenapa kamu bisa tahu aku mau ke sana?”“Gurumu sudah pulang. Dia nggak mungkin bisa langsung pergi. Sedangkan Kakek Setya sudah tua, punya banyak penyakit bawaan. Dia nggak bisa jauh-jauh dari dokter. Gurumu nggak ikut, berarti kamu yang ikut. Tanpa bertanya pun semua orang bisa tebak. Yang lain bilang besok pamit mau pulang. Sebenarnya mereka pergi ke Kota Cianter.”Tidak seorang pun yang memberitahu Olivia tentang hal itu. Dia menebak dan menganalisis semuanya sendiri.“Olivia, kamu benar-benar pint

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3541

    Kellin telah “diberi pelajaran” oleh gurunya. Dia berjanji kepada gurunya kalau dia tidak akan menggigit Tiano lagi. Masala akhirnya baru selesai. Saat Tiano kembali ke pelukan ibunya, anak itu tersenyum lebar pada ibunya, yang membuat hati Kellin langsung meleleh.Tidak heran kalau sang guru melimpahkan seluruh kasih sayangnya kepada Tiano. Sungguh, anak itu sangat menggemaskan. Keluarga Junaidi telah menyiapkan makan siang. Setelah duduk sebentar, semua orang masuk ke ruang makan untuk makan bersama.Selesai makan, Mulan dan Kellin menemani Olivia jalan-jalan di halaman untuk membantu pencernaan makanan. Olivia kuat makan, tapi selesai makan dia merasa perutnya kembung, perlu jalan-jalan sebentar. Setelah makanan tercerna, dia ingin makan lagi.“Di usia kandung segini, janin dalam tahap perkembangan pesat, butuh banyak nutrisi. Makanya kamu jadi cepat lapar. Semua ibu hamil seperti itu. Sering makan tapi dalam porsi kecil. Waktu itu aku makan lebih banyak dari kamu. Setelah melahirka

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3540

    Russel dengan percaya diri berkata, "Aku ini sangat imut, jadi aku tahu semua orang pasti merindukanku!" "Anak ini makin lama makin narsis," kata Olivia sambil meledek keponakannya. Mulan tertawa dan mengambil putranya dari pelukan ibu mertuanya. "Russel nggak salah. Dia dan Liam memang sebanding." Ucapannya memiliki dua makna. Kedua anak kecil itu memang sama-sama pintar dan menggemaskan, tetapi mereka juga sama-sama nakal."Terutama Liam. Mulan merasa anak angkatnya ini makin dewasa sejak kembali kali ini. Dia masih kecil, tetapi pikirannya sudah sangat matang. Dengan beberapa guru yang tidak peduli norma duniawi mendidiknya, mereka pun tidak bisa menilai Liam dengan standar umum. "Aku dan Liam adalah teman baik, saudara seperjuangan. Om bilang, sejak kecil kami selalu bermain bersama, jadi kami ini sahabat sejati dan saudara sehidup semati," kata Russel dengan bangga. Liam dan Russel duduk di samping Kellin karena dia sedang menggendong Audrey. Para orang dewasa di ruangan itu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3539

    Olivia tersenyum, "Anak-anak memang seperti itu. Dalam hidup ini, masa yang paling bahagia dan tanpa beban adalah masa kanak-kanak. Saat mereka bertambah besar dan mulai bersekolah, mereka akan menghadapi tekanan belajar dan nggak bisa lagi sebebas dan seceria sekarang." Mulan mengangguk setuju. "Itu benar, aku bahkan ingin kembali ke masa kecil. Waktu masih jadi anak kecil, rasanya sangat menyenangkan." Saat kecil, dia adalah anak kesayangan di keluarganya. Semua orang memanjakannya, bahkan lebih bahagia dibandingkan anak angkat mereka. Liam harus belajar ilmu medis dan seni bela diri. Sementara sebelum masuk sekolah dasar, Mulan hanya bermain sepanjang waktu. Olivia berkata padanya, "Ucapanmu itu sebaiknya jangan terlalu keras, jangan sampai Yose mendengarnya. Nanti dia malah mengira kamu merasa nggak bahagia setelah menikah dengannya, lalu dia akan memikirkan berbagai cara untuk membuatmu senang." Mulan secara refleks menoleh ke arah Yose. Seolah memiliki telepati, lelaki itu j

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3538

    Anak perempuan memang sangat menggemaskan. Anak perempuan juga lebih patuh dibandingkan anak laki-laki, tidak terlalu nakal. Ibu mertuanya berkata, “Bukannya bilang nggak mau punya anak kedua? Kalau mau lagi, sebaiknya tunggu beberapa tahun lagi. Nanti setelah Tiano masuk taman kanak-kanak, baru kalian coba punya anak kedua.” Dia tidak mempermasalahkan berapa banyak anak yang ingin dimiliki oleh menantunya. Tidak ikut campur, tidak mendesak mereka untuk memiliki anak. Anak-anaknya sudah dewasa, mereka punya pemikiran sendiri. Asalkan mereka tahu apa yang mereka lakukan, itu sudah cukup. Selama anak-anaknya merasa bahagia, dia tidak peduli apakah mereka menikah atau tidak, memiliki anak atau tidak, dan berapa banyak anak yang ingin mereka miliki.“Ya, sekarang belum saatnya memiliki anak lagi. Sekarang pun aku nggak ada waktu untuk hamil dan melahirkan,” kata Kellin. Dia teringat bahwa malam ini dia harus berangkat ke Mambera, menemani Setya ke Cianter. Setiap hari dia sibuk ke san

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3537

    Kellin tersenyum dan berkata, "Archie, Tante Kelli nggak bisa menggendong kamu, duduk saja dulu dan mainkan mainanmu." Archie yang sudah mengulurkan tangan tetapi tidak digendong langsung tidak senang dan mulai berteriak ke arah Kellin. "Wah, sekarang kalau nggak digendong, sudah bisa protes, ya?" Kellin tertawa, lalu melepaskan satu tangan dan meraih pinggang Archie, menggendongnya juga. Begitu digendong, bocah itu melihat adiknya masih memegang mainan di tangannya. Dengan sikap dominan, dia langsung mengulurkan tangan untuk merebutnya. Audrey menggenggam erat mainannya, tidak membiarkan kakaknya merebutnya. Archie tetap berusaha merebut, tetapi Audrey lebih kuat. Dia menarik mainannya kembali dengan sekuat tenaga, lalu langsung mengayunkannya ke arah kakaknya. Archie yang terkena pukulan beberapa kali dengan mainan itu, langsung merengut, matanya memerah, bersiap untuk menangis keras-keras. "Bibi, cepat gendong Archie, dia mau menangis!" Kellin paling takut jika anak-anak menan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3536

    Di mata ibu mertuanya, Kellin mungkin terkenal suka menggigit orang dan yang paling sering digigitnya adalah anak kecil. Siapa suruh kulit bayi begitu halus dan lembut? Melihatnya saja sudah membuat orang ingin menggigit, dan kalau sudah tidak bisa menahan diri, ya benar-benar menggigit. Kellin pun mengikuti ibu mertuanya masuk ke dalam rumah. "Ma, kapan guruku dan yang lainnya sampai?" "Mereka sudah datang. Yose dan adiknya keluar untuk menjemput mereka," jawab Wanita itu. Kellin mengangguk, lalu merasa lega saat melihat anaknya sudah berhenti menangis. Dia takut anaknya masih menangis saat gurunya masuk ke dalam rumah nanti. "Lain kali jangan sering-sering menggigit Tiano," ujar mertuanya."Kalau memang nggak bisa menahan diri, setidaknya jangan gigit terlalu keras. Kulit bayi masih lembut, meskipun hanya digigit pelan, tetap akan memerah cukup lama. Lagi pula, dia anakmu sendiri, apa kamu nggak kasihan sama dia? Sering menggigit seperti ini, seperti harimau saja." "Waktu hamil

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3535

    Kellin tertawa kecil sambil mencubit lembut pipi anaknya, "Maunya selalu digendong. Siapa yang punya waktu untuk terus menggendongmu? Semua gara-gara papamu yang terlalu memanjakanmu, waktu di masa nifas selalu menggendongmu." Saat pertama kali menjadi ayah, setiap kali anaknya menangis, Jhon langsung menggendongnya. Akibatnya, Tiano jadi terbiasa digendong, sehingga begitu lepas dari pelukan orang dewasa, ia mudah terkejut dan menangis. "Belum lagi kakekmu juga sangat memanjakanmu. Dia yang paling menyayangimu." Tiano tersenyum pada ibunya. Melihat senyum anaknya, hati Kellin menjadi luluh. Dia pun mencium pipi anaknya yang halus. Merasa kulit anaknya begitu lembut, dia tidak tahan untuk menggigitnya sedikit. Menurutnya, dia menggigit dengan sangat pelan. Namun, sesaat kemudian, anaknya cemberut lalu menangis keras. "Dasar bocah, Mama cuma menggigitmu sedikit saja. Siapa suruh kulitmu begitu halus dan lembut? Mama jadi nggak bisa menahan diri. Lagipula Mama nggak menggigitmu denga

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3534

    Kellin mengambil putranya yang terus menangis dari pelukan pengasuh dan bertanya, "Apa dia buang air?" "Nggak, baru saja diganti popoknya." "Dia juga baru saja makan, lalu kenapa menangis lagi? Ribut sekali, siang menangis, malam pun menangis. Nggak bisakah dia sedikit tenang?" Kellin menggendong putranya sambil menenangkannya, lalu bertanya kepada pengasuh, "Papanya di mana?" "Pak Jhon mungkin ada di tempat Pak Yose."Karena Dokter Panca dan beberapa tamu termasuk Olivia hari ini datang, maka Yose dan saudaranya tidak pergi ke kantor dan tetap di vila untuk menunggu para tetua. Kellin pun berkata kepada pengasuh, "Baiklah, aku akan membawanya bermain dengan kakak-kakaknya." Meskipun kakak-kakak Tiano juga masih anak-anak, mereka sering berkumpul dan saling menatap. Terkadang juga menangis bersama, tetapi lebih sering bermain bersama.Namun, karena Tiano lebih kecil beberapa bulan dari mereka, dia belum bisa duduk dan hanya bisa berbaring di tempat tidurnya. Bocah itu tidak bisa

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status